Towea, Muna

kecamatan di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara

Towea adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia

Towea
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tenggara
KabupatenMuna
Populasi
 • Total5,169 Jiwa jiwa
Kode Kemendagri74.03.37
Kode BPS7402083
Luas29,02 km²
Desa/kelurahan5

Kecamatan Towea atau Tobea merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Muna, hasil pemekaran dari kecamatan Napabalano . Ibu kota Kecamatan terletak di Lakarama.[1]

Geografis sunting

Secara astronomis, Kecamatan Towea terletak di bagian Utara pulau Muna. Secara geografis, Towea terletak di bagian Utara garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 4.500 – 4.360 Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 122.410 - 121.450 Bujur Timur.

Batas wilayah administrasi Kecamatan Towea sebagai berikut:

  • Sebelah utara berbatasan dengan Selat Tampo.
  • Sebelah Timur berbatasan dengan selat Buton.
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Napabalano.
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Tiworo.

Kecamatan Towea terdiri dari desa yaitu :

  1. Renda
  2. Langkarama
  3. Moasi
  4. Wangkolabu
  5. Bontu-bontu

Iklim sunting

Kecamatan Towea pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata antara 25 °C – 27 °C. Seperti halnya daerah lain di Kabupaten Muna, pada bulan November sampai Juni angin bertiup dari benua Asia dan samudera pasifik mengandung banyak uap air yang menyebabkan terjadinya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Kecamatan Towea. Sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan juli dan oktober, dimana pada bulan ini angin bertiup dari benua Australia yang sifatnya kering dan sedikit mengandung uap air. Seperti halnya daerah Sulawesi Tenggara pada umumnya, di Kecamatan Towea angin bertiup dengan arah yang tidak menentu,yang mengakibatkan curah hujan yang tidak menentu pula, dan keadaan ini dikenal sebagai musim pancaroba.

Musim hujan terjadi pada bulan November sampai dengan Juni, dimana angin yang mengandung banyak uap air bertiup dari benua Asia dan samudra pasifik sehingga menyebabkan hujan. Sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan Juli dan bulan Oktober. Pada bulan ini angin bertiup dari benua Australia yang sifatnya kering dan mengandung uap air yang relatif sedikit.

Secara astronomis, Kecamatan Towea terletak di bagian Utara pulau Muna . Luas daratan Kecamatan Towea yaitu sekitar 29,02 km2 yang terletak di bagian utara Pulau Muna. Kecamatan Towea terdiri atas 8 desa yaitu Renda, Bontu- Bontu, Moasi, Lakarama, Wangkolabu, Tanjung Harapan, Bontu-bontu Barat dan Tangkalalo.

Kecamatan Towea pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata antara 25 °C – 27 °C . Pada umumnya musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai dengan Juni dimana angin yang mengandung banyak uap air bertiup dari Benua Asia dan Samudra Pasifik sehingga menyebabkan hujan. Sedangkan musim kemarau terjadi antara Juli sampai November, pada bulan ini angin bertiup dari Benua Australia yang sifatnya kering dan sedikit mengandung uap air.

Secara rata-rata, banyaknya hari hujan tiap bulan pada tahun 2016 adalah 16 hari dengan rata-rata curah hujan 172,00 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 432,50 mm dengan jumlah hari hujan sebesar 21 hari hujan.

Pemerintahan sunting

Untuk menjalanakan fungsi Pemerintahan, Administrasi Pemerintahan di Kecamatan Towea di bagi menjadi beberapa wilayah administrasi desa dan Kelurahan. Dimana Tiap desa dan kelurahan ini masing-masing dipimpin oleh kepala desa dan kepala kelurahan. Selain itu pula, di level bawah, administrasi di tiap desa/kelurahan dibagi menjadi Rukun Tetangga dan juga Dusun Lingkungan/dusun. Tahun 2016 terdapat 16 Dusun/Lingkungan dan 22 Rukun Tentangga.

Untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan, di tiap desa/kelurahan dibangun kantor desa/kelurahan dan balai desa. Pada tahun 2017 terdapat 6 kantor desa/kelurahan, 6 balai desa dan 2 sanggar PKK.

Dalam hal menjaga keamanan di lingkungan tempat tinggal, dibentuk Pertahanan Sipil (Hansip) yang beranggotakan masyarakat sipil di masing-masing desa/kelurahan. Terdapat 8 orang hansip di Wilayah Kecamatan Towea pada tahun 2016.

Penduduk sunting

Penduduk Kecamatan Towea berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 5.169 jiwa yang terdiri atas 2.549 jiwa penduduk laki-laki dan 2.620 jiwa penduduk perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1.140 rumah tangga. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2016 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 97.

Kepadatan penduduk di Kecamatan Towea tahun 2016 mencapai 178 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga adalah 5 orang. Kepadatan Penduduk di masingmasing Desa/kelurahan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Desa Bhontu- Bhontu dengan kepadatan sebesar 891 jiwa/km2 dan terendah di Desa Lakarama sebesar 81 jiwa/km2.

Sosial sunting

Pendidikan sunting

Pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kecamatan Towea selama ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan pembangunan pendidikan di Kecamatan Towea seperti banyaknya sekolah, guru dan murid disajikan pada Tabel 1

Tabel 1 Banyaknya Sekolah,Murid,Guru dan Rasio Murid/Guru
Tingkat Pendidikan Sekolah Guru Murid Rasio Murid/Guru
TK 3 8 72 9
Sekolah Dasar 5 56 851 15
SMP 4 33 280 8
SMA 1 10 101 10

Tabel 4.1.1 memberikan gambaran tentang jumlah sekolah maupun prasekolah (TK), jumlah guru, murid dan juga rasio guru terhadap siswa. DI tahun 2016, besarnya rasio murid terdap guru untuk masing-masing level tingkatan pendidikan dari TK, SD, SMP dan SMA masing-masing 9,15,8 dan 10.

Kesehatan sunting

Untuk mencapai sasaran pembangunan di bidang kesehatan maupun di bidang program keluarga berencana, pemerintah Kabupaten Muna telah menggiatkan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan dan keluarga berencana sampai ke pelosok pedesaan. Program tersebut bisa dilihat pada ketersediaan fasilitas kesehatan di Kecamatan Towea Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Towea pada tahun 2016 disajikan pada Tabel 2 yaitu 6 buah, yang terdiri dari Pusekamas 1 unit, pustu 3 unit, dan 2 balai pengobatan.

Tabel 2 Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Desa/Kelurahan
Desa/Kelurahan Rumah Sakit Puskesmas Pustu Balai Pengobatan
Renda - - 1 -
Bontu-bontu - - 1 -
Moasi - - - 1
Lakarama - 1 - -
Wangkolabu - - - 1
TOWEA - 1 2 2

Agama sunting

Umumnya pulau towea dihuni oleh suku muna, bugis, jawa dan bajo yang beragama Islam

Listrik sunting

Di Kecamatan Towea keseluruhan sumber energy listriknya berasal dari listrik non-PLN dan bukan listrik. Tahun 2016, seluruh rumah tangga di Kecamatan Towea belum tersentuh oleh akses listrik PLN.

Air Minum sunting

Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan air bersih yang berdomisili di ibu kota Kabupaten Muna sebagian besar dilayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sedangkan bagi masyarakat yang berdomisili di daerah pedesaan umumnya menggunakan air dari sumur, mata air dan air hujan. Untuk itu kegiatan pembangunan air bersih dewasa ini diarahkan pada peningkatan kapasitas dan perluasan jaringan air minum dengan maksimal agar dapat menjangkau masyarakat pedesaan. Sampai dengan tahun 2016, sumber air PDAM belum mampu mengakses masyarakat Kecamatan Towea. Sumber utama air bersih bagi masyarakat Towea berasal dari Sumur dan sumber lainnya (membeli atau air hujan). Dimana sekitar 47 persen rumah tangga menggunakan air sumur dan 53 persen menggunakan sumur lainnya

Ekonomi sunting

Pertanian sunting

Tanaman Pangan Pertanian tanaman pangan di Kecamatan Towea yang tercatat pada dinas pertanian berupa tanaman jagung, ubi jalar dan ubi kayu.. Secara umum, luas panen tahun 2016 ketiga tanaman ini mencapai masing-masing 209 ton, 119 ton, dan 46 ton.

Perkebunan sunting

Komoditas utama perkebunan Kecamatan Towea berupa jambu mete, coklat, dan kelapa,. Data luas panen dan produksi maisng-masing jenis tanaman perkebunan tersebut pada tahun 2016 disajikan dari data dinas pertanian Kabupaten Muna .Tahun 2016 Luas panen dan Produksi tanaman kelapa masing-masing sebesar 251 Hektare dan 214 tons. Untuk produksi dan luas panen tanaman jambu mete masingmasing sebesar 638 Hektar dan 120 ton,. Sedangkan tanaman kakao luas panan mencapai 31 Ha dan 7 ton.

Peternakan sunting

Data peternakan yang ditampilkan untuk Kecamatan Towea tahun 2016 adalah populasi ternak sapi, ayam kampung/buras dan itik. Dimana pada tahun 2016 jumlah populasi ternak sapi,ayam kampung, dan itik mencapai masing-masing 287 ekor, 1.277 ekor dan 256 ekor.

Perikanan sunting

Produksi perikanan di Kecamatan Towea terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya . Pada tahun 2016, lebih dari setengah total produksi perikanan didominasi oleh perikanan tangkap. Jumlah produksi perikanan tangkap mencapai 88 persen, sedangkan sisanya 12 persen merupakan hasil perikanan budidaya.

Industri sunting

Pembangunan di bidang industri ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja, meratakan kesempatan berusaha, meningkatkan ekspor, menunjang pembangunan daerah, serta memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Berpijak dari amanat tersebut maka pemerintah daerah Kabupaten Muna memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk membuka berbagai macam kegiatan dalam bidang industri. Termasuk pula pemerintahan Kecamatan Towea.

Perdagangan sunting

Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang mampu menggerakkan perekonomian suatu wilayah. Kecamatan Towea merupakan daerah kepulauan sehingga transaksi yang terjadi sebagian merupakan perdagangan antar pulau.. Untuk aktivitas jual beli, pasar menjadi tempat dimana aktivitas jual beli terbesar terjadi di Kecamatan Towea. Di mana sampe dangan tahun 2016 terdapat 3 pasar yang tersebar di Desa Bhontu-bhontu, Desa Moasi, dan Desa Lakarama. Tahun 2016 di Kecamatan Towea terdapat 120 pedagang eceran yang menjual hasil dagangannya langsung ke konsumen akhir. Toko terdapat sekitar 3 unit, 124 unit kios kecil, dan 3 unit rumah makan.

Transportasi sunting

Sarana angkutan dan komunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan masyarakat yang dapat mendukung terciptanya kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. Jalan merupakan prasarana angkutan darat yang sangat penting dalam memperlancar kegiatan perekonomian antar wilayah. Kondisi jalan yang baik akan memudahkan mobilitas penduduk dalam melakukan kegiatan perekonomian dan kegiatan sosial lainnya.

Angkutan Darat sunting

Angkutan darat terdiri dari kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. Jumlah kendaraan bermotor di Kecamatan Towea dari tahun ke tahun senantiasa mengalami peningkatan. Peningkatan ini dikarenakan masyarakat semakin membutuhkan kendaraan untuk membantu memperlancar kegiatan sehari-hari mereka. Pada tahun 2016 jumlah kendaraan darat di Kecamatan Towea disajikan pada tabel 3

Angkutan Laut sunting

Kecamatan Towea merupakan daerah kepualauan sehingga transportasi utama yang digunakan oleh masyarakatnya adalah angkutan Laut. Jenis transportasi laut yang digunakan antara lain perahu motor tempel, perahu tanpa motor dan kapal motor. Dimana tahun 2016 tercatat setidaknya 94 unit perahu tanpa motor, 41 unit perahu motor tempel, dan 33 Kapal motor.

Keuangan dan Harga sunting

Keuangan Daerah sunting

Kelancaran kegiatan pemerintah dan pembangunan sangat tergantung tersedianya biaya, baik untuk administrasi maupun kegiatan lainnya. Dana pembangunan daerah berasal dari bagian Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah. Untuk menopang kegiatan pembangunan sampai level Kecamatan, pemerintah menyediakan dana subsidi desa yg besarannya tiap tahun mengalami kenaiakan. Pada tahun anggaran 2016, besarnya subsidi yang diteima oleh masing-masing desa di Kecamatan Towea berkisar antara 100 juta sampa 144,8 juta rupiah per desa.

Harga sunting

Kegiatan pencatatan harga pada kurun waktu tertentu merupakan aktivitas yang sangat penting dalam memantau kegiatan perekonomian, karena harga merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat stabilitas ekonomi atau keseimbangan antara penawaran dan permintaan akan barang dan jasa. Adapun harga yang disajikan meliputi harga 9

bahan pokok di pedesaan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3

Harga Rata-rata 9 Bahan pokok di daerah perdesaan
Jenis Komoditas Satuan Harga (Rp)
2015 2016
Beras Kg 9.219 10.696
Ikan Teri Kg 77 563 87 799
Minyak Kelapa Botol 11 250 11 917
Gula Pasir Kg 12 457 15 083
Garam Hancur Kg 4 000 4 000
Minyak Tanah Liter 7 500 7 939
Sabun Cuci Batang 3 000 3 000
Textil teteron Meter 17 500 25 000
Batik sedang Meter 35 000 35 000

Pariwisata sunting

Festival Towea adalah agenda yang dicanangkan oleh bupati L.M Rusman Emba,ST untuk menarik wisatan lokal maupun manca negara. Pulau Towea merupakan salah satu pulau di Kabupaten Muna yang sejak zaman Belanda sudah dijadikan sebagai lokasi untuk rekreasi. wisata yang terkenal di towea adalah pantai bungin pinungan yang terkenal dengan keindahan hamparan pasir putih keemasan di atas pulau tersebut.

Referensi sunting

  1. ^ Data Badan Pusat Statistik kecamatan towea [1] 2018-01-26. Diakses 2019-04-11.