Tekanan vena jugularis

Tekanan vena jugularis adalah tekanan pada sistem vena yang diamati secara tidak langsung.

Pengukuran sunting

Tekanan vena jugularis diukur pada seseorang dengan posisi setengah duduk dengan kemiringan 45° dalam keadaan rileks. Pengukuran dilakukan berdasarkan tingkat pengisian vena jugularis dari titik nol atau dari sudut sternum. Pada orang sehat, Tekanan vena jugularis maksimum 3–4 cm di atas sudut sternum.[butuh rujukan]

Pengukuran tekanan vena jugularis secara langsung dilakukan dengan memasukkan kateter yang dihubungkan dengan sfigmomanometer melalui vena subclavia dextra yang diteruskan hingga ke vena centralis (vena cava superior). Pengukuran tekanan vena jugularis secara langsung tergolong invasif sehingga diterapkan pengukuran tekanan vena jugularis secara tidak langsung melalui vena jugularis sebagai pengganti sfigmomanometer dengan titik nol di tengah atrium kanan. Titik ini kira-kira berada pada perpotongan antara garis tegak lurus dari angulus Ludovici ke bidang yang dibentuk kedua linea midaxillaris.[butuh rujukan]

Vena jugularis tidak terlihat pada orang normal dengan posisi tegak. Ia baru terlihat pada posisi berbaring di sepanjang permukaan musculus sternocleidomastoideus.[butuh rujukan]

Fungsi sunting

Penanda penyakit jantung sunting

Tekanan vena jugularis yang meningkat adalah tanda klasik hipertensi vena, seperti pada pasien yang mengalami gagal jantung kanan. Peningkatan tekanan vena jugularis dapat dilihat sebagai distensi vena jugularis. Kondisi yang teramati ialah tekanan vena jugularis tampak hingga setinggi leher yang jauh lebih tinggi daripada normal.[1]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Kenali Distensi Vena Jugularis, Gejala Utama dari Masalah Jantung". www.orami.co.id. 2022-10-28. Diakses tanggal 2024-01-14.