Superclásico adalah sebutan bagi persaingan dan permusuhan antara dua klub sepak bola di Buenos Aires, Argentina, yakni Boca Juniors melawan Club Atlético River Plate.[1] Persaingan dan permusuhan kedua klub menjadi sangat kuat karena dilaterbelakangi dengan pertentangan kelas sosial, kelas ekonomi, dan ideologi politik. Pertandingan antara Boca Juniors dan River Plate bahkan dikatakan lebih besar dari duel El Clásico antara FC Barcelona dan Real Madrid.[2]

Claudio Caniggia saat masih membela River Plate melawan Boca Juniors.
Suasana Stadion Monumental Antonio Vespucio Liberti kandang River Plate saat bertanding melawan Boca Juniors.

Latar Belakang sunting

River Plate dan Boca Juniors sebenarnya adalah dua tim yang sama-sama mewakili Buenos Aires, ibukota Argentina. Basis pendukung kedua klub tersebut juga bahkan hanya berjarak sekitar 15 kilometer.[3] Pendukung River Plate paling banyak bermukim di Distrik Nunez yang ada sisi utara kota Buenos Aires, yang kebetulan banyak kelas mengenah atas. Sementara pendukung Boca Juniors lebih banyak terdapat di La Boca, kawasan yang terkenal akan pemukiman kelas pekerja dan imigran.[1]

Jumlah Massa sunting

Sebenarnya pendukung River Plate dan Boca Juniors tidak hanya dari Buenos Aires, tetapi juga dari seantero negara Argentina, itulah mengapa kedua klub ini punya basis massa yang besar. Ada hasil survei yang menyatakan bila lebih dari separuh populasi Argentina atau sekitar 31,5 juta jiwa penduduk terbagi menjadi 40,4% pendukung River Plate dan 32,6% pendukung Boca Juniors.[2]

Konflik Kelas sunting

Pertentangan kelas adalah salah satu faktor yang membuat rivalitas River Plate dan Boca Junors semakin meruncing. River Plate dan Boca Juniors sama-sama didirikan pada 1901.[1] Namun yang membedakan adalah River Plate didirikan oleh imigran Inggris, sementara Boca Juniors didirikan oleh imigran Irlandia dan Italia. Uniknya kedua tim awalnya didirikan di kawasan industri La Boca, tetapi kemudian River Plate pindah ke kawasan elit Nunez pada 1923.[3] Selain itu ada survey yang menyatakan bila 35% pendukung River Plate adalah kelas atas dan menengah, sementara 47% pendukung Boca Juniors adalah kelas bawah.[3]

 
Suporter Boca Juniors.

Saling Ejek dan Kekerasan sunting

Seperti halnya persaingan klub sepakbola lainnya, duel River Plate dan Boca Juniors juga selalu melibatkan kekerasan. Pada 23 Juni 1968, terjadi bentrokan yang menewaskan 71 orang pendukung Boca Juniors dan 150 orang lainnya luka-luka. Kerusuhan ini dikenal juga dengan nama Puerta 12, merujuk pada lokasinya yakni di tribun sektor 12 Stadion El Monumental.[3] Kedua pendukung klub juga memiliki panggilan ejekan masing-masing, Boca Juniors menyebut River Plate sebagai Gallinas yang artinya "ayam sayur", sementara River Plate menyebut Boca Juniors Bosteros yang artinya "gundukan kotoran".[1]

Prestasi sunting

Sebagai dua klub tersukses dalam sejarah sepak bola Argentina, River Plate dan Boca Juniors memiliki segudang prestasi yang bersaing. Terhitung Boca Juniors memiliki 33 gelar juara Divisi Utama Argentina, 6 gelar Copa Libertadores, dan 3 gelar Piala Interkontinental. Sementara River Plate memiliki 36 gelar juara Divisi Utama Argentina, 3 gelar Copa Libertadores, dan 1 gelar Piala Interkontinental.[4] Namun torehan rekor River Plate harus terputus karena mereka sempat terdegradasi ke Divisi Dua pada 26 Juni 2011, momen ini bahkan menjadi bahan olok-olok suporter Boca Juniors.[2]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d "Superclasico yang Lebih Super dari El Clasico". kumparan. Diakses tanggal 2021-01-06. 
  2. ^ a b c redaksi (2014-09-26). "Kegilaan dan Kengerian Laga Super Clasico". Pandit Football Indonesia. Diakses tanggal 2021-01-06. 
  3. ^ a b c d "Derby Super Classico!". detiksport (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-06. 
  4. ^ "5 Fakta River Plate vs Boca Juniors, Perbedaan Kelas hingga Peti Mati". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-01-06.