Tim nasional sepak bola Inggris
Tim nasional sepak bola Inggris (bahasa Inggris: England national football team) adalah tim yang mewakili Inggris dalam sepak bola internasional senior utama pria sejak pertandingan internasional pertama mereka pada tahun 1872. Tim ini dikendalikan oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), badan pengatur sepak bola di Inggris, yang berafiliasi dengan UEFA dan berada di bawah yurisdiksi global dari badan sepak bola dunia FIFA.[3][4] Inggris berkompetisi di tiga turnamen internasional utama: Piala Dunia FIFA, Kejuaraan Eropa UEFA, dan Liga Negara UEFA.
Julukan | The Three Lions (Tiga Singa) | ||
---|---|---|---|
Asosiasi | The Football Association | ||
Konfederasi | UEFA (Eropa) | ||
Pelatih | Lowong | ||
Kapten | Harry Kane | ||
Penampilan terbanyak | Peter Shilton (125) | ||
Pencetak gol terbanyak | Harry Kane (54) | ||
Stadion kandang | Stadion Wembley | ||
Kode FIFA | ENG | ||
Peringkat FIFA | |||
Terkini | 4 1 (18 Juli 2024)[1] | ||
Tertinggi | 3 (Agustus–September 2012, September–Oktober 2021[1]) | ||
Terendah | 27 (Februari 1996[1]) | ||
Peringkat Elo | |||
Terkini | 5 3 (19 Januari 2024)[2] | ||
| |||
Pertandingan internasional pertama | |||
Skotlandia 0–0 Inggris (Partick, Skotlandia; 30 November 1872) (Pertandingan sepak bola internasional pertama) | |||
Kemenangan terbesar | |||
Irlandia 0–13 Inggris (Belfast, Irlandia; 18 Februari 1882) | |||
Kekalahan terbesar | |||
Hungaria 7–1 Inggris (Budapest, Hungaria; 23 Mei 1954) | |||
Piala Dunia | |||
Penampilan | 16 (Pertama kali pada 1950) | ||
Hasil terbaik | Juara (1966) | ||
Kejuaraan Eropa | |||
Penampilan | 11 (Pertama kali pada 1968) | ||
Hasil terbaik | Juara kedua (2020, 2024) | ||
Babak final Liga Negara | |||
Penampilan | 1 (Pertama kali pada 2019) | ||
Hasil terbaik | Juara ketiga (2019) | ||
Inggris adalah salah satu dari dua tim nasional tertua dalam sepak bola bersama dengan Skotlandia, di mana mereka memainkan pertandingan sepak bola internasional pertama pada tahun 1872. Kandang dari Inggris adalah Stadion Wembley, London, dan markas mereka berada di St George Park, Burton upon Trent.
Inggris adalah salah satu dari delapan negara yang telah memenangkan Piala Dunia FIFA.[5] Inggris telah lolos ke Piala Dunia FIFA sebanyak 16 kali. Mereka telah memenangkan Final Piala Dunia 1966, yang pada saat itu juga diselenggarakan di Inggris, dan menjadi juara keempat pada tahun 1990, dan 2018. Inggris belum pernah menjuarai Kejuaraan Eropa UEFA, dengan performa terbaiknya hingga saat ini merupakan juara kedua pada tahun 2020. Inggris sebagai negara konstituen Britania Raya, bukan anggota Komite Olimpiade Internasional, oleh karena itu mereka tidak berkompetisi dalam Olimpiade. Hingga saat ini, Inggris menjadi satu-satunya tim yang memenangkan Piala Dunia FIFA, tetapi tidak memenangkan gelar kontinental utama pada tingkat senior, dan satu-satunya entitas non-negara yang memenangkan Piala Dunia FIFA.
Sejarah
suntingTahun-tahun awal
suntingTim sepak bola nasional Inggris adalah yang tertua di dunia; tim ini dibentuk bersamaan dengan Skotlandia. Pertandingan perwakilan antara Inggris dan Skotlandia dimainkan pada tanggal 5 Maret 1870, dan diselenggarakan oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris.[6] Pertandingan kembali diselenggarakan oleh perwakilan dari tim sepak bola Skotlandia pada 30 November 1872. Pertandingan ini, digelar di Hamilton Crescent, Skotlandia, dan dipandang sebagai pertandingan sepak bola internasional resmi pertama, karena kedua tim dipilih dan dioperasikan secara mandiri, bukan hasil kerja dari satu asosiasi sepak bola.[7] Selama 40 tahun ke depan, Inggris bermain secara eksklusif dengan tiga Home Nations lainnya—Skotlandia, Wales dan Irlandia—di British Home Championship.
Pada awalnya, Inggris tidak memiliki stadion permanen. Pada tahun 1906 mereka bergabung dengan FIFA dan memainkan pertandingan pertama mereka melawan negara-negara selain Home Nations dalam tur ke Eropa Tengah pada tahun 1908.[8] Stadion Wembley dibuka pada tahun 1923 dan menjadi stadion kandang mereka.[8] Hubungan antara Inggris dan FIFA menjadi tegang, hal ini menyebabkan mereka mengundurkan diri dari FIFA pada tahun 1928, sebelum bergabung kembali pada tahun 1946.[9] Akibatnya, mereka tidak berkompetisi Piala Dunia sampai tahun 1950, di mana mereka kalah 1–0 dari Amerika Serikat, dan menjadi kekalahan paling memalukan dalam sejarah tim karena gagal melewati babak pertama.[10]
Kekalahan pertama mereka di kandang adalah ketika melawan tim asing Irlandia 2–0, pada 21 September 1949 di Goodison Park.[11] Kekalahan 6–3 melawan Hungaria pada tahun 1953, merupakan kekalahan kedua mereka dari tim asing di Wembley.[12] Dalam pertandingan balasan di Budapest, Hungaria berhasil memenangkan 7–1. Pertandingan ini menjadi kekalahan terbesar Inggris dalam sejarah. Setelah pertandingan, Syd Owen kebingungan dan mengatakan, "pertandingan itu seperti memainkan pria dari luar angkasa".[13] Di Piala Dunia FIFA 1954, Inggris berhasil mencapai perempat final untuk pertama kalinya, mengalahkan 4–2 dari juara bertahan Uruguay.[14]
Walter Winterbottom dan Alf Ramsey
suntingMeskipun Walter Winterbottom diangkat sebagai manajer Inggris pada tahun 1946, tim tersebut masih dipilih oleh sebuah komite sampai hingga akhirnya Alf Ramsey mengambil alih pada tahun 1963.[15][16] Piala Dunia FIFA 1966 diselenggarakan di Inggris, dan Ramsey berhasil membimbing Inggris meraih kemenangan 4–2 melawan Jerman Barat setelah perpanjangan waktu di final, dan Geoff Hurst berhasil mencetak trigol.[17] Di UEFA Euro 1968, tim mencapai semifinal untuk pertama kalinya, dan disingkirkan oleh Yugoslavia.[18]
Inggris lolos secara otomatis ke Piala Dunia FIFA 1970 di Meksiko sebagai juara bertahan, dan mencapai perempat final, kemudian berhasil digeser oleh Jerman Barat. Inggris unggul 2-0, tetapi akhirnya dikalahkan 3-2 saat perpanjangan waktu.[19] Mereka kemudian gagal lolos ke Piala Dunia FIFA 1974, yang menyebabkan FA memecat Ramsey.[20]
Don Revie, Ron Greenwood dan Bobby Robson
suntingSetelah pemecatan Ramsey, Joe Mercer mengambil alih sementara Inggris untuk memimpin tujuh pertandingan sampai Don Revie diangkat sebagai manajer baru pada tahun 1974.[21] Dibawah kepemimpinan Revie, kinerja tim memburuk dan gagal lolos ke Kejuaraan Eropa UEFA 1976 atau Piala Dunia FIFA 1978.[22] Revie mengundurkan diri pada tahun 1977 dan digantikan oleh Ron Greenwood, yang berhasil membuat kinerja tim meningkat. Tim akhirnya lolos ke Kejuaraan Eropa UEFA 1980 tanpa kalah dalam pertandingan, hingga tersingkir di pada babak penyisihan grup terakhir.[23] Mereka juga berhasil lolos ke Piala Dunia FIFA 1982 di Spanyol. Meskipun tidak terkalahkan dipertandingan ini, mereka tidak lolos di babak penyisihan grup kedua.[24][25]
Bobby Robson mengurus Inggris dari tahun 1982 hingga 1990.[26] Meskipun tim gagal lolos ke Kejuaraan Eropa UEFA 1984, mereka berhasil mencapai perempat final di Piala Dunia FIFA 1986 dan kalah 2–1 dari Argentina dalam pertandingan terkenal dengan dua gol yang sangat kontras yang dicetak oleh Maradona. Pertama terang-terangan menggunakan tangannya, dan dapat sebutan "Tangan Tuhan". Kedua merupakan gol yang indah dengan melewati beberapa pemain lawan.[27][28] Striker Inggris Gary Lineker dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak pada turnamen ini dengan enam gol.[29]
Inggris terus kalah di setiap pertandingan Kejuaraan Eropa UEFA 1988.[30] Selanjutnya mereka berhasil mencapai hasil terbaik kedua mereka di Piala Dunia FIFA 1990 dan mendapatkan posisi keempat – kalah lagi dari Jerman Barat setelah pertandingan semifinal yang diperebutkan dengan skor 1–1 saat perpanjangan waktu, kemudian menjadi 3–4 dalam adu penalti pertama Inggris.[31] Meski kalah dari Italia saat perebutan tempat ketiga, anggota tim Inggris diberi medali perunggu yang identik dengan tim Italia. Berkat kinerja tim yang bagus, dan bisa menerima kekalahan tipis dari Jerman Barat,[32] tim disambut pulang sebagai pahlawan dan ribuan orang berbaris di jalan, mengadakan parade bus beratap terbuka.[33]
Graham Taylor, Terry Venables, Glenn Hoddle dan Kevin Keegan
suntingTahun 1990-an keempat manajer Inggris mengikuti Robson, masing-masing memiliki jabatan dalam kurun waktu singkat. Graham Taylor merupakan penerus langsung Robson.[34] Inggris gagal memenangkan pertandingan di Kejuaraan Eropa UEFA 1992, bermain imbang dengan Denmark sebagai pemenang dan kemudian dengan Prancis, sebelum disingkirkan oleh negara tuan rumah Swedia. Tim kemudian gagal lolos ke Piala Dunia FIFA 1994 setelah kalah dalam pertandingan kontroversial melawan Belanda di Rotterdam, yang mengakibatkan pengunduran diri Taylor. Taylor menghadapi banyak kritik pada surat kabar selama masa jabatannya karena taktik dan pemilihan timnya.[35]
Antara tahun 1994 dan 1996, Terry Venables mengambil alih tim. Di Kejuaraan Eropa UEFA 1996, yang diadakan di Inggris, mereka mengimbangi kinerja terbaik mereka di Kejuaraan Eropa, mencapai semifinal seperti yang mereka lakukan pada tahun 1968, sebelum tersingkir melalui kekalahan adu penalti dari Jerman.[36] Striker asal Inggris Alan Shearer adalah pencetak gol terbanyak dengan lima gol.[37] Di Euro 96, lagu "Three Lions" karya Baddiel, Skinner dan The Lightning Seeds menjadi lagu wajib bagi para penggemar.[38] Sebelum turnamen Venables mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri di akhir turnamen, mengikuti penyelidikan atas aktivitas keuangan pribadinya dan menjelang kasus pengadilan yang akan datang. Karena kontroversi seputar dirinya, FA menekankan bahwa dia adalah pelatih, bukan manajer tim.[39][40]
Penerus Venables, Glenn Hoddle, berhasil membawa tim ke Piala Dunia FIFA 1998 — di mana Inggris tersingkir di babak kedua oleh Argentina melalui adu penalti (setelah seri 2–2).[41] Pada Februari 1999, Hoddle dipecat oleh FA karena komentar kontroversialnya tentang orang cacat di sebuah surat kabar.[42] Howard Wilkinson mengambil alih sebagai manajer sementara untuk dua pertandingan.[43] Kevin Keegan kemudian ditunjuk sebagai manajer baru dan berhasil membawa Inggris ke Kejuaraan Eropa UEFA 2000, tetapi tim tersingkir di babak penyisihan grup dan dia tiba-tiba mengundurkan diri setelahnya.[44]
Sven-Göran Eriksson, Steve McClaren dan Fabio Capello
suntingPeter Taylor diangkat sebagai pengurus manager untuk satu pertandingan, sebelum Sven-Göran Eriksson mengambil alih antara tahun 2001 dan 2006, dan menjadi manajer asing pertama dalam tim.[45][46] Dia berhasil membimbing Inggris hingga perempat final Piala Dunia FIFA 2002, Kejuaraan Eropa UEFA 2004 dan Piala Dunia FIFA 2006. Inggris hanya kalah dalam lima pertandingan kompetitif selama masa jabatannya, dan langsung naik ke peringkat empat dunia di bawah bimbingannya.[47][butuh rujukan] Kontrak Eriksson kemudian diperpanjang oleh FA selama dua tahun, hingga Kejuaraan Eropa UEFA 2008, tetapi dihentikan setelah Piala Dunia 2006.[48][49]
Steve McClaren kemudian diangkat sebagai manajer, namun setelah gagal lolos ke Euro 2008 dia dipecat pada 22 November 2007 setelah bertugas selama 18 pertandingan.[50] Bulan berikutnya, dia digantikan oleh manajer asing kedua asal Italia Fabio Capello, yang sudah memiliki pengalaman di Juventus and Real Madrid.[51] Inggris berhasil memenangkan semua pertandingan kecuali babak kualifikasi dalam Piala Dunia FIFA 2010. Di turnamen tersebut, Inggris bermain imbang di dua pertandingan pembuka, dan menimbulkan pertanyaan tentang semangat, taktik, dan kemampuan tim saat menangani tekanan.[52] Namun, mereka akhirnya maju ke babak berikutnya dan dikalahkan 4-1 oleh Jerman, yang merupakan kekalahan terberat mereka dalam pertandingan turnamen final Piala Dunia.[53] Pada Februari 2012, Capello mengundurkan diri sebagai manajer Inggris, bersamaan dengan perselisihannya terhadap FA atas permintaan mereka untuk mencopot John Terry dari jabatan kapten tim setelah tuduhan pelecehan rasisme terhadap pemain tersebut.[54]
Roy Hodgson, Sam Allardyce dan Gareth Southgate
suntingSetelah kepergian Capello, Stuart Pearce ditunjuk sebagai manajer pengurus untuk satu pertandingan, setelah itu pada Mei 2012 Roy Hodgson diumumkan sebagai manajer baru, enam minggu sebelum Kejuaraan Eropa UEFA 2012.[55] Inggris berhasil finis di puncak grup, tetapi tersingkir saat lolos di perempat final melalui adu penalti melawan Italia.[56] Di Piala Dunia FIFA 2014, Inggris tersingkir di babak penyisihan grup untuk pertama kalinya sejak Piala Dunia 1958, dan pertama kali di turnamen besar sejak Euro 2000.[57] Inggris lolos tak terkalahkan ke Kejuaraan Eropa UEFA 2016,[58] tapi akhirnya tersingkir di babak 16 besar, kalah 2–1 dari Islandia.[59] Hodgson mengundurkan diri sebagai manajer pada Juni 2016,[60] kemudian digantikan oleh Sam Allardyce.[61] Namun, setelah hanya 67 hari bertugas, Allardyce mengundurkan diri dari jabatan manajerialnya atas kesepakatan bersama, setelah dugaan pelanggaran aturan FA, menjadikannya sebagai manajer Inggris tersingkat.[62] Satu-satunya pertandingan Allardyce sebagai manajer Inggris adalah kemenangan 1-0 atas Slovakia, hal ini juga menjadikannya satu-satunya manajer Inggris yang pernah pergi dengan tingkat kemenangan 100%.
Gareth Southgate, yang saat itu menjadi pelatih tim Inggris U-21, ditugaskan sementara di tim nasional hingga November 2016,[63] sebelum diberikan posisi secara permanen.[64] Di bawah Southgate, Inggris berhasil lolos ke Piala Dunia FIFA 2018[65] dan berada di urutan kedua dalam grup di turnamen tersebut.[66][67] Mereka mengalahkan Kolombia melalui adu penalti di babak sistem gugur pertama,[68][69] dan kemudian mengalahkan Swedia 2-0 di perempat final hanya untuk mencapai semifinal Piala Dunia ketiga mereka.[70] Di semifinal, mereka dikalahkan 2-1 saat perpanjangan waktu oleh Kroasia[71][72] dan kemudian dikalahkan oleh Belgia untuk kedua kalinya dengan skor 2-0 saat perebutan tempat ketiga.[73] Striker asal Inggris Harry Kane menyelesaikan turnamen sebagai pencetak gol terbanyak dengan enam gol.
Pada 14 November 2019, Inggris memainkan pertandingan Internasional ke-1000 mereka, mengalahkan Montenegro 7–0 di Wembley dalam pertandingan Kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2020.[74][75]
Di Kejuaraan Eropa UEFA 2020 Inggris tergabung di Grup D bersama dengan Kroasia, Skotlandia dan Republik Ceko. Inggris berhasil mendapatkan tujuh poin dari tiga pertandingan grup, menang 1-0 melawan Kroasia dan Ceko, dan seri 0-0 dengan Skotlandia. Di babak sistem gugur, Inggris mempu mengalahkan Jerman, Ukraina dan Denmark untuk melaju ke final turnamen besar untuk pertama kalinya sejak 1966, dan final Kejuaraan Eropa pertama negara tersebut, di mana mereka kalah dari Italia dalam adu penalti di Wembley pada 11 Juli 2021.[76][77] Dalam Liga Negara UEFA 2022–2023, Inggris dikalahkan 4-0 oleh Hungaria, dan menjadikannya sebagai kekalahan terberat mereka di kandang sejak tahun 1928.[78] Pada 23 September 2022 Inggris dikalahkan 1-0 oleh Italia di San Siro, sehingga mereka diturunkan ke divisi B untuk kompetisi edisi 2024–2025.[79]
Citra tim
suntingSeragam dan lambang
suntingPemasok seragam
suntingPemasok seragam | Periode | Ref |
---|---|---|
St. Blaize and Hope Brothers | 1949–1954 | [80][81] |
Umbro | 1954–1961 | [82] |
Bukta | 1959–1965 | [83][84] |
Umbro | 1965–1974 | [85] |
Admiral | 1974–1984 | [86] |
Umbro | 1984–2013 | [87] |
Nike | 2013–sekarang | [88] |
Penawaran seragam
suntingDaftar ini belum tentu lengkap. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. (Februari 2019) |
Pemasok seragam | Periode | Pengumuman kontrak |
Durasi kontrak |
Nilai |
---|---|---|---|---|
Nike | 2013–sekarang | 03-09-2012 | Musim Semi 2013 – Juli 2018 (5 tahun)[89] | Jumlah £125 juta[90] (£25 juta per tahun) |
13-12-2016 | Agustus 2018 – 2030 (12 tahun) | Jumlah £400 juta[91] (£33,3 juta per tahun) |
Lambang
suntingMotif lambang tim nasional sepak bola Inggris terdapat tiga singa passant guardant, lambang Raja Richard I, yang pernah memerintah dari tahun 1189 sampai 1199.[92] Pada tahun 1872, para pemain Inggris mengenakan kaus putih yang dihiasi lambang tiga singa dari Asosiasi Sepak Bola.[93] Singa seringkali berwarna biru, memiliki sedikit perubahan warna dan penampilan.[94] Awalnya terdapat mahkota, kemudian dihapus pada tahun 1949 ketika FA diberi lambang resmi oleh Lembaga Lambang. Lambang ini memperkenalkan sepuluh Mawar tudor, setiap cabang mewakili regional FA.[93][95] Sejak tahun 2003, Inggris melengkapi logo mereka dengan bintang sebagai bentuk pengakuan kemenangan mereka pada Piala Dunia 1966; pertama kali dibordir ke lengan kiri seragam kandang, dan setahun kemudian dipindahkan ke posisinya saat ini, dan bordir untuk pertama kalinya juga di baju tandang.[96]
Warna
suntingWarna seragam kandang Inggris adalah putih, celana pendek biru tua, dan kaus kaki putih atau hitam. Tetapi seringnya mengenakan seragam serba putih.
Meskipun seragam tandang pertama Inggris berwarna biru, Warna tandang Inggris adalah merah, celana pendek putih dan kaus kaki merah. Pada tahun 1996, seragam tandang Inggris diubah menjadi kemeja abu-abu, celana pendek, dan kaus kaki. Seragam ini baru dipakai tiga kali, termasuk melawan Jerman di semifinal Kejuaraan Eropa UEFA 1996 tetapi warna tersebut tidak populer di kalangan pendukung dan seragam tandang Inggris tetap berwarna merah hingga 2011, saat seragam tandang biru tua diperkenalkan. Seragam tandang juga terkadang dipakai selama pertandingan kandang, saat edisi baru telah dirilis untuk mempromosikannya.
Inggris terkadang memiliki seragam ketiga. Pada Piala Dunia 1970 Inggris mengenakan seragam ketiga dengan kaos biru pucat, celana pendek dan kaus kaki saat melawan Cekoslovakia. Mereka memiliki seragam yang mirip dengan Brasil, dengan kaos kuning, kaus kaki kuning dan celana pendek biru yang mereka kenakan pada musim panas tahun 1973. Piala Dunia 1986 Inggris memiliki seragam ketiga berwarna biru pucat, meniru yang dipakai di Meksiko 16 tahun sebelumnya dan Inggris mempertahankan seragam ketiga berwarna biru pucat hingga tahun 1992, tetapi jarang digunakan.
Umbro pertama kali setuju untuk mulai memproduksi pada tahun 1954 dan sejak itu telah memasok sebagian besar seragam tersebut, pengecualian dari tahun 1959 hingga 1965 dengan Bukta dan 1974–1984 dengan Admiral. Nike membeli Umbro pada tahun 2008 dan mengambil alih sebagai pemasok seragam pada tahun 2013 setelah menjual merek dagang Umbro.[97]
|
Seragam yang dikenakan Inggris saat bertandang ke Kosovo pada 17 November 2019 |
Stadion kandang
suntingSelama 50 tahun pertama keberadaan mereka, Inggris memainkan pertandingan kandang mereka di seluruh negeri. Mereka awalnya menggunakan lapangan kriket sebelum kemudian pindah ke stadion klub sepak bola. Stadion Kerajaan yang pertama dibangun di Wembley, London, dan sempat digunakan untuk British Empire Exhibition.[98][99]
Inggris memainkan pertandingan pertama mereka di stadion tersebut pada tahun 1924 saat melawan Skotlandia[100] dan selama 27 tahun berikutnya Wembley hanya digunakan sebagai tempat pertandingan melawan Skotlandia. Stadion ini kemudian dikenal sebagai Stadion Wembley dan menjadi stadion kandang Inggris selama tahun 1950-an. Pada Oktober 2000, stadion ditutup, diakhiri dengan kekalahan melawan Jerman.[101]
Stadion ini dihancurkan selama periode 2002–2003, dan mulai dibangun kembali sepenuhnya.[102] Selama pembangunan, Inggris bermain di tempat-tempat seluruh negeri, meskipun pada saat kualifikasi Piala Dunia 2006, sebagian besar diselesaikan untuk menjadikan stadion Old Trafford Manchester United sebagai tempat utama, bersama dengan St. James' Park Newcastle United pada saat Old Trafford tidak bisa digunakan.[103]
Pertandingan pertama mereka di Stadion Wembley yang baru adalah pada Maret 2007 saat mereka bermain imbang dengan Brasil.[104] Stadion ini sekarang dimiliki oleh Asosiasi Sepak Bola, melalui anak perusahaannya Wembley National Stadium Limited.[105]
Liputan media
suntingSemua pertandingan Inggris disiarkan dengan komentar di talkSPORT dan BBC Radio 5 Live. Dari musim 2008–09 hingga musim 2017–18, Kualifikasi pertandingan Inggris, dan pertandingan persahabatan disiarkan langsung di ITV Sport (sering kali dengan pengecualian STV, sebuah waralaba ITV di Skotlandia tengah dan utara). Kualifikasi tandang Inggris untuk Piala Dunia 2010 ditampilkan di Setanta Sports hingga perusahaan tersebut bubar. Akibat bubarnya Setanta Sports, kualifikasi Piala Dunia Inggris di Ukraina pada 10 Oktober 2009 ditayangkan di Britania Raya dengan sistem bayar per tayang melalui internet saja. Pertandingan satu kali ini adalah pertama kalinya dalam pertandingan Inggris diputar sedemikian rupa. Para pelanggan harus membayar antara £4,99 dan £11,99, diperkirakan antara 250.000 dan 300.000 dan jumlah total pemirsa sekitar 500.000.[106] Pada 2018, Sky Sports menyiarkan Liga Negara Inggris dan pertandingan persahabatan dalam musim hingga 2021 dan ITV Sport menyiarkan Kualifikasi Eropa untuk Piala Dunia Euro dan pertandingan persahabatan pra-turnamen (setelah pertandingan grup Liga Negara berakhir), hingga 2022.[107] Pada April 2022, Channel 4 memenangkan hak untuk pertandingan Inggris hingga Juni 2024, termasuk pertandingan Liga Negara UEFA 2022–2023, Kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2024, dan pertandingan persahabatan. Hak Piala Dunia FIFA 2022 tetap di BBC dan ITV.[108]
Hasil dan jadwal pertandingan
suntingBerikut adalah daftar hasil pertandingan dalam 12 bulan terakhir dan jadwal pertandingan yang akan datang.
Menang Seri Kalah Jadwal Pertandingan
2022
sunting26 Maret 2022 Persahabatan | Inggris | 2–1 | Swiss | London, Inggris |
---|---|---|---|---|
17:30 | Laporan |
|
Stadion: Stadion Wembley Penonton: 78,881 Wasit: Andreas Ekberg (Swedia) |
29 Maret 2022 Persahabatan | Inggris | 3–0 | Pantai Gading | London, Inggris |
---|---|---|---|---|
19:45 | Laporan | Stadion: Stadion Wembley Penonton: 73,405 Wasit: Erik Lambrechts (Belgia) |
4 Juni 2022 Liga A Liga Negara UEFA 2022–2023 | Hungaria | 1–0 | Inggris | Budapest, Hungaria |
---|---|---|---|---|
18:00 |
|
Laporan | Stadion: Puskás Aréna Penonton: 26,935 Wasit: Artur Dias (Portugal) |
7 Juni 2022 Liga A Liga Negara UEFA 2022–2023 | Jerman | 1–1 | Inggris | Munich, Jerman |
---|---|---|---|---|
20:45 |
|
Laporan | Stadion: Allianz Arena Penonton: 66,289 Wasit: Carlos del Cerro Grande (Spanyol) |
11 Juni 2022 Liga A Liga Negara UEFA 2022–2023 | Inggris | 0–0 | Italia | Wolverhampton, Inggris |
---|---|---|---|---|
20:45 (19:45 UTC+1) | Laporan | Stadion: Stadion Molineux Penonton: 1,782 Wasit: Szymon Marciniak (Polandia) |
14 Juni 2022 Liga A Liga Negara UEFA 2022–2023 | Inggris | 0–4 | Hungaria | Wolverhampton, Inggris |
---|---|---|---|---|
20:45 (19:45 UTC+1) | Laporan | Stadion: Stadion Molineux Penonton: 28,839 Wasit: Clément Turpin (France) |
23 September 2022 Liga A Liga Negara UEFA 2022–2023 | Italia | 1–0 | Inggris | Milan, Italia |
---|---|---|---|---|
20:45 |
|
Laporan | Stadion: San Siro Penonton: 50,640 Wasit: Jesús Gil Manzano (Spanyol) |
26 September 2022 Liga A Liga Negara UEFA 2022–2023 | Inggris | 3–3 | Jerman | London, Inggris |
---|---|---|---|---|
20:45 (19:45 UTC+1) | Laporan | Stadion: Stadion Wembley Penonton: 78,949 Wasit: Danny Makkelie (Belanda) |
21 November 2022 Grup B Piala Dunia FIFA 2022 | Inggris | 6–2 | Iran | Al Rayyan, Qatar |
---|---|---|---|---|
16:00 AST (UTC+3) |
|
Laporan | Stadion: Khalifa International Stadium Penonton: 45,334 Wasit: Raphael Claus (Brazil) |
25 November 2022 Grup B Piala Dunia FIFA 2022 | Inggris | 0–0 | Amerika Serikat | Al Khor, Qatar |
---|---|---|---|---|
22:00 AST (UTC+3) | Laporan | Stadion: Stadion Al Bayt Penonton: 68,463 Wasit: Jesús Valenzuela (Venezuela) |
29 November 2022 Grup B Piala Dunia FIFA 2022 | Wales | 0–3 | Inggris | Al Rayyan, Qatar |
---|---|---|---|---|
22:00 AST (UTC+3) | Laporan | Stadion: Stadion Ahmad bin Ali Penonton: 44,297 Wasit: Slavko Vinčić (Slovenia) |
4 Desember 2022 Piala Dunia 2022 R16 | Inggris | 3–0 | Senegal | Al Khor, Qatar |
---|---|---|---|---|
22:00 AST (UTC+3) | Laporan | Stadion: Stadion Al Bayt Penonton: 65,985 Wasit: Iván Barton (El Salvador) |
10 Desember 2022 Piala Dunia 2022 Perempat final | Inggris | 1–2 | Prancis | Doha, Qatar |
---|---|---|---|---|
22:00 AST (UTC+3) | Laporan |
|
Stadion: Stadion Al Thumama Penonton: 68,895 Wasit: Wilton Sampaio (Brasil) |
2023
sunting23 Maret 2023 Kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2024 | Italia | v | Inggris | TBD, Italia |
---|---|---|---|---|
20:45 CET (UTC+1) | Laporan | Stadion: TBD |
26 Maret 2023 Kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2024 | Inggris | v | Ukraina | London, Inggris |
---|---|---|---|---|
17:00 BST | Laporan | Stadion: Stadion Wembley |
16 Juni 2023 Kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2024 | Malta | v | Inggris | Ta' Qali, Malta |
---|---|---|---|---|
20:45 CEST (UTC+2) | Laporan | Stadion: Stadion Nasional Ta' Qali |
19 Juni 2023 Kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2024 | Inggris | v | Makedonia Utara | Manchester, Inggris |
---|---|---|---|---|
19:45 BST | Laporan | Stadion: Old Trafford |
9 September 2023 Kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2024 | Ukraina | v | Inggris | TBD |
---|---|---|---|---|
17:00 BST | Laporan | Stadion: TBD |
12 September 2023 Persahabatan | Skotlandia | v | Inggris | Glasgow, Skotlandia |
---|---|---|---|---|
19:45 BST | Stadion: Hampden Park |
17 Oktober 2023 Kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2024 | Inggris | v | Italia | London, Inggris |
---|---|---|---|---|
19:45 BST | Laporan | Stadion: Stadion Wembley |
17 November 2023 Kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2024 | Inggris | v | Malta | London, Inggris |
---|---|---|---|---|
19:45 BST | Laporan | Stadion: Stadion Wembley |
20 November 2023 Kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2024 | Makedonia Utara | v | Inggris | Skopje, Makedonia Utara |
---|---|---|---|---|
20:45 CEST (UTC+2) | Laporan | Stadion: Toše Proeski National Arena |
Staf pelatih
suntingPosisi | Nama |
---|---|
Manajer | |
Asisten Manajer | Steve Holland |
Pelatih Kiper | Martyn Margetson |
Pelatih | Chris Powell |
Pelatih | Paul Nevin |
Dokter Tim Pertama | Mark Williams |
Pelatih Kebugaran | Bryce Cavanagh |
Fisioterapis | Steve Kemp |
Pemain
suntingSkuad terkini
suntingSkuad berisi 26 pemain dipanggil untuk skuad akhir putaran final Kejuaraan Eropa UEFA 2024.[111]
Penampilan dan gol per 7 Juni 2024, setelah pertandingan melawan Islandia.
# | Pos. | Nama Pemain | Tanggal lahir (umur) | Tampil | Gol | Klub |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | GK | Jordan Pickford | 7 Maret 1994 | 61 | 0 | Everton |
2 | DF | Kyle Walker | 28 Mei 1990 | 83 | 1 | Manchester City |
3 | DF | Luke Shaw | 12 Juli 1995 | 31 | 3 | Manchester United |
4 | MF | Declan Rice | 14 Januari 1999 | 51 | 3 | Arsenal |
5 | DF | John Stones | 28 Mei 1994 | 72 | 3 | Manchester City |
6 | DF | Marc Guéhi | 13 Juli 2000 | 11 | 0 | Crystal Palace |
7 | FW | Bukayo Saka | 5 September 2001 | 33 | 11 | Arsenal |
8 | DF | Trent Alexander-Arnold | 7 Oktober 1998 | 25 | 3 | Liverpool |
9 | FW | Harry Kane | 28 Juli 1993 | 91 | 63 | Bayern München |
10 | MF | Jude Bellingham | 29 Juni 2003 | 29 | 3 | Real Madrid |
11 | MF | Phil Foden | 28 Mei 2000 | 34 | 4 | Manchester City |
12 | DF | Kieran Trippier | 19 September 1990 | 48 | 1 | Newcastle United |
13 | GK | Aaron Ramsdale | 14 Mei 1998 | 5 | 0 | Arsenal |
14 | DF | Ezri Konsa | 23 Oktober 1997 | 4 | 0 | Aston Villa |
15 | DF | Lewis Dunk | 21 November 1991 | 6 | 0 | Brighton & Hove Albion |
16 | MF | Conor Gallagher | 6 Februari 2000 | 13 | 0 | Chelsea |
17 | FW | Ivan Toney | 16 Maret 1996 | 3 | 1 | Brentford |
18 | FW | Anthony Gordon | 24 Februari 2001 | 3 | 0 | Newcastle United |
19 | FW | Ollie Watkins | 30 Desember 1995 | 12 | 3 | Aston Villa |
20 | FW | Jarrod Bowen | 20 Desember 1996 | 8 | 0 | West Ham United |
21 | MF | Eberechi Eze | 29 Juni 1998 | 4 | 0 | Crystal Palace |
22 | DF | Joe Gomez | 23 Mei 1997 | 15 | 0 | Liverpool |
23 | GK | Dean Henderson | 12 Maret 1997 | 1 | 0 | Crystal Palace |
24 | MF | Cole Palmer | 6 Mei 2002 | 4 | 1 | Chelsea |
25 | MF | Adam Wharton | 6 Februari 2004 | 1 | 0 | Crystal Palace |
26 | MF | Kobbie Mainoo | 19 April 2005 | 3 | 0 | Manchester United |
Pemanggilan baru-baru ini
suntingPara pemain berikut juga pernah dipanggil ke skuad dalam 12 bulan terakhir.
Pos. | Nama pemain | Tanggal lahir (usia) | Tampil | Gol | Klub | Panggilan terakhir |
---|---|---|---|---|---|---|
GK | James Trafford | 10 Oktober 2002 | 0 | 0 | Burnley | Kejuaraan Eropa UEFA 2024 PRE |
GK | Sam Johnstone | 25 Maret 1993 | 4 | 0 | Crystal Palace | v. Belgia, 26 Maret 2024 INJ |
DF | Harry Maguire | 5 Maret 1993 | 63 | 7 | Manchester United | Kejuaraan Eropa UEFA 2024 PRE |
DF | Jarrad Branthwaite | 27 Juni 2002 | 1 | 0 | Everton | Kejuaraan Eropa UEFA 2024 PRE |
DF | Jarell Quansah | 29 Januari 2003 | 0 | 0 | Liverpool | Kejuaraan Eropa UEFA 2024 PRE |
DF | Ben Chilwell | 21 Desember 1996 | 21 | 1 | Chelsea | v. Belgia, 26 Maret 2024 |
DF | Rico Lewis | 28 November 2004 | 1 | 0 | Manchester City | v. Belgia, 26 Maret 2024 |
DF | Fikayo Tomori | 19 Desember 1997 | 5 | 0 | AC Milan | v. Makedonia Utara, 20 November 2023 |
DF | Levi Colwill | 26 Februari 2003 | 1 | 0 | Chelsea | v. Malta, 17 November 2023 INJ |
DF | Tyrone Mings | 13 Maret 1993 | 18 | 2 | Aston Villa | v. Makedonia Utara, 19 Juni 2023 |
MF | James Maddison | 23 November 1996 | 7 | 0 | Tottenham Hotspur | Kejuaraan Eropa UEFA 2024 PRE |
MF | Curtis Jones | 30 Januari 2001 | 0 | 0 | Liverpool | Kejuaraan Eropa UEFA 2024 PRE |
MF | Jordan Henderson | 17 Juni 1990 | 81 | 3 | Ajax | v. Belgia, 26 Maret 2024 |
MF | Kalvin Phillips | 2 Desember 1995 | 31 | 1 | West Ham United | v. Makedonia Utara, 20 November 2023 |
FW | Jack Grealish | 10 September 1995 | 36 | 2 | Manchester City | Kejuaraan Eropa UEFA 2024 PRE |
FW | Marcus Rashford | 31 Oktober 1997 | 60 | 17 | Manchester United | v. Belgia, 26 Maret 2024 |
FW | Callum Wilson | 27 Februari 1992 | 9 | 2 | Newcastle United | v. Malta, 17 November 2023 INJ |
FW | Eddie Nketiah | 30 Mei 1999 | 1 | 0 | Arsenal | v. Italia, 17 Oktober 2023 |
INJ Mundur karena cedera |
Rekor perorangan
suntingRekor pemain
suntingPenampilan terbanyak
sunting- Per 25 November 2022..[112]
Peringkat | Pemain | Penampilan | Gol | Posisi | Masa |
---|---|---|---|---|---|
1 | Peter Shilton | 125 | 0 | GK | 1970–1990 |
2 | Wayne Rooney | 120 | 53 | FW | 2003–2018 |
3 | David Beckham | 115 | 17 | MF | 1996–2009 |
4 | Steven Gerrard | 114 | 21 | MF | 2000–2014 |
5 | Bobby Moore | 108 | 2 | DF | 1962–1973 |
6 | Ashley Cole | 107 | 0 | DF | 2001–2014 |
7 | Bobby Charlton | 106 | 49 | MF | 1958–1970 |
Frank Lampard | 106 | 29 | MF | 1999–2014 | |
9 | Billy Wright | 105 | 3 | DF | 1946–1959 |
10 | Bryan Robson | 90 | 26 | MF | 1980–1991 |
Gol terbanyak
sunting- Per 25 November 2022..
Peringkat | Pemain | Gol | Penampilan | Rata-rata | Masa |
---|---|---|---|---|---|
1 | Wayne Rooney (daftar) | 53 | 120 | 0,44 | 2003–2018 |
2 | Harry Kane | 51 | 77 | 0,66 | 2015–sekarang |
3 | Bobby Charlton (daftar) | 49 | 106 | 0,46 | 1958–1970 |
4 | Gary Lineker | 48 | 80 | 0,60 | 1984–1992 |
5 | Jimmy Greaves | 44 | 57 | 0,77 | 1959–1967 |
6 | Michael Owen | 40 | 89 | 0,45 | 1998–2008 |
7 | Tom Finney | 30 | 76 | 0,39 | 1946–1958 |
Nat Lofthouse | 30 | 33 | 0,91 | 1950–1958 | |
Alan Shearer | 30 | 63 | 0,48 | 1992–2000 | |
10 | Vivian Woodward | 29 | 23 | 1,26 | 1903–1911 |
Frank Lampard | 29 | 106 | 0,27 | 1999–2014 |
Tidak kebobolan terbanyak
sunting- Per 25 November 2022..[113]
Peringkat | Pemain | Tidak kebobolan | Penampilan | Rata-rata | Masa |
---|---|---|---|---|---|
1 | Peter Shilton | 66 | 125 | 0,53 | 1970–1990 |
2 | Joe Hart | 43 | 75 | 0,57 | 2008–2017 |
3 | David Seaman | 40 | 75 | 0,53 | 1988–2002 |
4 | Gordon Banks | 35 | 73 | 0,48 | 1963–1972 |
5 | Ray Clemence | 27 | 61 | 0,44 | 1972–1983 |
6 | Chris Woods | 26 | 43 | 0,60 | 1985–1993 |
7 | Paul Robinson | 24 | 41 | 0,59 | 2003–2007 |
8 | Jordan Pickford | 22 | 47 | 0,47 | 2017–sekarang |
9 | David James | 21 | 53 | 0,40 | 1997–2010 |
10 | Nigel Martyn | 13 | 23 | 0.57 | 1992–2002 |
Rekor manajer
sunting- Penampilan manajer terbanyak
- Walter Winterbottom: 139
- Rasio kemenangan tertinggi (minimal 25 pertandingan)
- Fabio Capello: 66.7%
- Termuda
- Walter Winterbottom: 33 years old
- Tertua
- Roy Hodgson: 61 years, 9 months and 3 days
Rekor tim
sunting- Kemenangan terbesar[note 1]
- 13–0 vs. Irlandia, 18 Februari 1882
- Kekalahan terbesar
- 1–7 vs. Hungaria, 23 Mei 1954
- Rekor tak terkalahkan terpanjang
- 22 pertandingan dari 18 November 2020 hingga 29 Maret 2022[114]
- Rekor tanpa kemenangan terpanjang
- 7 pertandingan dari 11 Mei 1958 hingga 4 Oktober 1958[115]
- Kemenangan beruntun terbanyak
- 10 pertandingan dari 6 Juni 1908 hingga 1 Juni 1909[116]
- Pertandingan tanpa kebobolan gol
- 7 pertandingan dari 2 Juni 2021 hingga 3 Juli 2021[117]
Rekor kompetisi
suntingUntuk rekor sepanjang masa tim nasional melawan negara lawan, lihat halaman rekor sepanjang masa tim
Piala Dunia FIFA
suntingInggris pertama kali tampil di Piala Dunia FIFA 1950, dan kemudian lolos ke 16 turnamen final Piala Dunia FIFA, berada di urutan keenam terbaik berdasarkan jumlah penampilan. Mereka juga berada di urutan keenam dengan jumlah kemenangan, bersama Spanyol. Tim nasional adalah salah satu dari delapan tim nasional yang memenangkan setidaknya satu gelar Piala Dunia FIFA. Tim Inggris memenangkan gelar Piala Dunia pertama dan satu-satunya pada tahun 1966. Turnamen tersebut dimainkan di kandang sendiri, dan Inggris berhasil mengalahkan Jerman Barat 4–2 di final. Pada tahun 1990, Inggris berakhir menjadi juara keempat, kalah 2-1 dari tuan rumah Italia di perebutan tempat ketiga, menyusul kekalahan adu penalti, setelah perpanjangan waktu, dari juara Jerman Barat di semifinal. Mereka juga berakhir menjadi juara keempat pada 2018,kalah 2-0 dari Belgia saat perebutan tempat ketiga, menyusul kekalahan 2-1 dari Kroasia, setelah perpanjangan waktu, di semifinal. Tim ini juga mencapai babak perempat final pada tahun 1954, 1962, 1970, 1986, 2002, [[Piala Dunia FIFA 2006 dan 2022.
Inggris gagal lolos ke Piala Dunia pada tahun 1974, 1978 dan 1994. Tersingkirnya tim paling awal di turnamen final adalah penyisihannya di babak pertama pada tahun 1950, 1958 dan terakhir Piala Dunia FIFA 2014. Hal ini terjadi setelah dikalahkan dalam dua pertandingan pembukaan untuk pertama kalinya saat melawan Italia dan Uruguay di Grup D. Pada tahun 1950, tersisa empat tim setelah putaran pertama, pada tahun 1958 tersisa delapan tim dan pada tahun 2014 tersisa enam belas tim. Pada tahun 2010, Inggris menderita kekalahan Piala Dunia yang paling parah, 4-1 dari Jerman di babak 16 Besar. Hal ini terjadi setelah bermain imbang dengan Amerika Serikat, Aljazair, dan mengalahkan Slovenia 1–0 di babak penyisihan grup.
Rekor Piala Dunia FIFA | Rekor kualifikasi | Manajer | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tahun | Putaran | Pos | Mn | M | D* | K | GM | GK | Skuad | Mn | M | D* | K | GM | GK | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1930 | Bukan anggota FIFA | Bukan anggota FIFA | None | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1934 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1938 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1950 | Babak grup | 8 | 3 | 1 | 0 | 2 | 2 | 2 | Skuad | 3 | 3 | 0 | 0 | 14 | 3 | Winterbottom | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1954 | Perempat final | 7 | 3 | 1 | 1 | 1 | 8 | 8 | Skuad | 3 | 3 | 0 | 0 | 11 | 4 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1958 | Babak grup | 11 | 4 | 0 | 3 | 1 | 4 | 5 | Skuad | 4 | 3 | 1 | 0 | 15 | 5 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1962 | Perempat final | 8 | 4 | 1 | 1 | 2 | 5 | 6 | Skuad | 4 | 3 | 1 | 0 | 16 | 2 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1966 | Juara | 1 | 6 | 5 | 1 | 0 | 11 | 3 | Skuad | Lolos sebagai tuan rumah | Ramsey | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1970 | Perempat final | 8 | 4 | 2 | 0 | 2 | 4 | 4 | Skuad | Lolos sebagai juara bertahan | Ramsey | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1974 | Tidak lolos | 4 | 1 | 2 | 1 | 3 | 4 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1978 | 6 | 5 | 0 | 1 | 15 | 4 | Revie | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1982 | Babak grup kedua | 6 | 5 | 3 | 2 | 0 | 6 | 1 | Skuad | 8 | 4 | 1 | 3 | 13 | 8 | Greenwood | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1986 | Perempat final | 8 | 5 | 2 | 1 | 2 | 7 | 3 | Skuad | 8 | 4 | 4 | 0 | 21 | 2 | Robson | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1990 | Juara keempat | 4 | 7 | 3 | 3 | 1 | 8 | 6 | Skuad | 6 | 3 | 3 | 0 | 10 | 0 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1994 | Tidak lolos | 10 | 5 | 3 | 2 | 26 | 9 | Taylor | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1998 | Babak 16 besar | 9 | 4 | 2 | 1 | 1 | 7 | 4 | Skuad | 8 | 6 | 1 | 1 | 15 | 2 | Hoddle | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2002 | Perempat final | 6 | 5 | 2 | 2 | 1 | 6 | 3 | Skuad | 8 | 5 | 2 | 1 | 16 | 6 | Keegan, Wilkinson, Eriksson[118] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2006 | Perempat final | 7 | 5 | 3 | 2 | 0 | 6 | 2 | Skuad | 10 | 8 | 1 | 1 | 17 | 5 | Eriksson | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2010 | Babak 16 besar | 13 | 4 | 1 | 2 | 1 | 3 | 5 | Skuad | 10 | 9 | 0 | 1 | 34 | 6 | Capello | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2014 | Babak grup | 26 | 3 | 0 | 1 | 2 | 2 | 4 | Skuad | 10 | 6 | 4 | 0 | 31 | 4 | Hodgson | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2018 | Juara keempat | 4 | 7 | 3 | 1 | 3 | 12 | 8 | Skuad | 10 | 8 | 2 | 0 | 18 | 3 | Allardyce, Southgate[119] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2022 | Perempat final | 6 | 5 | 3 | 1 | 1 | 13 | 4 | Skuad | 10 | 8 | 2 | 0 | 39 | 3 | Southgate | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2026 | Segera ditentukan | Segera ditentukan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah | 1 Gelar | 16/22 | 75 | 32 | 21 | 20 | 104 | 67 | — | 122 | 84 | 27 | 11 | 314 | 70 | — | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Kejuaraan Eropa UEFA
suntingTahun | Putaran | Posisi | Mn | M | S* | K | GM | GK |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1960 | Tidak ikut | |||||||
1964 | Tidak lolos | |||||||
1968 | Juara ketiga | 3 | 2 | 1 | 0 | 1 | 2 | 1 |
1972 | Tidak lolos | |||||||
1976 | Tidak lolos | |||||||
1980 | Babak grup | 6 | 3 | 1 | 1 | 1 | 3 | 3 |
1984 | Tidak lolos | |||||||
1988 | Babak grup | 7 | 3 | 0 | 0 | 3 | 2 | 7 |
1992 | Babak grup | 7 | 3 | 0 | 2 | 1 | 1 | 2 |
1996 | Juara ketiga | 3 | 5 | 2 | 3 | 0 | 8 | 3 |
2000 | Babak grup | 11 | 3 | 1 | 0 | 2 | 5 | 6 |
2004 | Perempat final | 5 | 4 | 2 | 1 | 1 | 10 | 6 |
2008 | Tidak lolos | |||||||
2012 | Perempat final | 5 | 4 | 2 | 2 | 0 | 5 | 3 |
2016 | Babak 16 besar | 12 | 4 | 1 | 2 | 1 | 4 | 4 |
Juara kedua | 2 | 7 | 5 | 2 | 0 | 11 | 2 | |
2024 | Juara kedua | 2 | 7 | 3 | 3 | 1 | 8 | 6 |
2028 | Belum ditentukan | |||||||
2032 | ||||||||
Total | Juara kedua | 11/17 | 45 | 18 | 16 | 11 | 59 | 42 |
- * Dinyatakan seri termasuk pertandingan babak gugur yang ditentukan dengan adu penalti.
- ** Kotak berwarna merah menunjukkan tuan rumah pada turnamen tersebut.
- *** Kejuaraan Eropa UEFA 2020 diselenggarakan di sebelas negara berbeda di seluruh penjuru Eropa. Termasuk salah satu tuan rumahnya adalah Inggris.
Liga Negara UEFA
suntingTahun** | Divisi | Babak | Pos | Mn | M | S* | K | GM | GK |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2018–19 | A | Juara ketiga | 3 | 6 | 2 | 2 | 2 | 7 | 8 |
2020–21 | A | Babak grup | 9 | 6 | 3 | 1 | 2 | 7 | 4 |
Total | Juara ketiga | 2/2 | 12 | 5 | 3 | 4 | 14 | 12 |
- * Dinyatakan seri termasuk pertandingan babak gugur yang ditentukan dengan adu penalti.
- ** Pertandingan babak grup dimainkan dengan sistem pertandingan kandang dan tandang. Bendera yang ditampilkan mewakili tuan rumah untuk pertandingan final.
Peringkat FIFA
suntingPembaruan terakhir adalah pada 21 Desember 2020. Sumber:[120]
Peringkat Terbaik Peringkat terburuk Penggerak Terbaik Penggerak Terburuk
Peringkat dunia FIFA Inggris | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Peringkat | Tahun | Pertandingan Dimainkan |
Menang | Kalah | Seri | Terbaik | Terburuk | |||
Peringkat | Penggerak | Peringkat | Penggerak | |||||||
210 | 2021 | 19 | 15 | 0 | 4 | 4 | 5 | 1 | ||
210 | 2020 | 8 | 5 | 2 | 1 | 4 | — | 4 | — | |
210 | 2019 | 10 | 7 | 2 | 1 | 4 | 1 | 5 | — | |
210 | 2018 | 17 | 10 | 4 | 3 | 5 | 6 | 16 | 1 | |
210 | 2017 | 10 | 5 | 3 | 2 | 12 | 3 | 15 | 3 | |
210 | 2016 | 14 | 8 | 4 | 2 | 9 | 1 | 13 | 2 | |
210 | 2015 | 10 | 7 | 2 | 1 | 8 | 6 | 17 | 2 | |
210 | 2014 | 13 | 8 | 3 | 2 | 10 | 7 | 20 | 10 | |
210 | 2013 | 12 | 6 | 4 | 2 | 4 | 7 | 17 | 6 | |
210 | 2012 | 13 | 7 | 4 | 2 | 3 | 2 | 7 | 2 | |
210 | 2011 | 9 | 6 | 3 | 0 | 4 | 2 | 8 | 4 | |
210 | 2010 | 12 | 7 | 3 | 2 | 6 | 1 | 9 | 1 | |
210 | 2009 | 11 | 7 | 1 | 3 | 6 | 2 | 9 | 2 | |
210 | 2008 | 10 | 8 | 1 | 1 | 8 | 4 | 15 | 6 | |
210 | 2007 | 12 | 6 | 2 | 4 | 6 | 3 | 12 | 4 | |
210 | 2006 | 14 | 9 | 4 | 1 | 4 | 5 | 10 | 1 | |
210 | 2005 | 11 | 8 | 1 | 2 | 6 | 2 | 11 | 4 | |
210 | 2004 | 14 | 7 | 4 | 3 | 6 | 5 | 13 | 4 | |
210 | 2003 | 11 | 8 | 1 | 2 | 6 | 2 | 10 | 2 | |
210 | 2002 | 13 | 4 | 7 | 2 | 6 | 4 | 12 | 2 | |
210 | 2001 | 10 | 7 | 2 | 1 | 9 | 6 | 17 | 2 | |
210 | 2000 | 11 | 3 | 4 | 4 | 11 | 2 | 17 | 3 | |
210 | 1999 | 10 | 4 | 4 | 2 | 10 | 2 | 14 | 2 | |
210 | 1998 | 14 | 6 | 5 | 3 | 5 | 2 | 11 | 5 | |
210 | 1997 | 11 | 8 | 1 | 2 | 4 | 6 | 14 | 2 | |
210 | 1996 | 12 | 8 | 4 | 0 | 12 | 11 | 27 | 3 | |
210 | 1995 | 9 | 2 | 5 | 2 | 18 | 4 | 22 | 4 | |
210 | 1994 | 6 | 4 | 2 | 0 | 12 | 1 | 18 | 4 | |
210 | 1993 | 11 | 4 | 3 | 4 | 5 | 6 | 11 | 6 |
Penghargaan
suntingUmum
sunting- Piala Dunia FIFA
- Juara: 1966
- Kejuaraan Eropa UEFA
- Liga Negara UEFA
- Juara ketiga: 2019
Hasil
suntingKompetisi | Jumlah | |||
---|---|---|---|---|
Piala Dunia FIFA | 1 | 0 | 0 | 1 |
Kejuaraan Eropa UEFA | 0 | 2 | 2 | 4 |
Liga Negara UEFA | 0 | 0 | 1 | 1 |
Jumlah | 1 | 2 | 2 | 6 |
Referensi
suntingCatatan
sunting- ^ England's two largest victories (13–0 away and then 13–2 at home) coincidentally both occurred on 18 February, against Ireland. Four of England's five largest margins of victory occurred away from home. As well as the 13–0 victory, they defeated Austria 11–1 in 1908, Portugal 10–0 in 1947, United States 10–0 in 1964 and San Marino 10–0 in 2021.
Kutipan
sunting- ^ a b c "The FIFA/Coca-Cola Men's World Ranking". FIFA. 18 Juli 2024. Diakses tanggal 18 Juli 2024.
- ^ Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu."World Football Elo Ratings". eloratings.net. 19 Januari 2024. Diakses tanggal 19 Januari 2024.
- ^ "FA Handbook 2013–14" (pdf). TheFA.com. hlm. 621. Diakses tanggal 2 February 2014.
- ^ "Written evidence submitted by Lord Triesman". Parliament.uk. May 2009. Diakses tanggal 31 August 2014.
- ^ "England win the World Cup". 7 June 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2021. Diakses tanggal 27 January 2021.
- ^ "5 March 1870: England v Scotland at The Oval". The Guardian. 13 May 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 March 2016. Diakses tanggal 26 June 2021.
- ^ "England Match No. 1 – Scotland – 30 November 1872 – Match Summary and Report". englandfootballonline.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 December 2011. Diakses tanggal 22 October 2009.
- ^ a b "A history of the FA". The Football Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2020. Diakses tanggal 26 June 2021.
- ^ "England disappointed before '66". BBC Sport. 11 April 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2021. Diakses tanggal 26 June 2021.
- ^ Hart, Tim (12 June 2010). "England v USA: 1950 World Cup win over the Three Lions lives long in the memory". The Daily Telegraph. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2022.
- ^ Paul Rouse (20 September 2019). "'Eleven men from Éire upset the white shirts of England'". The Irish Examiner. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2021. Diakses tanggal 26 June 2021.
- ^ Jonathan Wilson (25 November 2013). "England 3–6 Hungary: 60 years on from the game that stunned a nation". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2015. Diakses tanggal 26 June 2021.
- ^ Goodbody, John (22 November 2003). "Football's November revolution: Magnificent Magyars storm England's Wembley fortress". The Times. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2011. Diakses tanggal 13 February 2011.
- ^ "England v Uruguay past-meetings". The Football Association. 18 June 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2021. Diakses tanggal 26 June 2021.
- ^ Brian Glanville (18 February 2002). "Sir Walter Winterbottom". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2021. Diakses tanggal 26 June 2021.
- ^ David Barber (27 February 2015). "Sir Alf's first game in charge: Alf Ramsey first took charge of England on 27 February 1963". The Football Association. Diakses tanggal 26 June 2021.
- ^ "1966: Football glory for England". BBC Sport 30 July 1996. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 January 2021. Diakses tanggal 26 June 2021.
- ^ "Yugoslavia beat world champions England to reach EURO 1968 final". UEFA. 2 October 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2021. Diakses tanggal 26 June 2021.
- ^ "World Cup quarter-final 1970". BBC Sport. 17 November 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2022. Diakses tanggal 26 June 2021.
- ^ Chris Bevan (14 October 2013). "England v Poland 1973: When Clough's 'clown' stopped England". Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 October 2018. Diakses tanggal 26 June 2021.
- ^ Rob Bagchi (11 October 2012). "The forgotten story of … England under Joe Mercer". The Guardian. Diakses tanggal 27 June 2021.
- ^ "The Don". BBC. 2 June 2009. Diakses tanggal 27 June 2021.
- ^ Pye, Steven (9 October 2020). "When England fans ruined their match against Belgium 40 years ago". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 May 2021. Diakses tanggal 16 May 2021.
- ^ Brian Glanville (10 February 2006). "Ron Greenwood". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 July 2021. Diakses tanggal 27 June 2021.
- ^ Ken Jones (23 October 2011). "Football: England at the World Cup: 1982 Spain – A flying start but a frustrating finish". The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 June 2021. Diakses tanggal 27 June 2021.
- ^ Jeremy Wilson (31 July 2009). "Sir Bobby Robson: The England years 1982–1990". The Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2022. Diakses tanggal 27 June 2021.
- ^ "How a defeat to Denmark cost Bobby Robson's England a place at Euro 84". The Guardian. 5 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 June 2021. Diakses tanggal 27 June 2021.
- ^ Marcela Mora y Araujo (11 June 2018). "How Diego Maradona redefined football in the space of less than five minutes". CNN. Diakses tanggal 27 June 2021.
- ^ "Gary Lineker's 1986 World Cup in pictures: "Look at those nut-huggers Barnso is wearing..."". FourFourTwo. 3 June 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 June 2021. Diakses tanggal 27 June 2021.
- ^ Rob Smyth (9 June 2008). "On Second Thoughts: England at Euro 88". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 July 2019. Diakses tanggal 27 June 2021.
- ^ "England v West Germany at Italia '90 – as it happened". The Guardian. 27 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2019. Diakses tanggal 11 July 2018.
- ^ "Gazza's tears – 1990". Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 December 2021 – via YouTube.
- ^ Martyn Ziegler (12 July 2018). "No official celebration next week for England's return". The Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 September 2021. Diakses tanggal 17 September 2021.
- ^ "Graham Taylor: Ex-England, Watford & Aston Villa manager dies aged 72". BBC Sport. 12 January 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2017. Diakses tanggal 17 September 2021.
- ^ McNulty, Phil (12 January 2017). "Graham Taylor obituary: Ex-England boss a fount of knowledge and a true gentleman". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 July 2021. Diakses tanggal 10 July 2021.
- ^ "Germany beat England on penalties to reach EURO '96 final". UEFA. 6 October 2003. Diakses tanggal 17 September 2021.
- ^ Mike Gibbons (6 June 2021). "Euro Icons – 1996: Alan Shearer and the summer when football came home". Eurosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 October 2022. Diakses tanggal 17 September 2021.
- ^ Rahman-Jones, Imran (2021). "It's coming home: How Three Lions became the definitive England song". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2021. Diakses tanggal 9 July 2021. "Three lions on a shirt / Jules Rimet still gleaming / Thirty years of hurt / never stopped me dreaming"
- ^ Fifield, Dominic (27 September 2016). "England managers and off-field controversies: from Revie to Hodgson". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 9 July 2021.
- ^ "Venables is also the only England manager ever to resign from his post because of the muddy personal details set to be showcased in a high-profile trial related to financial irregularities." V is for Venables. When Saturday Comes. 3 August 2006. ISBN 9780141927039. Diakses tanggal 10 September 2014.
- ^ "#WorldCupAtHome: Argentina frustrate England again". FIFA. 22 April 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 October 2022. Diakses tanggal 17 September 2021.
- ^ "Hoddle sacked". BBC News. 3 February 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2022. Diakses tanggal 9 July 2021.
- ^ Owen Gibson (10 November 2016). "Howard Wilkinson to advise FA in deciding next England manager". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2022. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "On this day in 2000: Kevin Keegan resigns as England boss after Germany defeat". FourFourTwo. 7 October 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2022. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ Sean Ingle (9 November 2000). "Taylor names Beckham captain of youthful looking England squad". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2022. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ Ron Walker (5 January 2021). "20 years on from the appointment of Sven-Goran Eriksson". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2022. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ Philip O'Connor (6 July 2018). "England would hate to lose to Sweden, says Sven-Goran Eriksson". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2022. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "On this day in 2004: Sven-Goran Eriksson extends England contract". FourFourTwo. 28 March 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2022. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ Daniel Taylor (24 January 2006). "Eriksson takes golden handshake to walk away after World Cup". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2022. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "On this day in 2007: Steve McClaren sacked as England boss". Yahoo Sports. 22 November 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2022. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "Capello named new England manager". BBC Sport. 14 December 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 November 2020. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ Gibson, Owen (21 June 2010). "Rifts appear as players grow tired of Capello regime". The Guardian. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 December 2013. Diakses tanggal 3 July 2010.
- ^ Kevin McCarra (27 June 2010). "Germany 4–1 England". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2019. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ "Fabio Capello quits as England manager after meeting with FA". BBC Sport. 8 February 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 July 2012. Diakses tanggal 2 August 2012.
- ^ "Roy Hodgson appointed England manager by FA". BBC Sport. 1 May 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 August 2012. Diakses tanggal 2 August 2012.
- ^ McNulty, Phil (24 June 2012). "England 0–0 Italy (2–4 on pens)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2013. Diakses tanggal 20 November 2013.
- ^ "World Cup 2014: England crash out after Costa Rica surprise Italy". The Guardian. 20 June 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 June 2014. Diakses tanggal 20 June 2014.
- ^ "Wayne Rooney the record man helps blast England into Euro 2016 finals". BBC Sport. 5 September 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2015. Diakses tanggal 5 September 2015.
- ^ "FT: England Out of Euro 2016". BBC Sport. 23 June 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2016. Diakses tanggal 27 June 2016.
- ^ "Euro 2016: Roy Hodgson resigns after England lose to Iceland". BBC Sport. 28 June 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 October 2016. Diakses tanggal 28 September 2016.
- ^ Taylor, Louise (22 July 2016). "Sam Allardyce appointed England manager and says: 'It's time to deliver'". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2016. Diakses tanggal 28 September 2016.
- ^ "Sam Allardyce: England manager leaves after one match in charge". BBC News Online. 27 September 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2016. Diakses tanggal 27 September 2016.
- ^ "Gareth Southgate: Interim England manager wants future decided within a month". BBC Sport. 14 November 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 November 2016. Diakses tanggal 24 November 2016.
- ^ "Former defender signs four-year deal to lead Three Lions". The Football Association. 30 November 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 October 2017. Diakses tanggal 30 November 2016.
- ^ FIFA.com. "2018 FIFA World Cup Russia™ - Qualifiers - Europe - FIFA" (dalam bahasa Inggris). FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2018. Diakses tanggal 8 July 2018.
- ^ FIFA.com. "2018 FIFA World Cup Russia™ - FIFA" (dalam bahasa Inggris). FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018.
- ^ "World Cup 2018: England put six past Panama to reach last 16" (dalam bahasa Inggris). BBC Sport. 24 June 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018.
- ^ "World Cup 2018: England beat Colombia 4–3 on penalties" (dalam bahasa Inggris). BBC Sport. 3 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018.
- ^ "Colombia 1–1 England (3–4 on penalties): Eric Dier spot-kick sends Three Lions into quarter-fnals". Sky Sports (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018.
- ^ "Sweden 0–2 England: Harry Maguire and Dele Alli head England into World Cup semis". Sky Sports (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018.
- ^ "World Cup 2018: Croatia v England" (dalam bahasa Inggris). BBC Sport. 11 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 July 2018. Diakses tanggal 12 July 2018.
- ^ Taylor, Daniel (11 July 2018). "England's World Cup dream dashed as Croatia win semi-final in extra time". The Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 July 2018. Diakses tanggal 12 July 2018.
- ^ "They've come home: England return after World Cup heroics" (dalam bahasa Inggris). Sky News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 July 2018. Diakses tanggal 15 July 2018.
- ^ "Three Lions: One World Cup, 147 years and 1,000 games – the numbers behind England men's milestone". BBC Sport. 12 November 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2019. Diakses tanggal 14 November 2019.
- ^ "England celebrate 1,000th game with seven-goal charge into Euro 2020 finals". The Guardian. 14 November 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2019. Diakses tanggal 15 November 2019.
- ^ McNulty, Phil. "Euro 2020 semi-final: England 2–1 Denmark". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2021. Diakses tanggal 7 July 2021.
- ^ "Euro 2020 Finals: Italy 1–1 England Post-match analysis". Football Express.co.uk. 12 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 July 2021. Diakses tanggal 12 July 2021.
- ^ "England 0–4 Hungary: Magyars find magic touch to dismantle Three Lions". UEFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 June 2022. Diakses tanggal 14 June 2022.
- ^ McNulty, Phil. "Italy 1 England 0". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 September 2022. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ "England's Home Uniform 1949 to 1954". England Football Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 February 2020. Diakses tanggal 12 February 2020.
- ^ "England Player Kits". England Football Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 January 2008. Diakses tanggal 12 February 2020.
- ^ "England's Home Uniform 1954 to 1959". englandfootballonline.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 February 2020. Diakses tanggal 12 February 2020.
- ^ "England 1946–1960". Historical Football Kits. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 January 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ "England 1960–1983". Historical Football Kits. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ "England 1960–1983". Historical Football Kits. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ "England 1960–1983". Historical Football Kits. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ Steven Bloor (20 March 2013). "England's Umbro football kits – in pictures". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ Sachin Nakrani (20 March 2013). "Farewell Umbro, welcome Nike – England's diamonds become a swoosh". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ "FA announce new Nike deal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 May 2019. Diakses tanggal 3 August 2018.
- ^ "NEW NIKE DEAL MAKES ENGLAND NO2 IN WORLD FOOTBALL (BUT NOT ON THE PITCH)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 July 2018. Diakses tanggal 3 August 2018.
- ^ "Football Association secures new £400m England kit deal". The Guardian. 13 December 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 June 2018. Diakses tanggal 3 August 2018.
- ^ Cartwright, Justin (14 September 2013). "Richard the Lionheart: battle addict who spent much of his life in France". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2016. Diakses tanggal 16 January 2016.
- ^ a b "England 1872–1960". Historical Football Kits. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 March 2016. Diakses tanggal 16 January 2016.
- ^ Winter, Henry (3 March 2009). "England identity crisis ahead as FA rejig Three Lions". The Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 February 2016. Diakses tanggal 16 January 2016.
- ^ "How The FA found inspiration from the 1100s for its iconic Crest". UTalk Marketing. 12 March 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 February 2016. Diakses tanggal 16 January 2016.
- ^ "England 1997 – 2010". Historical Football Kits. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 January 2016. Diakses tanggal 16 January 2016.
- ^ "England's Uniforms and Playing Kits". EnglandFootballOnline.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 January 2008. Diakses tanggal 30 October 2014.
- ^ "ASKS PREMIER TO STOP RODEO STEER ROPING; British Society Appeals 'in Name of Humanity' Against Contest of American Cowboys". The New York Times. 17 June 1924. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ Open University. "1924 British Empire Exhibition". Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ "On this day, April 13, 1924, England played their first international at Wembley". The Irish News. 13 April 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ Alex Hess (29 May 2020). "Golden Goal: Dietmar Hamann for Germany v England (2000)". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ "End of era for Wembley". BBC Sport. 7 February 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ Martyn Ziegler (23 July 2004). "Old Trafford to stage four home World Cup qualifiers". The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2022. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ "England 1–1 Brazil". BBC Sport. 1 June 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2009. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ "Stakeholders". Wembley Stadium. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2021. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ Gibson, Owen (11 October 2009). "Meltdown averted as England match draws online audience of 500,000". The Guardian. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 August 2014. Diakses tanggal 23 February 2010.
- ^ Association, The Football. "England matches to be broadcast by ITV and Sky Sports" (dalam bahasa Inggris). The Football Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2017. Diakses tanggal 19 September 2018.
- ^ Dom Smith (30 April 2022). "Channel 4's England Deal Is a Victory for Those Who Too Often Lose". Englandfootball.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 April 2022. Diakses tanggal 5 May 2022.
- ^ Sachin Nakrani (6 July 2021). "Team behind the team: meet Gareth Southgate's England backroom staff". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2022. Diakses tanggal 28 September 2022.
- ^ Nevin rejoins England staff Diarsipkan 31 August 2021 di Wayback Machine. England. Retrieved 6 September 2021
- ^ "England squad named for EURO 2024 training camp and games". englandfootball.com (dalam bahasa Inggris). Asosiasi Sepak Bola Inggris. 6 Juni 2024. Diakses tanggal 6 Juni 2024.
- ^ Mamrud, Roberto. "England – Record International Players". Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2009. Diakses tanggal 26 February 2021.
- ^ "England goalkeepers: most clean sheets". englandfootballonline.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 August 2019. Diakses tanggal 7 September 2019.
- ^ Miguel Delaney (4 June 2022). "Lacklustre England slip to Nations League defeat in Hungary to end unbeaten streak". The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 June 2022. Diakses tanggal 15 June 2022.
- ^ "England match no.327 – USSR – 22 October 1958 – Match summary". England football online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 September 2022. Diakses tanggal 15 June 2022.
- ^ "Opta facts around England's 1000th game". FA. 12 November 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 November 2019. Diakses tanggal 15 June 2022.
- ^ Samuel Meade (7 July 2021). "Jordan Pickford breaks 55-year record moments before conceding". The Mirror. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 August 2021. Diakses tanggal 15 June 2022.
- ^ Kevin Keegan and Howard Wilkinson managed one qualifying match each: Eriksson managed the remainder of qualification and the finals campaign.
- ^ Sam Allardyce managed one qualifying match: Gareth Southgate managed the remainder of the qualification and the finals campaign.
- ^ "England Mens ranking". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 December 2020. Diakses tanggal 21 December 2020.
Pranala luar
sunting- Situs web resmi
- Inggris di FIFA
- Inggris di UEFA
- lengkap Internasional Inggris sejak 1872[pranala nonaktif permanen] oleh Statistik Inggris