Wates, Kediri

kecamatan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur

Wates adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kediri. Wates merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Kabupaten Kediri setelah Kecamatan Pare yaitu sekitar 93 ribu jiwa pada tahun 2024. Wates merupakan persimpangan jalur-jalur penting yang ramai. Dari utara ke selatan dilalui oleh jalan yang menghubungkan pusat ekonomi Kediri bagian timur di Kecamatan Pare dengan Kota Blitar, sedangkan dari barat ke timur dilalui jalan yang menghubungkan Kota Kediri dengan obyek wisata Gunung Kelud di Kecamatan Ngancar. Lokasi yang strategis ditambah populasinya yang besar membuat Wates menjadi kecamatan yang ramai terutama di kawasan Pasar Wates.[1][2]

Wates
Situs Ndalem Pojok
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenKediri
Pemerintahan
 • CamatSubur Widono, S.STP., MM
Populasi
 • Total93.072 jiwa
Kode Kemendagri35.06.06 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3506070 Edit nilai pada Wikidata
Luas73,71 km²
Desa/kelurahan18
Peta
PetaKoordinat: 7°55′0.588″S 112°7′48.486″E / 7.91683000°S 112.13013500°E / -7.91683000; 112.13013500

Wates memiliki banyak tempat wisata terkenal terutama wisata air dengan suasana yang sejuk karena banyak pohon yang rindang, antara lain Wisata Alaska (Alas Karetan) dan Sumber Jembangan di Desa Tempurejo, Sendang Markinah di Desa Plaosan, dan Sumber Tapan di Desa Joho.[3][4] Selain wisata alam, juga terdapat wisata sejarah penting yaitu Situs Ndalem Pojok di Desa Pojok. Situs ini berupa rumah tua yang pernah menjadi tempat tinggal Presiden Soekarno saat masa kecilnya. Di rumah ini, Soekarno diasuh oleh ayah angkatnya Den Mas Mendung alias Raden Mas Soemosewojo.[5]

Geografi

sunting

Secara geografis, Wates terletak di dataran rendah dengan lahan yang didominasi persawahan. Batas wilayah Kecamatan Wates adalah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Gurah dan Kecamatan Plosoklaten
Timur Kecamatan Ngancar
Selatan Kecamatan Ringinrejo
Barat Kecamatan Kandat dan Kota Kediri (Kecamatan Pesantren)

Legenda

sunting

Asal usul nama Wates tidak lepas dari cerita asal usul Gunung Kelud, yaitu pengkhianatan cinta seorang Putri dari Kerajaan Kediri bernama Dewi Kilisuci terhadap Lembu Suro, yang berakhir dengan sumpah Lembu Sora sebelum mati terkubur di sumur yang digalinya saat mengikuti sayembara Dewi Kilisuci. Isi sumpah tersebut adalah "Ó Yo, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung". Artinya: O Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar, Kediri akan menjadi sungai, Blitar akan jadi halaman (tanah yang rata dari bangunan akibat tersapu bencana Gunung Kelud) dan Tulungagung akan menjadi Danau. Untuk mengantisipasi hal itu, Dewi Kilisuci menetapkan hutan di bagian barat Gunung Kelud sebagai "wates" (batas), agar jiakalau Gunung Kelud meletus lavanya tidak sampai atau mengalir ke Kerajaan Kediri. Daerah batas tersebut setelah dihuni oleh masyarakat saat ini, dinamakan Wates yang artinya batas.[6]

Daftar desa dan dusun

sunting

Kecamatan Wates terdiri dari 18 desa. Desa-desa tersebut dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:

No. Nama Desa Nama Dusun atau Dukuh Ref
1 Duwet Duwet, Babadan, Japang (Jabalan, Nglumpang), Ngelowan (Ngelo, Dawuhan), Pakisaji, Pucang Anom [2][7][8]
2 Gadungan Gadungan, Bulurejo, Karang Kliwon [2]
3 Jajar Jajar, Kalikajar [2]
4 Janti Janti, Gemenggeng / Benggeng, Grojogan, Klampisan, Turi [2]
5 Joho Joho, Pandean, Sumberdlingo, Tirtomulyo [2]
6 Karanganyar Karanganyar, Jimus [2]
7 Pagu Butun, Dawung, Jaten, Krebet, Sumberurip, Trate [2]
8 Plaosan Plaosan, Nepen, Sumberwuluh, Temboro [2]
9 Pojok Pojok, Babatan, Bangunmulyo, Kerep, Krapak, Selodono [2]
10 Segaran Segaran [2]
11 Sidomulyo Sidomulyo, Batumulyo, Boto, Kalen, Sumberbendo, Tempuran, Winong [2]
12 Silir Silir, Ngrajek [2]
13 Sumberagung Sumberagung, Brumbung, Ngijo, Seminang, Sumberasih, Sumberbening, Tekenuwung [2]
14 Tawang Tawang, Bendorejo, Cari'an, Dadapan, Karangrejan, Semanding, Tawangsari [2]
15 Tempurejo Tempurejo, Bakung [2]
16 Tunge Tunge, Jambu, Tanjunganom [2]
17 Wates Wates, Bondo, Jayaraya, Pesanggrahan [2]
18 Wonorejo Wonorejo, Beji, Bolodewo, Bolorejo, Sukorejo [2]

Tempat terkenal

sunting
 
Sumber Jembangan
  • Pasar Wates
  • Bundaran pertigaan Wates
  • Lapangan Desa Tawang
  • Situs Ndalem Pojok - rumah bersejarah yang pernah ditinggali Presiden Soekarno saat masa kecilnya[5]
  • Wisata Alaska (Alas Karetan) di Desa Tempurejo serta Hutan Sumber Pawon[3]
  • Sendang Markinah dan Sendang Kahuripan Rau-Rau di Desa Plaosan[4]
  • Sumber Jembangan di Desa Tempurejo
  • Sumber Tapan di Desa Joho
  • Wisata DOSH "Dadapan One Stop Holiday" - wisata taman ala Belanda dan kolam renang di Dusun Dadapan, Desa Tawang[9]
  • Sentra peternakan babi dan sate babi Desa Segaran[10]

Referensi

sunting
  1. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 25 Juli 2024. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Kecamatan Wates Dalam Angka 2015. BPS Kabupaten Kediri. 2015-11-02. 
  3. ^ a b Habibaham Anisa Muktiara (2024-01-08). "Yuk Menikmati Wisata Alam Karetan di Tempurejo Wates Kabupaten Kediri". RADAR KEDIRI. 
  4. ^ a b Habibaham Anisa Muktiara (2024-01-12). "Profil Desa Plaosan, Wates, Kabupaten Kediri: Manfaat Dua Sumber Air Menjadi Destinasi Wisata Andalan". RADAR KEDIRI. 
  5. ^ a b Mohamad Adib Amzah (2021-06-28). "ANALISIS SEJARAH NDALEM POJOK SEBAGAI RUMAH SINGGAH MASA KECIL BUNG KARNO". SYAKAL IAIN Kediri. 
  6. ^ "Desa Wates". desakami.com. Diakses tanggal 2024-12-04. 
  7. ^ "Data Detail Toponim : 49047 - Kampung Ngelowan". sinar.big.go.id. Badan Informasi Geospasial. Diakses tanggal 2024-11-19. 
  8. ^ "Data Detail Toponim : 49040 - Kampung Japang". sinar.big.go.id. Badan Informasi Geospasial. Diakses tanggal 2024-11-19. 
  9. ^ Wiji Guntoro (2023-08-12). "Wisata Ala Desa Belanda 'Dosh Holiday' di Kediri, Cocok Buat Foto-foto Instagram". TRAVEL INDOZONE. 
  10. ^ Yuni Pratama (2022-10-12). "Kawasan Sate Babi Kediri Hanya untuk Nonmuslim". Kediripedia.com.