Towuti, Luwu Timur

kecamatan di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan


Towuti adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Indonesia, dan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Luwu Timur, luas wilayahnya 1.820,48 km2, terdiri dari luas daratan 1.219.000 km2 dan luas danau sebesar 601,48 km2. Kecamatan Towuti terletak di sebelah timur ibu kota Kabupaten Luwu Timur, Kecamatan Towuti berbatasan dengan Kecamatan Nuha dan Propinsi Sulawesi Tengah di sebelah utara, Propinsi Sulawesi Tenggara sebelah timur, sebelah selatan berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Tenggara, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Nuha dan Malili. Kecamatan Towuti terdiri dari 11 desa/kelurahan yang seluruhnya berstatus desa definitif. Wilayah Kecamatan Towuti adalah daerah yang seluruh desanya merupakan wilayah bukan pantai. Secara topografi, wilayah Kecamatan Towuti dikelilingi pegunungan dan hutan yang lebat. Di bagian tengah kecamatan, terdapat Danau Towuti, danau terbesar kedua di Indonesia. Mayoritas penduduk Towuti tinggal di bagian barat laut kecamatan (di pusat kecamatan dan sekelilingnya) dan pesisir danau Towuti. Selain menjadi wilayah terpadat, wilayah barat laut juga menjadi pusat ekonomi Kecamatan Towuti dan faktanya, 6 dari 11 desa di Kecamatan Towuti terletak di wilayah ini. Akibatnya, secara demografis, persebaran penduduk di Kecamatan Towuti tidak merata.

Towuti
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenLuwu Timur
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total31,425 jiwa (2.012) jiwa
Kode Kemendagri73.24.03
Kode BPS7325060
Luas1.820,48 km²
Desa/kelurahan18

Dari 11 desa di Kecamatan Towuti, 7 diantaranya memiliki kontur mayoritas datar dan sisanya terletak di daerah perbukitan.

Geografis sunting

Kecamatan Towuti merupakan salah satu kecamatan terluas di Kabupaten Luwu Timur. Luas wilayahnya 1.820,48 km², terdiri dari luas daratan 1.219.000 km2 dan luas danau sebesar 601,48 km2. Kecamatan Towuti terletak di sebelah timur ibu kota Kabupaten Luwu Timur.

Sesuai namanya , Danau Towuti terletak di Kecamatan ini, yang dimana Danau Towuti merupakan danau Terbesar Kedua di Indonesia dan merupakan salah satu Danau Purba bersama danau Mahalona yang juga terletak di Kecamatan Ini serta Danau Matano di Kecamatan Nuha yang merupakan satu kompleks Danau Malili.

Kecamatan Towuti di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Nuha dan Propinsi Sulawesi Tengah, sebelah timur dan sebelah selatan berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Tenggara, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Nuha dan Wasuponda.

Kecamatan Towuti terdiri dari 18 desa. Ada tiga desa yang baru mengalami perubahan dari status UPT menjadi desa yaitu desa Libukan Mandiri berubah status dari UPT Mahalona SP 1, desa Kalosi berubah status dari UPT Mahalona SP 2, dan desa Buangin berubah status dari UPT Buangin. Namun dalam publikasi ini masih disertakan daftar nama ketiga UPT yang ada karena pemerintahannya masih ada. Terdapat juga 2 desa yang baru mengalami pemekaran yaitu Desa Tole pemekaran dari desa Mahalona dan desa matompi pemekaran dari desa Pekaloa. Wilayah Kecamatan Towuti adalah daerah yang seluruh desanya merupakan wilayah bukan pantai dengan topografi wilayah sebagian besar merupakan daerah datar. Terdapat 4 danau di Kecamatan Towuti, danau terluas adalah danau Towuti dengan luas 585 km2.

Pemerintahan sunting

Pada tahun 2012, Kecamatan Towuti memiliki 56 dusun dengan 168 RT Towuti. Sampai dengan tahun 2012 tercatat sebanyak 149 orang pegawai negeri sipil (PNS) bekerja di lingkup Kecamatan Towuti. Dari jumlah tersebut tercatat 1 orang merupakan PNS golongan I, 94 golongan II, dan 54 orang golongan III. Berdasarkan Tingkat pendidikannya, PNS di lingkup Kecamatan Towuti sebagian besar merupakan lulusan S1 dengan jumlah pegawai sebanyak 78 orang. Jumlah PNS ini belum termasuk para guru serta tenaga BP3K yang bertugas di Kecamatan Towuti. Selain PNS, terdapat 20 personil polisi yang siap memberi pelayanan di Kecamatan ini.

Penduduk sunting

Kepadatan penduduk di Kecamatan Towuti tergolong rendah yaitu sekitar 17 orang per kilometer persegi, jauh berada di bawah rata-rata Kabupaten Luwu Timur yang berkisar 39 orang per kilometer persegi. Desa yang terpadat penduduknya adalah Desa Bantilang dengan kepadatan 334 orang per kilometer persegi, sedang paling rendah adalah desa Loeha dengan kepadatan sekitar 6 orang per kilometer persegi. Pada tahun 2012, jumlah penduduk di Kecamatan Towuti sebanyak 31.425 orang yang terbagi ke dalam 6.265 rumah tangga, dengan rata-rata penduduk dalam satu rumahtangga sebanyak 5 orang. Jumlah laki-laki di kecamatan Towuti lebih banyak dibanding perempuan. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 16.686 orang sedangkan perempuan sebanyak 14.739 orang, sehingga rasio jenis kelaminnya sebesar 113,21 yang artinya dari 100 wanita terdapat sekitar 113 laki-laki. Sementara itu, laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2011-2012 sebesar 6,39 persen. Laju kenaikan jumlah penduduk yang cukup tinggi sayangnya tidak diimbangi dengan kenaikan ketersediaan lapangan pekerjaan. Kelompok umur 0-4 tahun dan 5-9 tahun mendominasi jumlah pendududk di Kecamatan Towuti, masing-masing sebanyak 4.167 jiwa dan 4.077 jiwa. Mayoritas penduduk Kecamatan Towuti tinggal di wilayah barat laut dan terpusat di sekitar ibukota kecamatan. Sektor pekerjaan juga bervariasi, di Desa Wawondula, Langkea Raya, dan Asuli, sektor lapangan pekerjaan terbesar adalah perniagaan, pertambangan, dan jasa. Sementara sisanya didominasi pekerjaan di bidang agrikultur seperti perkebunan, utamanya perkebunan lada yang menjadi salah satu komoditas utama di Kecamatan Towuti.

Sosial sunting

Pendidikan sunting

Fasilitas pendidikan di Kecamatan Towuti relatif lengkap. Sarana pendidikan informal (Taman Kanak-Kanak/TK) dan sarana pendidikan formal dari tingkat SD sampai SLTA telah tersedia. Jumlah TK di Kecamatan  Towuti sebanyak 20 buah dengan jumlah murid 720 orang. Jumlah SD/sederajat sebanyak 20 unit dengan jumlah murid 4.520 orang. Jumlah SLTP/sederajat sebanyak 9 unit dengan jumlah siswa 1.713 orang. Sedangkan untuk tingkat SLTA/sederajat terdapat 3 unit sekolah dengan jumlah siswa 988 orang. Rasio murid guru memberikan gambaran rata-rata banyaknya murid yang diajar oleh seorang guru. Angka rasio ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas guru dalam proses belajar mengajar. Semakin kecil angka rasio maka semakin tinggi tingkat efektivitas proses belajar mengajar. Pada tahun ajaran 2011/2012 rasio  murid guru SD dan SLTP sebesar 18 murid setiap guru untuk SD dan 12 siswa setiap guru untuk SLTP. Sedangkan untuk SLTA angka rasio siswa guru sebesar 13 siswa setiap guru.

Kesehatan sunting

Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Towuti sudah relatif lengkap. Dari 18 desa yang ada terdapat 4 buah puskesmas yang terletak di Desa Langkea Raya, Bantilang, Mahalona dan Pekaloa. Kecamatan Towuti juga memiliki 30 unit posyandu, 5 unit Pustu, 12 unit Poskesdes, 4 tempat praktik dokter/bidan, dan 2 apotek. Tenaga medis yg tersedia diantaranya 4 orang dokter umum, 4 orang dokter gigi, 28 bidan, 48 perawat, dan 8 orang tenaga farmasi. Jumlah pasangan usia subur yang ada di kecamatan Towuti sebanyak 4.491. Berdasarkan data PLKB, banyaknya wanita berumur 15-49 tahun berstatus kawin yang sedang menggunakan/memakai alat KB tahun 2012 sebanyak 3.474 orang. Hasil pendataan Badan KB-KS kecamatan Towuti mencatat bahwa banyaknya keluarga pra-sejahtera yang ada sebanyak 884 keluarga, sejahtera I 1.413 keluarga, sejahtera II 2.057 keluarga, Sejahtera III 1.583, dan sejahtera III+ sebanyak 400 keluarga.

Agama sunting

Mayoritas penduduk Kecamatan Towuti beragama Islam. Kondisi ini antara lain dapat dilihat dari banyaknya tempat ibadah umat Islam seperti masjid sebanyak 44 buah dan mushalah/langgar sebanyak 10 buah. Terdapat pula penduduk Kecamatan Towuti yang memeluk agama Kristen dan Hindu dengan jumlah tempat ibadah berupa gereja sebanyak 15 buah dan pura sebanyak 1 buah.

Ekonomi sunting

  • Luas panen padi di Kecamatan Towuti pada tahun 2012 mencapai 30.234 hektar dengan produksi sebesar 204.670,97 ton. Selain padi, Kecamatan Towuti juga menghasilkan Jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan lain-lain.
  • Kecamatan Towuti juga menjadi penghasil tanaman hortikultura berupa sayuran dan tanaman buah-buahan. Komoditas yang dihasilkan dari tanaman sayuran meliputi Cabe, Tomat, sawi, Kacang panjang, kangkung, dan Bayam. Produksi terbesar dihasilkan tanaman Sawi dengan total produksi 11,8 ton dari luas lahan sebanyak 3 Hektar. Tanaman buah-buahan yang dihasilkan meliputi mangga, durian, pepaya, pisang, dan Rambutan dengan produksi terbesar adalah buah Rambutan sebanyak 139 ton.
  • Untuk sub sektor perkebunan, Kecamatan Towuti merupakan produsen tanaman lada, kelapa, kelapa sawit, kakao, dan kopi. Tanaman lada merupakan tanaman perkebunan paling potensial di kecamatan Towuti dengan luas tanam sebesar 1.604,77 ha, produksinya mencapai 893,44 ton selama tahun 2012.
  • Kerbau merupakan ternak besar terbanyak yang terdapat di Kecamatan Towuti, jumlahnya mencapai 708 ekor, disusul sapi sebanyak 512 ekor. Ternak kecil yang paling banyak dipelihara masyarakat Towuti adalah ternak Kambing sebanyak 377 ekor. Untuk ternak unggas, ayam pedaging merupakan unggas yang paling banyak dipelihara di kecamatan ini, yaitu sebanyak 26.208 ekor, disusul ayam kampung dan itik masing-masing sebanyak 4.011 dan 150 ekor.
  • Pada tahun 2012, Kecamatan Towuti memiliki 50 usaha industri dengan jumlah tenaga kerja sebesar 189 orang. Usaha industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah usaha industri furnitur dan industri pengolahan lainnya yaitu sebesar 165 tenaga kerja.
  • Kecamatan Towuti memiliki potensi tambang dan penggalian batu/koral dan pasir. Potensi tambang batu/koral terdapat di Desa Bantilang, Lioka, Pekaloa, Asuli, Mahalona, Tole, Libukan Mandiri, Buangin, dan Kalosi. Sedangkan potensi penggalian pasir terdapat pada 4 desa yaitu Desa Tokalimbo, Loeha, Langkea Raya, dan Mahalona.
  • Untuk menunjang kegiatan perekonomian penduduk di Kecamatan Towuti, sampai dengan tahun 2012 kecamatan ini didukung oleh 4 unit pasar, 50 buah rumah makan/kedai, dan 4 unit penginapan/Hotel.
  • Kecamatan Towuti memiliki danau yang terluas di kabupaten Luwu Timur sehingga daerah ini memiliki potensi terhadap perikanan tangkap di perairan umum (danau) dengan total produksi yang dihasilkan selama tahun 2012 sebanyak 93 ton ikan. Disamping perikanan tangkap, daerah ini juga memiliki potensi terhadap perikanan budidaya, jumlah rumah tangga pembudidaya sebanyak 118 yang menghasilkan ikan sebesar 212 ton. Budidaya ikan ini dilakukukan di areal kolam dan sawah.
  • Kecamatan Towuti merupakan penghasil lada / merica terbesar di Kabupaten Luwu Timur tepatnya di desa; Bantilang, Rante Angin, Masiku, Tokalimbo dan Loeha.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

Pranala luar sunting