Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

insiden maritim tahun 2025 di Indonesia

KMP Tunu Pratama Jaya adalah sebuah kapal penumpang milik PT Raputra Jaya yang melayani rute Ketapang-Gilimanuk yang mengalami kecelakaan di Selat Bali pada Rabu, 2 Juli 2025.[8] KMP Tunu Pratama Jaya, mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan, berlayar dari Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 22.56 WIB pada Rabu, 2 Juli 2025. Sekitar 20–30 menit kemudian, kapal mengirimkan sinyal darurat melalui radio kanal 17 saat terjadi kebocoran di ruang mesin yang menyebabkan blackout total sekitar pukul 00.19 WITA. Tidak lama setelah itu, kapal terbalik dan tenggelam di tengah arus kuat dan gelombang tinggi di Selat Bali, tenggelam dalam waktu kurang dari satu jam sejak keberangkatan.[9][10][11][12]

Tenggelamnya KMP Tunu Jaya Pratama
KMP Tunu Pratama Jaya difoto pada tahun 2017
Rincian
Tanggal2 Juli 2025; 13 hari lalu (2025-07-02)
Waktu23.35 WIB; 00:35 WITA
LetakSelat Bali
Koordinat8°09′22″S 114°25′09″E / 8.1562°S 114.4193°E / -8.1562; 114.4193[1]
NegaraIndonesia
JalurKetapangGilimanuk
PemilikPT Raputra Jaya
LayananTransportasi umum Kapal laut
Jenis kecelakaanTenggelam
Statistik
Kendaraan22
Penumpang53
Kru12
Meninggal dunia17
18 hilang[2]
[3][4][5][6][7]
Tim pencarian dan penyelamatan dikerahkan ke lokasi kejadian

Hingga tujuh hari pasca-insiden, jumlah korban yang terdata adalah 30 orang selamat, 10 orang tewas, dan 25 hingga 27 orang masih dinyatakan hilang. Basarnas mencatat 9 hingga 10 jenazah telah ditemukan, dimana jenazah kesepuluh dikonfirmasi pada 8 Juli 2025 di Banyuwangi, dan total korban meninggal mencapai 10 orang.[13] Sementara itu, korban hilang berkisar antara 25 hingga 27 orang menurut data Posko SAR dan laporan DPR.[14] Pencarian terus dilakukan di perairan Selat Bali oleh tim SAR gabungan yang mengerahkan lebih dari sembilan kapal, helikopter, dan perangkat bawah air, termasuk sonar dan ROV untuk mendeteksi bangkai kapal di kedalaman 49 meter.[15]

Kronologi

sunting

KMP Tunu Pratama Jaya (call sign: YCSR, IMO: 8749432, MMSI: 525022386), sebuah kapal Ro‑Ro penumpang-kendaraan buatan 2010 dengan GT sekitar 734 ton, berlayar secara rutin di rute Pelabuhan Ketapang, BanyuwangiPelabuhan Gilimanuk, Bali membawa hingga 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan, termasuk truk berat dan pick‑up.[16] Pada Rabu malam, 2 Juli 2025, pukul 22.56 WIB, kapal meluncur meninggalkan dermaga Ketapang setelah proses bongkar muat selesai dan aspek keselamatan dinyatakan layak, meski kondisi laut saat itu cukup berat dengan gelombang 2–2,5 meter dan angin kencang.[17]

Sekitar 23.15–23.20 WIB, saat kapal berada di tengah lintasan Selat Bali, petugas jaga menerima gangguan teknis berupa kebocoran di ruang mesin dan segera mengirim sinyal distress melalui radio kanal 17–18.[16] Pada tahap ini, sistem utama kapal masih berfungsi termasuk mesin, navigasi, dan komunikasi dan kapal belum menunjukkan tanda kemiringan signifikan. Blackout listrik, yang juga mencakup sistem mesin dan navigasi, terjadi belasan menit kemudian (sekitar pukul 00.16–00.19 WITA menurut sumber Basarnas), sebagai konsekuensi masuknya air ke ruang mesin.[18]

Beberapa menit setelah sinyal darurat dikirimkan (sekitar pukul 23.15–23.20 WIB), kapal mulai menunjukkan kemiringan ke kanan secara signifikan. Juru mudi dan kelasi jaga menyaksikan air masuk ke ruang mesin melalui pintu kamar mesin yang terbuka, hal ini diperkuat oleh laporan juru minyak jaga yang menyatakan kondisi serupa.[12][19][20] Segera setelah itu, mualim jaga memerintahkan kru untuk membantu penumpang mengenakan jaket pelampung dan mempersiapkan evakuasi, sementara nahkoda yang sedang istirahat dibangunkan dan langsung mengambil alih kemudi.[12] Dalam waktu singkat, sejumlah kendaraan di bagian buritan kapal bergeser ke sisi kanan sehingga memperparah kemiringan kapal hingga memasuki fase kritis.[19]

Fase ini meningkat cepat hingga kapal berada dalam kondisi menuju kehilangan kendali. KNKT melaporkan bahwa tidak lama setelah kemiringan awal, kapal mengalami blackout total, kehilangan aliran listrik dan sistem navigasi sekitar pukul 00.19 WITA.[21][22] Dalam keadaan gelap gulita, kapal-kapal sekitar berupaya membantu dengan lampu sorot, namun kondisi malam dan ombak tinggi menyulitkan identifikasi objek terapung di laut.[19]

Setelah blackout total sekitar pukul 00.19 WITA, kapal dengan cepat kehilangan daya dan keseimbangan, lalu mulai miring drastis ke kanan. Berdasarkan laporan KNKT, dalam hitungan menit setelah sinyal distress, buritan melewati sisi kanan mulai tenggelam terlebih dahulu, memperparah kemiringan akibat kendaraan bergeser ke satu sisi dan air semakin deras masuk ke dalam ruang mesin dan dek penumpang.[12][23] Kesaksian para penumpang, seperti Bejo Santoso, menggambarkan bahwa kapal sempat "oleng tiga kali" sebelum akhirnya terbalik dan tenggelam hanya dalam waktu tiga menit hingga seluruh struktur kapal berada di bawah permukaan laut.[24][25]

Penumpang yang masih berada di dek utama dan geladak penumpang menghadapi situasi panik saat mereka menyaksikan kapal miring hingga membalik. Beberapa langsung melompat ke laut, sementara yang lain terdorong oleh air yang masuk ke dalam ruang penumpang. Saat kapal tenggelam sepenuhnya, material kapal dan kendaraan mulai ambruk ke laut, mempersulit akses evakuasi. Cuaca buruk malam itu memperalat proses evakuasi mandiri; saksi mata melaporkan hanya beberapa penumpang berhasil mengapung dengan jaket pelampung yang tercecer, hingga akhirnya nelayan dan tim SAR tiba di lokasi.[26][25]

Korban

sunting

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali dengan total manifest 65 orang (53 penumpang dan 12 kru).[27] Sejak saat itu, operasi SAR gabungan terus berlanjut, dan hingga 11 Juli tercatat 30 orang berhasil diselamatkan, 17 ditemukan meninggal dunia, dan sekitar 18 korban masih dinyatakan hilang.[28] Dengan rata-rata ditemukannya dua jenazah setiap hari, total korban yang dievakuasi mencapai 47 jiwa, termasuk 30 korban selamat dan 17 meninggal.[29] Basarnas memperpanjang operasi pencarian selama tiga hari tambahan dari 12 hingga 14 Juli, menambah durasi operasi total selama 13 hari.[28]

Investigasi

sunting

Berdasarkan temuan KNKT, kapal sempat mengalami kebocoran di kamar mesin setelah air laut masuk melalui pintu bilik mesin, yang menyebabkan blackout dan inrush air di dek kendaraan bagian belakang. Selain itu, gelombang tinggi yang sempat menghantam kapal juga ikut diperiksa; meskipun demikian, KNKT menegaskan bahwa desain kapal seharusnya mampu menahan gelombang setinggi 2–3 meter, sehingga analisis lanjutan diperlukan untuk mengetahui apakah struktur kapal sudah tidak laik laut atau mengalami kerusakan tersembunyi.[30]

Di samping faktor teknis, kelalaian manusia dan prosedural turut menjadi fokus utama penyelidikan. Investigasi fase pertama mencakup pengumpulan keterangan kru dan penumpang serta verifikasi kelayakan dokumen seperti Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dan catatan docking terakhir pada Oktober 2024. Terdapat indikasi potensi muatan berlebih atau tidak sesuai manifest, termasuk kemungkinan kendaraan tidak diikat dengan benar, yang berkontribusi terhadap perubahan keseimbangan kapal saat kemiringan terjadi.[31]

Direktorat Polairud Polda Jatim telah memeriksa sejumlah kru, terutama saksi awak dan tiga penumpang selamat, dengan agenda penelusuran lebih lanjut termasuk status nahkoda utama dan mualim saat kecelakaan berlangsung. Selain itu, DPR melalui Komisi V mendesak Kemenhub dan KNKT untuk menjatuhkan sanksi tegas kepada operator dan pihak-pihak yang lalai, serta meninjau ulang izin pelayaran bagi kapal serupa. Jika hasil investigasi menunjukkan pelanggaran seperti muatan berlebih atau dokumen kelayakan kapal tidak sesuai, proses hukum dipastikan akan dijalankan berdasarkan Undang-Undang Pelayaran dan peraturan terkait keselamatan laut.[31]

KNKT telah merancang investigasi dalam tiga fase untuk mengungkap penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Fase pertama telah diselesaikan dengan pengumpulan keterangan dari penumpang selamat, awak kapal, serta pihak perusahaan pelayaran dan operator Pelabuhan Ketapang, termasuk analisis video pemuatan kendaraan sebelum kapal diberangkatkan. Pada fase kedua, KNKT akan mendalami aspek teknis seperti riwayat pemeliharaan kapal, termasuk hasil docking terakhir pada Oktober 2024 dari Biro Klasifikasi Indonesia dan mengevaluasi desain kapal, terutama kemampuan menahan gelombang setinggi 2–3 meter.[32]

Respons

sunting

Kompetensi politik nasional segera merespons insiden tersebut, menyuarakan evaluasi mendasar terhadap regulasi dan pengawasan transportasi laut. Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyatakan belasungkawa atas jatuhnya korban dan mengimbau perbaikan tata kelola keselamatan pelayaran di seluruh rute domestik, agar peristiwa serupa tidak terulang.[33] Sejalan dengan itu, anggota Komisi V DPR, Syaiful Huda (PKB), mendorong investigasi menyeluruh untuk mengungkap kelemahan prosedural seperti verifikasi SPB dan sistem penyelamatan darurat di atas kapal, yang dinilai masih jauh dari standar keselamatan yang ideal.[34] Komisi V kemudian memanggil Menteri Perhubungan dalam rapat kerja untuk meminta penjelasan resmi terkait penyebab tenggelamnya kapal, termasuk menyoroti jarak kapal yang baru beberapa mil dari pelabuhan tetapi langsung mengalami bencana.[35]

Presiden Prabowo Subianto, yang tengah menjalankan ibadah umrah di Arab Saudi, langsung mengambil tindakan melalui instruksi kepada Basarnas dan lembaga terkait untuk melakukan tanggap darurat penyelamatan korban.[36] Instruksi ini ditegaskan oleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, yang menyebutkan Presiden “langsung memerintahkan … untuk segera melakukan tanggap darurat penyelamatan para penumpang dan kru.”[36][37] Kementerian Perhubungan membuka posko terpadu di Pelabuhan Gilimanuk untuk mempercepat koordinasi pencarian, dengan dukungan menyeluruh dari TNI AL, Polri, ASDP, dan unit SAR lokal.[38]

Referensi

sunting
  1. ^ Tim Kompas (4 Juli 2025). "Bagaimana Upaya Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya?". Kompas.id. Diakses tanggal 15 Juli 2025.
  2. ^ Husdinariyanto, Novi (11 Juli 2025). "Operasi SAR korban KMP Tunu Pratama Jaya diperpanjang tiga hari". Antara News Jatim. Diakses tanggal 12 Juli 2025.
  3. ^ Amini, Umu Hana. "KMP Tunu Pratama Jaya Milik Siapa & Bagaimana Update Terkini?". tirto.id. Diakses tanggal 4 Jul 2025.
  4. ^ "Daftar Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali". Diakses tanggal 4 Jul 2025.
  5. ^ "Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali-4 Tewas". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 4 Jul 2025.
  6. ^ Rimawati, Eka. "Data Update Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: 31 Selamat, 5 Meninggal". detiknews. Diakses tanggal 4 Jul 2025.
  7. ^ "Korban Selamat KMP Tunu Pratama Jaya Pulang, Korban Tewas Jadi 6 Orang". Diakses tanggal 4 Jul 2025.
  8. ^ TV, Metro, Bawa 53 Penumpang, KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, diakses tanggal 2025-07-03
  9. ^ "Ruang mesin bocor, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali: 5 tewas, 29 masih hilang". CNA.id: Berita Indonesia, Asia dan Dunia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-07-10.
  10. ^ Widodo, Tulus. "Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali Usai Alami Kebocoran Mesin dan Ombak Tinggi - Radar Tuban". Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali Usai Alami Kebocoran Mesin dan Ombak Tinggi - Radar Tuban. Diakses tanggal 2025-07-10.
  11. ^ "Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali". kumparan. Diakses tanggal 2025-07-10.
  12. ^ a b c d Rahmawati, Dwi. "Kronologi Tenggelamnya KMP Tunu Jaya, Air Laut Masuk Lewat Pintu Kamar Mesin". detiknews. Diakses tanggal 2025-07-10.
  13. ^ Budiastrawan, I. Putu Adi. "Satu Jenazah Lagi Ditemukan, Korban Tewas KMP Tunu Pratama Jadi 10 Orang". detiknews. Diakses tanggal 2025-07-10.
  14. ^ Setyadi, Junianto. "Update KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: Dua Jenazah Ditemukan di Pantai Jembrana Bali, 25 Korban Masih Hilang - Soerakarta.id". Update KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: Dua Jenazah Ditemukan di Pantai Jembrana Bali, 25 Korban Masih Hilang - Soerakarta.id. Diakses tanggal 2025-07-10.
  15. ^ Kumambang, Mas. "Nasdem Pertanyakan Manifes Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali - Sinar Harapan - Halaman 2". Nasdem Pertanyakan Manifes Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali - Sinar Harapan - Halaman 2. Diakses tanggal 2025-07-10.
  16. ^ a b Sapos, Redaksi. "KMP Tunu Pratama Jaya, Kapal Asal Samarinda yang Tenggelam di Selat Bali - Sapos". KMP Tunu Pratama Jaya, Kapal Asal Samarinda yang Tenggelam di Selat Bali - Sapos. Diakses tanggal 2025-07-10.
  17. ^ Medistiara, Yulida. "Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam Renggut Nyawa 4 Penumpang". detikjatim. Diakses tanggal 2025-07-10.
  18. ^ Breaking News: Kronologi Lengkap Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, diakses tanggal 2025-07-10
  19. ^ a b c developer, mediaindonesia com. "KNKT Ungkap Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam Mesin Normal, Kapal Miring Setelah 30 Menit Berlayar". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2025-07-10.
  20. ^ TV, Metro, KNKT Beberkan Kronologi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, diakses tanggal 2025-07-10
  21. ^ XMLThemes. "KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali". eMaritim.CoM. Diakses tanggal 2025-07-10.
  22. ^ Breaking News: Kronologi Lengkap Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, diakses tanggal 2025-07-10
  23. ^ Widiyana, Esti. "Kunci Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Ada di Sini". detikjatim. Diakses tanggal 2025-07-10.
  24. ^ TV, Metro, Korban Selamat Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya: Kapal Tenggelam Tak Sampai 5 Menit, diakses tanggal 2025-07-10
  25. ^ a b Antara. "Detik-detik KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam dalam Hitungan Menit". detikKalimantan. Diakses tanggal 2025-07-10.
  26. ^ Antara. "Detik-detik KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam dalam Hitungan Menit". detikKalimantan. Diakses tanggal 2025-07-10.
  27. ^ Liputan6.com (2025-07-11). "Masa Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Hampir Berakhir, 20 Orang Masih Hilang". liputan6.com. Diakses tanggal 2025-07-11. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  28. ^ a b Agency, ANTARA News. "Operasi SAR korban KMP Tunu diperpanjang tiga hari". ANTARA News Jawa Timur. Diakses tanggal 2025-07-11.
  29. ^ "Operasi SAR Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Kembali Diperpanjang Tiga Hari". kabarbanyuwangi.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-07-11.
  30. ^ Rahmawati, Dwi. "Kronologi Tenggelamnya KMP Tunu Jaya, Air Laut Masuk Lewat Pintu Kamar Mesin". detiknews. Diakses tanggal 2025-07-11.
  31. ^ a b Manunggal, Fredy Rizki. "Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya: Polisi Dalami Dugaan Kelalaian hingga Overload Muatan - Radar Buleleng". Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya: Polisi Dalami Dugaan Kelalaian hingga Overload Muatan - Radar Buleleng. Diakses tanggal 2025-07-11.
  32. ^ antaranews.com (2025-07-08). "KNKT: Ada tiga fase investigasi ungkap penyebab KMP Tunu tenggelam". Antara News. Diakses tanggal 2025-07-11.
  33. ^ antaranews.com (2025-07-03). "Puan minta tata kelola transportasi diperbaiki usai KMP Tunu tenggelam". Antara News. Diakses tanggal 2025-07-11.
  34. ^ Rahmawati, Dwi. "Komisi V DPR Minta Usut Tuntas Insiden KMP Tunu Jaya: 1 Nyawa Sangat Berharga". detiknews. Diakses tanggal 2025-07-11.
  35. ^ "DPR Minta Penjelasan Menhub Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya". Kompas TV. 8 Juli 2025. Diakses tanggal 12 Juli 2025.
  36. ^ a b Humas (2025-07-03). "Dari Tanah Suci, Presiden Prabowo Instruksikan Tindakan Penyelamatan atas Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 2025-07-11.
  37. ^ Liputan6.com (2025-07-05). "5 Pernyataan DPR hingga Presiden Prabowo soal Kapal Tenggelam di Selat Bali". liputan6.com. Diakses tanggal 2025-07-11. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  38. ^ Liputan6.com (2025-07-05). "5 Pernyataan DPR hingga Presiden Prabowo soal Kapal Tenggelam di Selat Bali". liputan6.com. Diakses tanggal 2025-07-11. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)