Staatstramwegen op Celebes

perusahaan asal Hindia Belanda

Staatstramwegen op Celebes (STC) adalah divisi dari Staatsspoorwegen yang membangun dan mengoperasikan jalur kereta api Pasarbutung–Takalar di Sulawesi Selatan dari 1 Juli 1922 hingga 1 Agustus 1930. Selain itu, rupanya STC juga diketahui memiliki nama lain yakni Staatstramwegen in Zuid-West Celebes.[2]

Staatstramwegen op Celebes
Ikhtisar
Kantor pusatHindia Belanda Makassar, Hindia Belanda
LokalSulawesi Selatan
Tanggal beroperasi1922–1930
Penerus
Teknis
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Panjang jalur47 km

Sejarah sunting

 
Peta tahun 1925 yang menunjukan jalur kereta api Makasar-Takalar dan beberapa rencana pembangunan jalur kereta api lainnya oleh Staatsspoorwegen di pulau Kalimantan dan Sulawesi, tetapi semua jalur ditutup dan dibatalkan pembangunannya karena krisis ekonomi pada tahun 1930.

Tidak diketahui kapan Staatsspoorwegen membentuk divisi Staatstramwegen op Celebes. Dalam buku "Peringatan 50 tahun Staatsspoorwegen" halaman 41, hanya disebutkan bahwa Staatsspoorwegen melalui Staatstramwegen op Celebes berencana membangun jalur kereta api Takalar–Makassar–Maros–Tanete, Pada 1 Juli 1923 segmen Takalar–Makassar dibuka, sementara proses pembangunan segmen Makasar–Maros–Tanete ditunda dengan alasan penghematan meskipun izin pembangunannya telah didapatkan berdasarkan Wet 22 Desember 1919 Staatblad 1920 No.53 dan Wet 18 Maret 1921 Staadblad No.200.[2]

Dalam masa aktifnya, STC hanya membangun jalur kereta api Pasarbutung–Takalar, meskipun begitu sebelum dibubarkan oleh Staatsspoorwegen, STC berencana membangun sebuah jalur dari Makassar ke Pare-Pare sampai Singkang namun hal ini gagal untuk dilakukan.[2][3] Menurut Iman Subarkah, rencana pembangunan jalur Makassar–Pare-Pare dianggap kurang menguntungkan karena seluruh lintasnya berada di tepi pantai. Trase yang direncanakan pun akan sejajar dan berdekatan dengan jalan raya yang merupakan pesaing beratnya. Selain itu, beliau juga menyebut bahwa, STC juga berencana untuk membangun jalur utama dari Pare-Pare ke Cabeng dan Watampone sebagai terminusnya. Rencananya, jalur dari Pare-Pare sampai Watampone akan memiliki panjang sekitar 200 km. Jalur Pare-Pare–Cabeng–Watampone juga direncanakan memiliki jalur cabang ke Pinrang dan Rappang. Berbeda dengan rencana jalur Makassar–Pare-Pare, rencana jalur Pare-Pare–Cabeng–Watampone serta cabang ke Pinrang dan Watampone cukup dipertimbangkan dengan alasan daerahnya yang datar, cukup berpenduduk, serta memiliki potensi untuk mengangkut beras dan jagung untuk dikirim keluar daerah. Alasan lain yang juga dipertimbangkan yaitu masih sedikitnya moda transportasi pesaing kereta api di daerah-daerah tersebut.[4] Meskipun demikian, nyatanya rencana pembangunan jalur kereta api yang diuraikan di atas tidak pernah dibangun oleh STC.

Pada tanggal 16 Juli 1930, Staatsspoorwegen berencana menutup Jalur kereta api Pasarbutung–Takalar dan secara resmi jalur tersebut ditutup per 1 Agustus 1930 yang mengakibatkan dibubarkannya Staatstramwegen op Celebes.

Jalur kereta yang dibangun sunting

Berikut adalah jalur kereta api yang berhasil dibangun oleh STC:

Nama Jalur KA Segmen Pembangunan Daftar Pemberhentian Tanggal Peresmian Jalur Panjang Jalur (Km) Keterangan
Jalur kereta api Pasarbutung—Takalar Pasarbutung–Takalar Station Pasarboetoeng–Station Makassar–Stooplaats Schijfbregweg–Halte Mamadjang–Halte DjongajaStooplaats Mallengkere–Halte Soenggoeminasa–Stooplaats Tjambaja–Stooplaats Kalukuang–Stooplaats Aengbatu–Halte Limbung–Stooplaats Ba'dok–Stooplaats Rappokallereng–Halte Pallekok–Stooplaats Manongkoki–Stooplaats Bontomate'ne–Stooplaats Parikrisik–Halte Pattalassang–Stooplaats Pa'rasangaberu–Station Takalar 1 Juli 1922 47 Dinonaktifkan per 1 Agustus 1930

Armada sunting

Selama kurang lebih delapan tahun beroperasi, Staatsspoorwegen mengirimkan lokomotif uap tipe C dan B menuju Makassar. Salah satunya adalah lokomotif uap bernomor SS110 dengan susunan roda 0-4-0T produksi Hohenzollern yang terpotret sedang unloading di Pelabuhan Makassar.

Galeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ W., Kevin (2018-05-27). "Ternyata, Jepang Pernah Membangun Jalur Kereta Api di Sulawesi". kaorinusantara.or.id. Diakses tanggal 2018-07-25. 
  2. ^ a b c (Belanda) Reitsma, Steven Anne (1928). Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen. Weltevreden: G. KOLFF & Co. hlm. 104. 
  3. ^ Reitsma, S.A. (1925). Gedenkboek der staatsspoor- en tramwegen in Nederlandsch- Indië 1875-1925. Landsdrukkerij. 
  4. ^ Subarkah, Iman (1992). Sekilas 125 Tahun Kereta Api Kita 1867 - 1992. Bandung: Yayasan Pusat Kesejahteraan Karyawan Kereta Api. hlm. 40.