Sri Hanuraga lahir 24 Desember 1985 adalah seorang pianis jazz asal Indonesia.

Sri Hanuraga
Lahir24 Desember 1985 (umur 38)
Jakarta, Indonesia
PekerjaanPianis
Tahun aktif2003–sekarang
Karier musik
GenreJazz
InstrumenPiano
LabelDemajors

Biografi sunting

Lahir di Jakarta pada 24 Desember 1985, pianis yang kerap disapa Aga ini pada mulanya belajar gitar dari ayahnya yang merupakan pemain gitar klasik. Selain gitar, Aga berguru piano klasik pada usia 11 tahun, juga melalui sang ayah. Kemudian ia juga berlatih MMA sampai sekarang dan sudah banyak mengikuti berbagai pertandingan dari dalam maupun luar negeri.

Ia baru tertarik pada piano sejak menonton video trio progressive rock Emerson, Lake & Palmer di saat usianya 13 tahun. Keith Emerson yang membuatnya beralih bermain gitar menjadi piano. Sejak saat itu, ia kerap bermain piano dan tampil bersama grup progressive rock dan fusion di beberapa festival-festival besar, termasuk tampil di AMI Sharp Award pada tahun 2002.

Melihat kehebatan Keith Emerson dalam bermain piano, ia memberikan perhatian besar pada musisi jazz legendaris yang mempengaruhi gaya permainan Emerson, seperti Charlie Parker, Red Garland, Oscar Peterson dan Bud Powell. Ia semakin menekuni piano jazz setelah melihat video klip Indra Lesmana bertajuk “Reborn” (2000) dan mendengarkan album Riza Arshad bersama grup SimakDialog bertajuk “Trance/Mission” (2002). Itulah yang membuat ia belajar piano kepada Indra Lesmana di saat usia 17 tahun dan juga sempat belajar di Lembaga Pendidikan Musik Farabi, sebuah sekolah musik yang didirikan Dwiki Dharmawan.

Pada tahun 2005, ia berhasil menjadi pemenang utama pada kompetisi Jazz Goes To Campus (JGTC) yang digelar oleh Universitas Indonesia. Aga semakin aktif tampil di berbagai gelaran festival jazz. Pada tahun yang sama di usia 20 tahun, ia memutuskan untuk belajar di Conservatorium van Amsterdam, Belanda. Baru setahun belajar disana, ia meraih kemenangan soloist prize pada kompetisi East of Eastern Jazz Festival di Nijmegen, Belanda pada April 2006. Luar biasa, penghargaan demi penghargaan berhasil diraihnya. Begitupun, di Januari 2009 ia berhasil meraih juara kedua Young Pianist Foundation (YPF) Jazz Piano Competition yang digelar di Belanda. Di tahun 2011, ia dinobatkan sebagai “The Indonesian Young Talent Award” oleh Java Jazz Festival serta berhasil memperoleh kemenangan pada The European Keep an Eye Jazz Award (2011) untuk kategori “Best Band” bersama Daniel Mester Quartet.

Aga lulus di tahun 2011 dengan menyandang predikat summa cum laude (10 with distinction) dari program master Jazz Piano Performance di Conservatorium van Amsterdam, Belanda. Selama di Eropa, ia kerap tampil di beberapa kota dan negara di wilayah Eropa seperti Paris, Nice, Cannes, Monaco, Belgia, Hungaria, Jerman dan Rumania.

Selain merilis album self-titled, “Sri Hanuraga” (Stankoffamusic, Polandia) di tahun 2013, ia tergabung bersama beberapa grup, baik dalam negeri maupun luar negeri. Diantaranya, Aga tergabung ke dalam grup W/H/A/T Quartet bersama Sandy Winarta, Riza Arshad dan Indrawan Tjhin, yang merilis album “No Words” (Demajors, 2010). Bersama grup The Brag Pack yang digawangi oleh pemusik jazz di ranah Eropa, Paul Rutschka, Daniel Mester dan Roald Becher, mereka merilis album Just Braggin’ (Stankofamusic, 2012). Pada album ini, Aga mengaransemen ulang lagu wajib nasional, “Bangun Pemudi Pemuda” serta lagu-lagu daerah, yaitu “Ilir-Ilir” dan “Cublak Suweng” dalam konsep jazz modern yang syahdu dan ia pun mengaransemen beberapa track lainnya. Album sensasional ini secara keseluruhan dibalut dalam komposisi jazz dengan rasa yang beragam, menakjubkan dan memanjakan telinga. Sedangkan bersama Boris Mogilevski Band, sebuah grup ensemble yang anggotanya berasal dari Israel, New Zealand dan Italia. Aga juga mendirikan Sri Hanuraga Trio bersama bassist Theo Balbig dan drummer asal Slovenia yang merupakan salah satu semi finalis dari ajang “Thelonious Monk Jazz Drum Competition” (2012), Kristijan Krajncan. Di tahun 2014, saat Aga menetap kembali di Indonesia, ia bersama Riza Arshad, Adra Karim dan Elfa Zulham tergabung dalam kuartet grup, TUSLAH. Mereka mengusung konsep yang unik, yaitu menggabungkan piano, synthesizer, hammond organ dan drum.. Baru-baru ini, di akhir 2014 Aga tergabung ke dalam Reconnect and Record, sebuah proyek kerja sama yang menggabungkan pemusik dan vokalis jazz asal Belanda dan Indonesia. Berperan sebagai composer bersama Orville Breeveld, Aga tergabung dengan musisi jazz tanah air bersama Elfa Zulham, Endang Ramdan, Fajar Nugroho, Amelia Ong dan Nesia Ardi, serta musisi asal Belanda, Lady Shaynah, Shalini Bholasing,dan Daniel Mester. [1]

Saat ini, Aga aktif mengajar sebagai dosen dan instruktur piano jazz di Fakultas Ilmu Seni Universitas Pelita Harapan (UPH) [2] bersama salah satu rekan lamanya, Indrawan Tjhin yang mengajar gitar bass di fakultas tersebut. Pada tahun 2021, Aga meluncurkan album The Unvarying Fragments of Light, sebuah karya kolaborasi bersama mahasiswa pilihan dari Fakultas Ilmu Seni UPH dan beberapa musisi jazz ternama seperti Barry Likumahuwa, Tohpati, Nesia Ardi dan Dira Sugandi. Karya kolaborasi ini mengusung pencampuran dari berbagai genre seperti jazz, progressive rock, musik elektronik serta beberapa elemen musik tradisional Indonesia.[3]

Diskografi sunting

Penghargaan dan nominasi sunting

Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
2022 Anugerah Musik Indonesia Artis Jazz Kontemporer Terbaik "Memori" (bersama HIVI!, Ify Alyssa & Gerald Situmorang) Menang
"II. The Falling" (bersama Dira Sugandi, Barry Likumahuwa & UPH Conservatory of Music) Nominasi

Referensi sunting

  1. ^ Yuni Salya. "Sri Hanuraga - Klab Jazz". Diakses tanggal January 20, 2021. 
  2. ^ "UPH Conservatory of Music - Faculty Members: Sri Hanuraga". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-28. Diakses tanggal January 20, 2021. 
  3. ^ https://pophariini.com/sinergi-sri-hanuraga-dan-uph-com/

Pranala luar sunting