Tsotsitaal dan Camtho

(Dialihkan dari Tsotsitaal)
Bahasa Tsotsitaal
Flaaitaal
Dituturkan diSouth Africa
EraDikreolisasikan pada 1930, digunakan sampai sekitar tahun 1980.[1]
Sekarang hanya L2.
Kode bahasa
ISO 639-3fly
Glottologtsot1242[2]
S40C (Shalambombo)[3]
Status konservasi
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Tsotsitaal diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [4][5]
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Bahasa Camtho
Isicamtho
Dituturkan diAfrika Selatan
Eraberkembang pada 1980an[6]
  • Tsotsitaal–Zulu pidgin
Kode bahasa
ISO 639-3cmt
Glottologcamt1236[7]
S40B[3]
Status konservasi
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Camtho diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [8][9]
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Tsotsitaal adalah sebuah varitas dari bahasa campuran yang biasanya dipakai di kotapraja-kotapraja di provinsi Gauteng, seperti Soweto, namun juga di aglomerasi-aglomerasi lainnya di seluruh Afrika Selatan.

Struktur sunting

Sejumlah istilah Afrikaan dari Tsotsitaal menjadi hal umum dalam bahasa Iscamtho (seperti niks, vandag, goed, maat, vrou, vriendin, mooi).

Iscamtho dan Tsotsitaal sangat mirip dalam hal bentuk dan material pada bentuk pengucapan keduanya.

Pengartian sosial dari Tsotsitaal dan Iscamtho sunting

Sebagai sebuah bahasa gangster, Tsotsitaal awalnya merupakan sebuah bahasa khusus laki-laki. Hal yang sama juga dialami oleh Iscamtho. Perempuan yang memakai bahasa tersebut akan dianggap sebagai pacar gangster atau seorang pelacur.

Masyarakat pemakai bahasa Iscamtho asli dan konsekuensi-konsekuensinya sunting

Di Soweto pada saat ini, sekitar lebih dari 500,000 pemuda memakai Iscamtho sebagai bahasa utama mereka atau salah satu bahasa utama mereka. Beberapa di antara mereka memahami bahasa tersebut dari lahir

Lihat pula sunting

  • Tsotsi, pemenang Academy Award 2005 untuk Film Berbahasa Asing Terbaik
  • Mapantsula, sebuah film 1988 yang disutradarai oleh Oliver Schmitz
  • Heita, sejarah dan penggunaan istilah Iscamtho "Heita".

Sumber sunting

  1. ^ Tsotsitaal di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Tsotsitaal". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ a b Jouni Filip Maho, 2009. New Updated Guthrie List Online
  4. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  5. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  6. ^ Templat:Ethnologue19
  7. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Camtho". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  8. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  9. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
Catatan
  • Aycard, P. 2008. Speak as You Want to Speak: Just Be Free!, A Linguistic-anthropological Monograph of First-language Iscamtho-speaking Youth in White City, Soweto: Master's thesis, African Studies Centre. Leiden: University of Leiden, Netherlands.
  • Childs, G.T. 1997. The Status of Isicamtho, an Nguni-Based Urban Variety of Soweto, in Spears, A.K. and Winford, D. (ed.). The Structure and Status of Pidgins and Creoles, Including Selected Papers from the Meeting of the Society for Pidgin and Creole Linguistics, p. 341–367. Amsterdam: John Benjamins.
  • Glaser C. 1991. Bo-Tsotsi: the Youth Gangs of Soweto, 1935–1976, Portsmouth, N.H.; Heinemann, Oxford: James Currey.
  • Glaser C. 2005. Whistles and Sjamboks: Crime and Policing in Soweto, 1960–1976, in South African Historical Journal, n°52, p. 119–139.
  • Junction Avenue Theater - Purkey, M. & Stein, P., 1993, Sophiatown Theatre play: Publisher unknown.
  • Molamu, L. 2003. Tsotsitaal: A Dictionary of the Language of Sophiatown. Pretoria: UNISA.
  • Ntshangase, D.K. 2002. "Language and Language Practices in Soweto, in Mesthrie, R. (ed.), 2002, Language in South Africa, Cambridge: Cambridge University Press, p. 407–418.
  • Satyo, S.C. 2001. Kwaito-speak: A Language Variety Created for the Youth by the Youth, in Ridge, E.; Makoni S. & Ridge, S. (ed.). Freedom and Discipline: Essays in Applied Linguistics from Southern Africa, p. 139-148. New Delhi: Bahri Publications.
  • Slabbert, S. and Myers-Scotton, C. 1996. The Structure of Tsotsitaal and Isicamtho: Code-Switching and In-Group Identity in South African Townships. Linguistics 34, p. 317–342.

Pranala luar sunting

Templat:Bahasa di Afrika Selatan