Transmisi manual

Tipe transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor

Transmisi manual adalah tipe transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor. Sistem ini menggunakan kopling yang dioperasikan oleh pengemudi untuk mengatur perpindahan torsi dari mesin menuju transmisi, serta pemindah gigi yang dioperasikan dengan tangan (pada mobil) atau kaki (pada motor). Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 sampai 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.

Pandangan atas dan samping transmisi manual yang ditempatkan dilantai dari Ford dengan 4 kecepatan

Pada transmisi manual terdapat berbagai komponen yang bekerja membentuk mekanisme perbandingan gear ratio. Selain itu terdapat juga mekanisme penghubung antara tuas persneling dengan transmisi. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut merupakan komponen transmisi manual beserta fungsinya.

komponen transmisi manual sunting

  • Input shaft merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan kopling dan meneruskan putaran dari kopling
  • Counter gear dan shaft merupakan bagian yang berfungsi untuk menghasilkan perbandingan rasio
  • Gigi percepatan berfungsi untuk menghasilkan perbandingan rasio
  • Clutch hub berfungsi untuk menghubungkan putaran dari shaft ke gigi percepatan
  • Hub sleeve berfungsi untuk menghubungkan putaran dari shaft ke gigi percepatan
  • Syncronizer ring berfungsi untuk menyamakan putaran shaft dan gigi percepatan
  • Output shaft berfungsi sebagai penerus putaran dari gigi percepatan menuju propeler shaft
  • Bearing berfungsi sebagai bantalan pada input shaft, output shaft, dan counter gear agar bisa berputar dengan lembut dan mengurangi kerugian gesekan dari benda yang bergerak
  • Garpu pemindah (shift fork) berfungsi untuk memindahkan gigi percepatan sesuai keinginan dengan cara shift fork mendorong mekanisme hub sleeve
  • Tuas transmisi, biasanya terletak di samping pengeumudi yang berfungsi untuk memindahkan gigi pecepatan dengan cara meneruskan gerakan dari pengemudi menuju tuas penghubung transmisi
  • Tuas penghubung transmisi, terletak di antara tuas transmisi dan garpu pemindah yang berfungsi melanjutkan pergerakan dari tuas transmisi menuju garpu pemindah
  • Detent ball terletak di dalam transmisi dan terpasang bersama dengan pegas. Jumlahnya sama dengan jumlah batang garpu pemindah. Berfungsi untuk memberikan filing kepada pengemudi saat memindahkan tuas transmisi dan mencegah tuas transmisi kembali ke netral saat sudah masuk gigi
  • Batang Garpu Pemindah (Shift Fork Shaft) berfungsi sebagai tempat pemasangan dari garpu pemindah
  • Detent plate terletak diantara batang garpu pemindah yang berfungsi agar tuas transmsisi hanya bisa masuk ke salah satu gigi percepatan saja[butuh rujukan]

Tipe transmisi lain yang dikenal adalah transmisi otomatis, transmisi semi-otomatis atau continuously variable transmission (CVT).

Synchromesh sunting

Synchromesh adalah perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi yang akan disambung sehingga perpindahan gigi percepatan dapat dilakukan secara mulus. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi netral, maka synchromesh berada di tengah tidak berpengaruh atau dipengaruhi oleh kedua roda gigi yang ada disampingnya. Cara kerja gigi syncromesh yaitu saat tuas transmisi di dorong menyebabkan hub slive juga terdorong ke arah gigi percepatan yang di inginkan, secara bersamaan gigi syncromesh juga terdorong ke arah gigi percepatan. Kemudian ketika tuas didorong lebih lanjut lagi maka gigi syncromesh juga semakin mendekati gigi percepattan yang mengakibatkan penyamaan putaran terjadi. pada tahap akhir ketika putran gigi percepattan dan syncromesh sama maka gigi percepattan akan terhubung dengan putaran dari input shaft dengan perantara hub slive.

Susunan gigi percepatan sunting

 
Tuas transmisi manual 5 percepatan pada Mazda Protege.

Susunan/layout gigi percepatan transmisi manual tergantung kepada ciri yang biasa digunakan disuatu kawasan, mobil keluaran Asia agak berbeda dengan Eropa, khususnya pada penempatan gigi mundur (R). Penempatan tuas transmisi yang banyak digunakan adalah di lantai tetapi beberapa mobil modern menggunakan tuas transmisi di dashboard ataupun mobil lama yang ditempatkan di setang setir.

Tuas transmisi lantai sunting

Pola Penjelasan
 
Ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada mobil modern ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Penempatan gigi mundur (R) krucial karena bisa salah memasukkan dapat mengganggu jalannya kendaraan, karena kalau dari gigi 5 salah pindah ke mundur bisa berakibat fatal.
 
Susunan ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada bus ringan ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Gigi 1 biasanya jarang dipakai, dipakai pada saat mendaki di tanjakan terjal.

Tuas transmisi di setir sunting

 
Tuas transmisi pada Setir Saab96
Pola Penjelasan
  Layout mobil dengan 3 gigi maju yang merupakan susunan gigi percepatan mobil-mobil Amerika keluaran tahun 1930-an sampai dengan tahun 1950-an yang pada waktu itu dijuluki "three on the three"
  Merupakan layout yang dikembangkan sesudah itu, yang juga dikembangkan oleh mobil-mobil keluaran Eropa dan Jepang. Sampai saat ini masih digunakan pada beberapa mobil niaga seperti Mitsubishi L 300.

Tuas transmisi sepeda motor sunting

 
Tuas gigi percepatan Suzuki SV650S.

Corak penukaran gigi percepatan sepeda motor yang lazim digunakan:

            6
         5 ┘
      4 ┘
    3 ┘
  2 ┘
N
1

Tuas pengungkit gigi percepatan diinjak dengan kaki kiri untuk masuk ke gigi 1 dan diungkit keatas untuk masuk ke gigi 2, 3, dan seterusnya. Bila ingin menurunkan kecepatan, maka tuas pengungkit gigi percepatan diinjak kebawah dari 5 ke 4 ke 3 dan seterusnya.

Kelebihan sunting

Konsumsi bahan bakar sunting

Transmisi manual (M/T) menghubungkan mesin ke transmisi dengan clutch rigid dibandingan dengan konverter torsi pada transmisi otomatis (A/T) atau v-belt pada continuously variable transmission (CVT).[1] Transmisi manual juga tidak membuang energi karena tidak ada pompa hidraulis seperti pada transmisi A/T. Karenanya, mobil dengan transmisi M/T umumnya lebih irit daripada A/T atau CVT; meski begitu perbedaan konsumsi bahan bakar ini sudah agak berkurang berkat munculnya locking torque converter pada transmisi A/T.[2] Perbedaan konsumsi bahan bakar antara M/T dan A/T berkisarr 5-15% tergantung cara mengemudi dan kondisi jalan.[3] Berikutnya, transmisi M/T juga tidak memerlukan pendinginan aktif dan karena mekanisnya lebih sederhana daripada A/T, maka bobotnya lebih ringan daripada mobil dengan transmisi A/T.[2]

Ketahanan dan ongkos perawatan sunting

Ketahanan sunting

Transmisi M/T memiliki sistem mekanikal yang lebih sederhana dengan bagian-bagian yang lebih sedikit daripada A/T. Oleh karena itu, perawatannya pun umumnya lebih mudah dan lebih murah. Selain itu, transmisi M/T tidak memiliki komponen elektrikal, pompa, dan mekanisme pendingin seperti pada transmisi A/T.

Ongkos perawatan sunting

Ongkos perawatan kendaraan manual umumnya lebih murah daripada otomatis. Harga baru kendaraan manual juga lebih murah daripada otomatis.

Pelumasan sunting

Kebanyakan transmisi M/T bergantung pada splash lubrication meskipun beberapa girboks Rover juga memiliki pompa oli. Sedangkan untuk oli yang digunakan pada transmisi manual baik penggerak belakang dan penggerak depan rata-rata menggunakan oli dengan kekentalan 75W-GL 4, namun bisa juga menggunakan oli dengan kekentalan hingga 90W-GL5 yang juga digunakan untuk oli pada gardan.Contoh yang menggunakan pemlumas jenis ini adalah Xenia, Avanza, Ayla, Agya, Terios, Rush dsb.[butuh rujukan]

Performa dan kontrol sunting

Transmisi M/T umumnya lebih banyak menyediakan rasio gigi (gear ratio). Kebanyakan kendaraan memiliki 5 sampai 6 percepatan gigi manual, sedangkan transmisi A/T biasanya hanya 4 gigi. Jumlah gigi yang semakin banyak akan semakin mengefisienkan konsumsi bahan bakar.

Pengereman mesin (Engine Brake) sunting

Transmisi M/T memiliki pengereman mesin (Engine Brake) dibanding Transmisi A/T yang tidak memiliki pengereman mesin yang efektif. Hal ini berarti mesin tidak memperlambat mobil secara efektif ketika pengemudi melepas kontrol kecepatannya. Hal ini menyebabkan pengemudi akan banyak menggunakan rem, sehingga rem pada mobil A/T akan lebih cepat aus.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

Pranala luar sunting