Validasi silang, estimasi rotasi, atau pengujian di luar sampel[1][2][3] adalah sebuah teknik validasi model untuk menilai bagaimana hasil statistik analisis akan menggeneralisasi kumpulan data independen. Teknik ini utamanya digunakan untuk melakukan prediksi model dan memperkirakan seberapa akurat sebuah model prediktif ketika dijalankan dalam praktiknya. Dalam sebuah masalah prediksi, sebuah model biasanya diberikan kumpulan data (dataset) yang diketahui untuk digunakan dalam menjalankan pelatihan (dataset pelatihan), serta kumpulan data yang tidak diketahui (atau data yang pertama kali dilihat) terhadap model yang diuji (pengujian dataset).[4] Tujuan dari validasi silang adalah untuk mendefinisikan dataset untuk "menguji" model dalam tahap pelatihan (yaitu, validasi data), dalam rangka untuk membatasi masalah seperti terjadinya overfitting, memberikan wawasan tentang bagaimana model akan menggeneralisasi independen dataset (yaitu, dataset tidak diketahui, misalnya dari masalah nyata), dll.

Diagram k-fold cross-validation dengan k=4.

Satu putaran validasi silang melibatkan pembagian sampel data ke dalam subset komplementer, melakukan analisis pada satu subset (disebut data pelatihan), dan memvalidasi analisis pada subset lainnya (disebut data validasi atau pengujian). Untuk mengurangi variabilitas, beberapa putaran validasi silang dilakukan dengan menggunakan partisi yang berbeda, dan hasil validasi dirata-ratakan di atas putaran.

Salah satu alasan utama untuk menggunakan validasi silang daripada menggunakan validasi konvensional (misalnya mempartisi kumpulan data menjadi dua set, yaitu 70% untuk pelatihan dan 30% untuk pengujian) adalah bahwa tidak ada cukup data yang tersedia untuk mempartisinya menjadi pelatihan terpisah dan data pengujian tanpa kehilangan pemodelan atau kemampuan pengujian yang signifikan. Dalam kasus ini, cara yang adil untuk memprediksi model prediksi dengan tepat adalah dengan menggunakan validasi silang sebagai teknik umum yang kuat.[5]

Singkatnya, validasi silang menggabungkan (rata-rata) ukuran kecocokan (prediksi error) dengan melihat nilai rata-rata pada setiap putaran untuk mendapatkan perkiraan kinerja model prediksi yang lebih akurat.

Referensi sunting

  1. ^ Geisser, Seymour (1993). Predictive Inference. New York, NY: Chapman and Hall. ISBN 0-412-03471-9. 
  2. ^ Kohavi, Ron (1995). "A study of cross-validation and bootstrap for accuracy estimation and model selection". Proceedings of the Fourteenth International Joint Conference on Artificial Intelligence. San Mateo, CA: Morgan Kaufmann. 2 (12): 1137–1143. CiteSeerX 10.1.1.48.529 . 
  3. ^ Devijver, Pierre A.; Kittler, Josef (1982). Pattern Recognition: A Statistical Approach. London, GB: Prentice-Hall. 
  4. ^ "Newbie question: Confused about train, validation and test data!". Archived from the original on 2015-03-14. Diakses tanggal 2013-11-14. 
  5. ^ Grossman,, Robert; Seni, Giovanni; Elder, John; Agarwal, Nitin; Liu, Huan (2010). Ensemble Methods in Data Mining: Improving Accuracy Through Combining Predictions. Morgan & Claypool. doi:10.2200/S00240ED1V01Y200912DMK002.