Sutra Yesus adalah manuskrip berbahasa Tionghoa awal dari pengajaran-pengajaran Kristen. Manuskrip-manuskrip tersebut berhubungan dengan misi abad ke-7 dari Alopen, seorang uskup Gereja Timur dari Persia. Manuskrip-manuskrip tersebut saat ini hanya dinamai Sutra oleh para pengarang Barat.

Manuskrip-manuskrip tersebut berasal dari antara tahun 635 Masehi, tahun kedatangan Alopen di China, dan sekitar 1000 Masehi ketika sebuah gua di Mogao dekat Dunhuang dimana dokumen-dokumen tersebut ditemukan disegel. Pada 2011, empat manuskrip diketahui berada di sebuah koleksi pribadi di Jepang, sementara salah satunya berada di Paris. Bahasa dan isi dari manuskrip-manuskrip tersebut menunjukan tingkat yang beragam dari interaksi dengan budaya Tionghoa, termasuk penggunaan terminologi Buddha dan Tao.

Daftar sutra sunting

Prasasti Xi'an sunting

Prasasti Xi'an didirikan pada 781 untuk mengenang propagasi Agama Luminous Da Qin ("Da Qin" adalah istilah Tionghoa untuk Kekaisaran Romawi), dan menyoroti 150 tahun masa-masa awal Kekristenan di China.

Martin Palmer mengklaim, berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh para sarjana pada 1930an, bahwa sebuah pagoda di dekat Lou Guan Tai adalah bagian dari biara Da Qin. Lou Guan Tai adalah situs tradisional dari komposisi Lao Tze dari Tao Te Ching. Dikuburkan pada waktu penganiayaan keagamaan pada abad ke-9, prasasti tersebut ditemukan kembali pada 1625 dan sekarang disimpan di dekat Xi'an, ibu kota kuno Dinasti Tang.

Referensi sunting

  • A.C. Moule, Christianity in China Before the Year 1550, (1930) London.
  • P. Y. Saeki, The Nestorian Documents and Relics in China, (1937) Academy of Oriental Culture, Tokyo: Tokyo Institute, second edition, 1951. Contains the Chinese texts with English translations.
  • Kazuo Enoki, "The Nestorian Christianism in China in mediaeval times according to recent historical and archaeological Researches", in Problemi Attuali de Scienza e di Cultura, 62, Atti del convegno internazionale sul tema: l'Oriente cristiano nella storia della civiltà (Rome: Accademia Nazionale dei Lincei, 1964), 45-81.
  • W. Lin & X. Rong, “Doubts Concerning the Authenticity of Two Nestorian Chinese Documents Unearthed at Dunhuang from the Li’s Collection.” China Archaeology and Art Digest Vol. 1, No. 1 (May 1996), 5-14.
  • Martin Palmer, The Jesus Sutras: Rediscovering the Lost Scrolls of Taoist Christianity (2001), Wellspring/Ballantine, ISBN 0-345-43424-2. Texts translated by Palmer, Eva Wong, and L. Rong Rong.
  • Li Tang, A Study of the History of Nestorian Christianity in China and Its Literature in Chinese: Together With a New English Translation of the Dunhuang Nestorian Documents (2002), Peter Lang Publishing, 2003 paperback: ISBN 0-8204-5970-4. A fresh scholarly translation by a Chinese academic, with historical background and critical linguistic commentary on the texts.
  • Thomas Moore dan Ray Riegert (penyunting) The Lost Sutras of Jesus: Unlocking the Ancient Wisdom of the Xian Monks (2003), Seastone, ISBN 1-56975-360-1. Teks-teks diterjemahkan oleh John Babcock.
  • Christoph Baumer, The Church of the East, an Illustrated History of Assyrian Christianity (London: I. B. Tauris, 2006).
  • David Wilmshurst, The Martyred Church: A History of the Church of the East, (2011) London.

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting