Wallace Calvin Abbott

Wallace Calvin Abbott adalah pendiri Abbott Laboratories, salah satu perusahaan farmasi dan diagnostik terbesar di dunia. Dia merupakan salah satu tokoh penting dalam praktik farmasi modern setelah penemuannya yang disebut Butiran Dosimetrik (dosimetric granules) sekitar tahun 1880-an. Ketika itu, obat penghilang rasa sakit yang umum diberikan kepada pasien adalah ekstrak alkaloid (kodein, morfin, kuinina, dan strychnine) dalam bentuk cairan yang rentang terhadap kerusakan atau pembusukan. Abbott menggunakan teknik baru yang dikembangkan oleh seroang ahli bedah asal Belgia, Adolphe Burggraeve, untuk mengolah alkaloid (bagian tanaman obat yang dimanfaatkan untuk terapi pengobatan) ke dalam bentuk padat.[1]

Wallace Calvin Abbott
Lahir(1857-10-12)12 Oktober 1857
Bridgewater, Vermont
Meninggal4 Juli 1921(1921-07-04) (umur 63)
Chicago, Illinois
KebangsaanAmerika Serikat
PekerjaanDokter, Pengusaha
Dikenal atasAbbott Laboratories

Pada tahun 1888, Abbott mulai memproduksi obat buatannya sendiri ke dalam bentuk pil yang disebut Butiran Dosimetrik di tempat tinggalnya. Obat tersebut memberikan dosis yang lebih akurat, lebih efektif, dan tahan lama dibandingkan obat-obatan lain yang tersedia pada masa itu. Obat rancangan Abbott ini dijual di apotek miliknya yang bernama People's Drug Store (Chicago) dan hasil penjualan pada tahun pertama mencapai $2,000.[1][2]

Kehidupan Pribadi sunting

Wallace dilahirkan dari pasangan petani Luther dan Abbott Wealthy Barrows Abbott. Dia memiliki seorang saudara perempuan bernama Lucy Abbott yang kemudian juga membantu menjalankan perusahaan Abbott Laboratories. Wallace menempuh pendidikan di sekolah negeri kemudian dilanjutkan dengan St. Johnsbury College dan Dartmouth College. Dia menamatkan pendidikan medis sebagai dokter di University of Michigan pada tahun 1885. Pada tahun 1886, dia menikah dengan teman masa kecilnya yang juga berprofesi sebagai dokter, yaitu Clara Augusta Ingraham.[3] Pasangan ini hanya memiliki seorang anak, yaitu Eleanor Abbott yang lahir pada 20 November 1899.[2][4]

Karier sunting

Ketika permintaan akan obat buatannya semakin meningkat, Abbott mulai menyewa sebuah pabrik kecil pada tahun 1888 dan mendirikan Abbott Alkaloidal Company secara resmi pada tahun 1900. Selama Perang Dunia I, perusahaan ini bertumbuh dengan sangat cepat karena obat buatan Jerman tidak tersedia di Amerika dan perusahaan lokal Amerika diperintahkan untuk mulai memproduksi obat-obatan serupa. Abbott dikenal tidak terlibat secara mendalam dalam perkembangan perusahaannya dan ia lebih menyukai praktik sebagai dokter.[2] Pada tahun 1894, Abbott menjadi editor jurnal The Alkaloidal Clinic yang kemudian berganti nama menjadi American Journal of Clinical Medicine.[1]

Pada tahun 1915, Abbott Alkaloidal Company mengalami perubahan nama menjadi Abbott Laboratories. Pada masa itu, Abbott telah memiliki 700 produk yang dijual komersial dan memiliki beberapa cabang di berbagai negara. Pada tahun 1920, Walace Abbott membentuk fasilitas produksi baru di North Chicago, Illinois, yang kelak menjadi kantor pusat perusahaan tersebut selama lebih dari 40 tahun.[1] Setahun setelah pabrik baru tersebut berdiri, Abbott meninggal dunia dalam usia 63 tahun.

Selain diabadikan sebagai nama perusahaan farmasi, nama Abbott juga diabadikan sebagai nama salah satu bangunan asrama Northwestern University. Bangunan yang disebut Abbott Hall tersebut merupakan hasil sumbangan dari Clara A. Abbott Foundation dan dipersembahkan untuk mengenang Dr. Wallace C. Abbott serta istrinya. Saat dibangun pada tahun 1939-1940, bangunan tersebut merupakan gedung asrama mahasiswa tertinggi di dunia.[5]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d (Inggris)Situs Resmi Abbott Laboratories, Abbott History Timeline.
  2. ^ a b c NNDB: Wallace Calvin Abbott, Soylent Communications.
  3. ^ Biography of Wallace Calvin Abbott Diarsipkan 2013-11-10 di Wayback Machine., Onlinebiographies.
  4. ^ Clara Abbott Foundation - Profile Diarsipkan 2013-11-10 di Wayback Machine..
  5. ^ University Archives - Northwestern Architecture: Abbott Hall. Northwestern University Library.