Tanur
Tanur adalah suatu alat sejenis oven berukuran besar, berupa ruangan dengan penyekat termal yang dapat dipanaskan hingga mencapai suhu tertentu, untuk menyelesaikan tugas atau proses tertentu seperti pengeringan, pengerasan, atau perubahan kimiawi. Berbagai industri dan perdagangan memanfaatkan berbagai jenis dan bentuk tanur, misalnya untuk mengolah tanah liat menjadi gerabah, batu bata, keramik dan lain-lain.[1] Juga untuk memproses bijih logam, batu gamping, pembuatan semen, pengeringan kayu, dan sebagainya.
Jenis
suntingTanur ignisi
suntingTanur ignisi atau tanur sumbu bakar adalah tanur yang digunakan pada peleburan logam ferro dan peleburan besi kasar dengan memanfaatkan seluruh panas pembakaran. Peleburan dilakukan dengan menggunakan panas pembakaran dari hasil reaksi eksotermis yang mereduksi oksida-oksida logam. Bahan pereduksinya yaitu sisilium dan aluminium. [2] Sisilium digunakan untuk membuat ferro-molibden, sedangkan aluminium digunakan untuk membuat ferovanadium, ferro-titanium, ferro-niobium, dan ferro-bor. Tanur ignisi juga dapat digunakan untuk membuat ferro-wolfram dan ferokrom, tetapi harus dalam keadaan murni.[3]
Metode peleburan
suntingMetode hilang pijar
suntingMetode hilang pijar memanfaatkan tanur untuk menghilangkan bahan organik dari suatu sampel melalui pembakaran pada suhu 450–550 oC. Pembakaran berlangsung selama 4–8 jam. Nilai bahan organik yang dihilangkan dihitung melalui berat sampel sebelum pembakaran dikurangi dengan berat sampel setelah pembakaran.[4]
Rujukan
sunting- ^ "Brick making kilns" (PDF). Diakses tanggal 2012-05-20.
- ^ Kerkhoven 2019, hlm. 148.
- ^ Kerkhoven 2019, hlm. 149.
- ^ Rustam, dkk. (ed) (2019). Pedoman Pengukuran Karbon di Ekosistem Padang Lamun (PDF). Bandung: ITB Press. hlm. 32. ISBN 978-602-0705-55-2.
Daftar pustaka
sunting- Kerkhoven, Sofyan Asmadiredja (2019). Elektro Metalurgi Besi-Baja dan Paduan Besi: Peleburan Besi, Baja dan Logam Non-Ferrous dalam Tanur-tanur Listrik/Elektro. Bandung: Alfabeta. ISBN 978-602-289-529-9.