Sucker Head adalah kelompok musik bergenre Thrash metal asal Jakarta yang berdiri pada tahun 1989. Sucker Head bersama Rotor & Roxx adalah pionir pergerakan musik Metal tanah air yang semuanya berangkat dari komunitas sama yaitu Pid Pub, sebuah pub di daerah Pondok Indah yang menjadi tempat tongkrongan anak metal Jakarta.

SUCKER HEAD
Suckerhead bersama Krisna dkk saat masih eksis mengeliat dalam kancah musik metal tanah air.
Suckerhead bersama Krisna dkk saat masih eksis mengeliat dalam kancah musik metal tanah air.
Informasi latar belakang
Nama lainSakerhets (1989)
AsalJakarta, Indonesia
GenreThrash metal, Heavy metal
Tahun aktif1989–2017, 2022 sampai sekarang
LabelAquarius Musikindo
Pony Canyon
Krossover Records / Trinity Optima
Armstretch Records
Artis terkaitGrausig, Brain The Machine, Rotor
AnggotaNano / Roseno Soeryadi (gitar)
Jaya (gitar)
Mantan anggotaKrisna J. Sadrach (bass & vokal) (alm.)
Imran St. Sati (vokal)
Yaya Wacked / Muhammad Yahya Sanjaya (vokal)
Irfan Sembiring (gitar) (alm.)
Ali "pohon" Akbar
Medy / Sumedi Marmono (gitar) (alm.)
Raden Mas Sri Seto Cokro (gitar)
Untung Widjanarko (gitar)
Alfa Putra (gitar)
Hendra Priyatna (bass) (alm.)
Ivan Tampubolon (drums)
Doddy Prijambodo(drums)
Alfredo Anaduta (drums)
Robin Hutagaol (drums) (alm.)
Bakar Bufthaim (drums) (alm.)
Sakerhets 1989 : Irfan, Imran, Hendra, Ali, Ivan tidak terlihat di balik drums

Nama Sucker Head sendiri diambil dari tulisan merk dagang sebuah kotak korek api batang cap koin, tulisan aslinya adalah Sakerhets-Tandstickor.

Sejarah sunting

Berawal pada tahun 1987 saat secara tidak sengaja terbentuk sebuah komunitas penggemar musik metal di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan Metro Pondok Indah. Di sinilah setiap malam minggu digelar acara konser kecil-kecilan yang dikelola secara bergantian oleh masing-masing band. Berjalan sekitar dua tahun, semakin besar komunitas ini sampai keluar Jakarta, bahkan gaungnya sampai keluar negeri dan semakin banyak pula band-band metal terbentuk dan bergabung disini, salah satunya adalah Sucker Head.

Awalnya band ini berdiri pada tahun 1989 dengan nama Sakerhets dengan formasi Irfan Sembiring (gitar), Ali "pohon" Akbar (gitar), Imran St. Sati (vokal), Hendra Priyatna (bass) & Ivan Tampubolon (drums). Formasi awal ini sempat manggung di SMAN 6 Jakarta pada tanggal 3 September 1989 membawakan lagu dari Slayer seperti Mandatory Suicide & Behind the Crooked Cross.

Namun karena kesibukan para personil akhirnya band ini tidak berlanjut, Ali dikemudian hari dikenal sebagai vokalis Whizzkid, sementara Imran St. Sati lebih dikenal sebagai sound engineer dari berbagai band seperti Ungu (grup musik), ADA Band, Radja, Dewi Sandra, Boomerang (band), Leony V. H., Rotor, Sucker Head dan banyak musisi papan atas lainnya, Imran juga adalah ayah dari gitaris metal cilik Mika Rafello yang mendapatkan nominasi AMI Award untuk produksi metal terbaik 2021.

Kemudian Irfan Sembiring (gitar) bersama Krisna J Sadrach (bass) dan Yaya Wacked (vokal) (ex Thrash), Nano / Roseno Soeryadi (gitar) (ex Metal Queen) dan Doddy Prijambodo (drums) melanjutkan band ini. Nama Sucker Head sendiri diambil dari tulisan merk dagang sebuah kotak korek api batang cap koin, tulisan aslinya adalah Sakerhets-Tandstickor. Akhirnya nama band berubah menjadi Sucker Head karena kesalahan Yaya menuliskan nama yang diberikan kepada panitia acara di Pamsos SMA 6 Jakarta pada awal 1990 dan akhirnya nama tersebut dipakai secara resmi.

Mereka membawakan lagu-lagu dari Kreator, sebuah grup thrash metal asal Jerman kemudian berkembang dengan tambahan lagu-lagu dari Sepultura.

Akhir 1990, Yaya Wacked dikeluarkan karena tidak sejalan dan mencoba untuk bersolo karier walaupun akhirnya membentuk kembali band Grausig yang sebelumnya masih dalam rintisan, demikian pula dengan Doddy yang mengundurkan diri karena kesibukan sekolah. Alfredo Anaduta menggantikan posisi Doddy, sedangkan di posisi vokal dirangkap sendiri oleh Irfan sambil tetap memainkan gitarnya juga kemudian Krisna mulai mengisi vokal untuk lagu lagu Sepultura.

 
Muhammad Yahya Sanjaya alias Yaya Wacked, pria kelahiran dekade 60-an awal ini merupakan salah satu personil awal Suckerhead dan pendiri Grausig. Yawek, panggilan akrabnya, tengah melakukan lompatan slam dancing pada kerumunan massa helaran kegiatan musik Hammersonic (foto oleh Joko Widodo/Hammersonic).

Formasi ketiga terbentuk di Januari 1991 dengan komposisi Irfan Sembiring (gitar & vokal), Nano (gitar), Krisna (bas & vokal) dan Alfredo Anaduta (drums).

Tahun 1992 disaat naik daun di belantika metal Indonesia Sucker Head mulai membuat lagu-lagu sendiri untuk membuat album. Ternyata semakin banyak lagu terkumpul, semakin terasa bahwa Irfan mempunyai idealisme yang berbeda dari anggota lainnya. Akhirnya secara mengejutkan Irfan mengundurkan diri dan membentuk Rotor.

Posisi yang ditinggalkan Irfan ini sempat diisi oleh Jaya gitaris Roxx dan sempat manggung beberapa kali dan juga sempat diisi oleh RM. Sri Seto Cokro (ex Thrash, No Bra, Rotor) yang saat itu sudah mengundurkan diri dari Rotor karena kesibukannya di kampus. Akhirnya posisi Irfan digantikan oleh Untung Widjanarko, seorang gitaris thrash metal asal Cimahi, Bandung yang sebelumnya adalah vocalist sekaligus gitaris Jamrock cikal bakal Jamrud.

Formasi ke enam bersama Krisna J. Sadrach (bas & vokal), Nano / Roseno Soeryadi (gitar), Untung Widjanarko (gitar) dan Alfredo Anaduta (drums).

Awal 1994 Sucker Head mulai lagi meneruskan membuat lagu untuk melengkapi materi album pertama, namun kembali terhambat oleh Alfredo yang waktu itu masih belajar di SMA. Keputusan cepat pun diambil dengan merekrut drummer baru Robin Hutagaol yang waktu itu masih main di Grausig.

 
Yachya Wacked, Robin Hutagaol, dan Jorghi Soebagio adalah formatur dini Grausig era demo rekaman langsung single Doomsday. Dua nama pertama merupakan bagian dari Sucker Head. Wacked adalah vokalis awal, Robin merupakan drummer di album The head sucker. Rivalitas antara Sucker Head dan Grausig ditunjukan dalam produktivitas karya. Dekade 90-an, Sucker Head meluncurkan empat karya album sementara Grausig tiga album (termasuk album Vision of Enslaved Upon my Lizard Side yang tidak pernah masuk dapur rekaman). Dua kelompok musik ini berperan membentuk skena musik ekstrem bawah tanah Jakarta selain nama-nama seperti Rotor, Getah, Roxx dan lainnya. Sementara Bandung akhir '80-an, Rudal sedang menggeliat dengan progresi skill speed metal/heavy metal-nya berbalik dengan Benny Soebardja yang meredup di era ini setelah perjalanan panjang The Godfather of Indonesian Progrock Underground tersebut sejak dekade '60-an[1][2][3][4]

Tahun 1995 Sucker Head mendapat kesepakatan dengan label rekaman Aquarius Musikindo untuk merilis album pertama The Head Sucker dengan formasi Krisna (bas & vokal), Nano (gitar), Untung (gitar) dan Robin (drums). Album perdana ini ternyata mendapat sambutan yang baik sehingga pihak label pun melanjutkan kontrak band ini untuk merilis album-album selanjutnya.

Tahun 1996, album kedua Manic Depressive dirilis dengan formasi line up yang sama.

Tahun 1998 pada saat meramu materi untuk pembuatan album ketiga, Robin mengundurkan diri dan membentuk Brain The Machine sehingga proses pembuatan lagu dan rekaman pun dilanjutkan dengan penabuh drum baru, yaitu Bakar Bufthaim, yang pada saat itu baru keluar dari Rotor. Sebenarnya Bakar bukan orang baru buat Sucker Head, karena sebelumnya Bakar sering mengisi posisi drum apabila Robin berhalangan dan juga sempat mengisi drum di satu lagu album The Head Sucker. Dengan formasi Krisna (bass & vokal), Nano (gitar), Untung (gitar) dan Bakar (drums) allbum ketiga Paranatural akhirnya dirilis berbarengan dengan dimulainya neraka krisis moneter di Indonesia. Album ini juga dirilis di Malaysia di bawah label Pony Canyon.

Tahun 1999, dalam rangka memperingati satu dekade berdirinya Sucker Head, maka dirilislah album keempat, 10th Agresi, yang isinya adalah kompilasi lagu dari tiga album terdahulu plus tiga lagu baru dengan konsep produksi yang lebih segar. Tahun 2003 para personel Sucker Head kembali mengadakan workshop untuk mencari konsep baru dalam membuat lagu-lagu dengan musik yang lebih modern tanpa kehilangan ekstremitas musik metalnya.

Dengan berbekal pengalaman pada waktu konser selama tahun 2002 dan ditutup dengan tour Monster of Rock 2002 di Jawa Tengah, maka dirancanglah album kelima dengan konsep lagu yang mereka juluki heavy groove & tight metal.

Kemudian Untung mengundurkan diri dan digantikan oleh Medy / Sumedi Marmono pada tahun 2002 dan juga sempat digantikan oleh Alfa Putra pada tahun 2005 - 2007 yang di kemudian hari sempat memperkuat Boomerang dan sekarang bersama Getah. Namun akhirnya Medy kembali ke Sucker Head pada tahun 2007.

Februari 2004 Sucker Head diminta sebagai grup pembuka untuk konser internasional sebuah band dari Jerman, Hellowen, di acara bertajuk Helloween Indonesia Tour 2004.

Desember 2004 album kelima, Hipertensi, dirilis melalui Krossover Records / Trinity Optima.

Sucker Head juga menjadi band pembuka Sodom pada Australia & Far East Tour pada tanggal 18 Juni 2007, juga Soulfly, Enslaved World tour di Plaza Selatan Senayan, Jakarta, 21 Oktober 2012

Pada 2 Agustus 2016 Krisna J. Sadrach meninggal dunia karena kanker paru-paru. di Magnitude Hammersonic 2017 dijadikan ajang penghormatan kepada almarhum sebagai persembahan Sucker Head featuring Roy Jeconiah pada vokal dan dibantu oleh Daeng Oktav ex Edane pada bass untuk alm. Krisna, sekaligus diluncurkan album terakhir Sucker Head Simphoni Kehidupan melalui Armstretch Records. Album ini sebenarnya sudah selesai sebelum Krisna meninggal namun belum sempat dirilis.

Pada 6 September 2021 gitaris Medy / Sumedi Marmono meninggal dunia akibat stroke.

Pada 17 Maret 2022, drummer Bakar Bufthaim meninggal dunia akibat serangan jantung.

Anggota sunting

Band sunting

  • Nano / Roseno Soeryadi (gitar) (1989–2017, 2022)
  • Jaya (gitar) (1992, 2022)

Mantan anggota sunting

  • Krisna J. Sadrach (bass & vokal) (alm.) (1989-2016)
  • Yaya Wacked / Muhammad Yahya Sanjaya (vokal) (1989-1990)
  • Irfan Sembiring (gitar, vokal) (alm.) (1989-1992)
  • Imran St. Sati (vokal) (1989)
  • Ali "pohon" Akbar (gitar) (1989)
  • Hendra Priyatna (bass) (alm.) (1989)
  • Medy / Sumedi Marmono (gitar) (alm.) (2002-2005, 2007-2017)
  • Raden Mas Sri Seto Cokro (gitar) (1992)
  • Untung Widjanarko (gitar) (1993-2002)
  • Alfa Putra (gitar) (2005-2007)
  • Ivan Tampubolon (drums) (1989)
  • Doddy Prijambodo (drums) (1989-1991)
  • Alfredo Anaduta (drums) (1991-1994)
  • Robin Hutagaol (drums) (alm.) (1995-1998)
  • Bakar Bufthaim (drums) (alm.) (1998-2017)

Diskografi sunting

Album sunting

  • 1995 - The Head Sucker (Aquarius Musikindo)
  • 1996 - Manic Depressive (Aquarius Musikindo)
  • 1998 - Paranatural (Aquarius Musikindo)
  • 1999 - 10th Agresi (greatest hits) (Aquarius Musikindo)
  • 2004 - Hipertensi (Krossover Records / Trinity Optima)
  • 2017 - Simphoni Kehidupan (Armstretch Records)

Kompilasi sunting

  • 1997 - Hits Of The Year 4 "Bosan" (Aquarius Musikindo)
  • 1999 - From Heaven to Hell Volume 2 - The Ultimate Metal Collection ""Lullaby of Death" (PonyCanyon Music (M) Sdn. Bhd.)
  • 2002 - From Heaven to Hell Volume 3 - The Ultimate Metal Collection "Agresi" (PonyCanyon Music (M) Sdn. Bhd.)
  • 2003 - Strip Hitam "Hak Asasi" (Sebelas April Records)
  • 2006 - Metalik Klinik 9 "Hak Asasi" (rotorcorp / Musica Studio's)

Lihat juga sunting

Pranala sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ Discogs. "Benny Soebardja - Indonesian rock musician, one of the most important ones of the country". discogs.com. Diakses tanggal 2 September 2015. 
  2. ^ Graham Reid (Jun 15, 2012). "Benny Soebardja Profiled (2012): The godfather of the Indonesian prog-rock underground". elsewhere.co.nz. Diakses tanggal 2 September 2015. 
  3. ^ Denny Sakrie (Maret 20, 2013). "Benny Soebardja, Kukuh Nan Teguh". dennysakrie63. Diakses tanggal 2 September 2015. 
  4. ^ lightintheattic. "Benny Soebardja Dischography". lightintheattic.net. Diakses tanggal 2 September 2015.