Sosiawan Leak

Sastrawan

Sosiawan Leak (lahir 23 September 1967) yang punya nama asli Sosiawan Budi Sulistyo adalah seorang aktor, penyair, penulis, dan pembicara asal Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Solo tahun 1994.[1][2] Selain sebagai salah satu tokoh dalam gerakan Revitalisasi sastra pedalaman, Sosiawan Leak, bersama Heru Mugiarso merupakan inisiator Gerakan Puisi Menolak Korupsi yang digagas pada tahun 2013. Melalui beberapa karyanya, Leak menerima sejumlah penghargaan antara lain dari Yayasan Hari Puisi Indonesia. Nama dan kiprahnya tercatat dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia terbitan Yayasan Hari Puisi 2018.[2][3][4]

Sosiawan Leak
LahirSosiawan Budi Sulistyo
23 September 1967 (umur 56)
Surakarta, Jawa Tengah
KebangsaanIndonesia
PekerjaanSastrawan dan budayawan
Dikenal atasPenyair sosial

Proses kreatif sunting

Sosiawan aktif berkesenian sejak 1987 dalam bidang teater dan sastra meski belakangan juga melakukan kerja kreatif di bidang musik dan kolaborasi antarcabang kesenian. Menulis puisi dan naskah drama sejak 1987. Puisinya dipublikasikan di berbagai media massa, di samping diterbitkan oleh berbagai forum dan festival sastra bersama penyair lain.[5][6]

Dalam aktivitasnya di dunia teater, ia bertindak sebagai sutradara dan penulis skenario. Pernah menulis naskah dan menyutradarai Teater Peron UNS (1990-1997), Teater Thoekoel UNS (1991-1994), Teater Citra Mandiri (SMU 2 Solo, 1990-1993) dan menjadi sutradara tamu di Teater Puntung (Kudus, 1994). Selain itu, ia juga pernah bergabung di Teater Gidag Gidig Solo (1987-1993), Teater TERA Solo (1990-1993), serta Teater Keliling Jakarta (1990-1993).[1]

Tahun 1998, ia mendirikan Kelompok Tonil KLOSED (Kloearga Sedjahtra) Solo, sebuah kelompok teater yang mencoba mendekatkan kesenian kepada masyarakat, sekaligus mendorong munculnya kesadaran HAM dan demokratisasi lewat kesenian. Kelompok tersebut telah melakukan 72 pementasan dari 15 naskah lakon, baik di tempat-tempat umum, seperti terminal, stasiun, lembaga pemasyarakatan, panti asuhan, lapangan, kampung, sekolahan & kampus, maupun di sejumlah pusat kesenian dan festival serta televisi (TVRI Stasiun Semarang).[1]

Ia menjadi juri di berbagai festival teater dan juga kerap memberikan workshop secara periodik. Selain itu, ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan seniman lain dan turut membidani lahirnya pertunjukan teater wayang seperti; Wayang Nggremeng, Wayang Suket dan Wayang Kampung Sebelah. Di samping pernah aktif di Kelompok Musik Golden Water, ia juga menjadi vokalis di OPM (Orkes Plasu Minimal) dan Orkes Sehat (1999).[1]

Skenario drama yang pernah ia buat antara lain, ‘Restu’ (1990), ‘Tahta’ (1991), ‘Suara’ (1992), ‘Tanda’ (1993), ‘Umbu’ (1993), ‘Ode’ (1994), ‘Galib’ (1994), ‘BOM’ (diadaptasi dari ‘Perang’, karya Puntung Pudjadi, 2001), ‘LAS’ (2002), ‘Pisau’ (diadaptasi dari cerpen anak-anak ‘Mengasah Pisau’ karya Triyanto Triwikromo), ‘Asu Gedhe Menang Kerahe’ (2005), ‘Overdosis’ (2006) dan ‘Verboden’ (2007).[1]

Di dunia pertelevisian namanya juga sudah tak asing lagi: tercatat ia pernah menjadi asisten sutradara sinetron ‘Komedi Putar’ produksi TVRI Jakarta sebanyak 13 episode. Selain pernah diundang untuk menyutradarai 5 episode ‘Wayang Dongeng’ (Semarang) di stasiun PRO TV Semarang. ia menjadi penulis skenario sekaligus pengarah bersama untuk program TV Pojok Kampung (‘Suka-Suka’ dan ‘Gus Mus Menjawab’) yang ditayangkan secara rutin di PRO TV.[1]

Selain aktif di teater dan televisi, ia juga aktif berkecimpung di bidang sastra. Ia menulis puisi sejak 1987 dan dipublikasikan di berbagai media massa. Lebih dari 50 antologi puisi yang diterbitkan berbagai forum dan festival sastra juga memuat puisinya bersama penyair lain. Tiga antologi puisinya terbit secara khusus (bersama Gojek JS dan KRT Sujonopuro) oleh Yayasan Satya Mitra Solo, yakni ‘Umpatan’ (1995), ‘Cermin Buram’ (1996), ‘Dunia Bogambola’ (bersama Thomas Budi Santosa) oleh Indonesiatera Magelang (2007).[1]

Aktivitas sastranya yang lain yakni: Deklamasi Keliling di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Pulau Madura (1994), Deklamasi Keliling Sumatra (1995); Baca puisi keliling di sejumlah perguruan tinggi di Jawa Timur dan Madura bersama WS Rendra (alm) dan Brigitte Olenski (2002); Mementaskan Puisi-Musik ‘Orde Gemblung’ di Universitas Brawijaya Malang, TBS Solo, IKIP Semarang, Lembaga Indonesia-Prancis Yogyakarta, CCCL Surabaya, Gelanggang Remaja Bulungan dan Japan Foundation Jakarta (2002).[1]

Kerap diundang dalam acara Festival Puisi Internasional Indonesia 2002 yang diselenggarakan di Makassar, Bandung dan Solo, dengan melibatkan penyair dari beberapa negara (April 2002), diundang pada Festival Puisi Internasional The Road di Bremen, Jerman, membaca puisi dan memberi workshop; Saat itu pula diundang membaca puisi dan menjadi narasumber di Universitas Hamburg dan Universitas Passau Jerman (Mei 2003). Baca Puisi dan Diskusi ‘Membaca Indonesia’ bersama Martin Janskowski (Berlin, Jerman), Dorothea Rosa Herliany (Magelang) di Madura, Surabaya, Solo, dan Kudus (Juli 2006). Mementaskan Puisi Perkusi Dunia Bogambola (bersama Temperente Percusion) di Festival Cak Durasim Surabaya, Universitas Negeri Surabaya, TBS Solo, Pendapa Kabupaten Demak, IKIP PGRI Semarang (Sejak Nopember 2007) dll.[1] Diundang tampil membaca puisi dan menjadi narasumber di berbagai acara sastra seperti Kongres Sastra Indonesia di Kudus (2008), Temu Sastrawan Indonesia di Jambi (2008), Revitalisasi Budaya Melayu di Tanjung Pinang (2008), Festival Sastra Kepulauan di Makassar (2009], Aceh International Literary Festival (2009), Ubud Wiriters and Readers Festival di Ubud, Bali (2010), Kedutaan Besar Indonesia di Berlin, Universitas Hamburg (Departemen Austronesistik), Deutsch Indonesische Gesellschaft Hamburg.[7][8]

Melalui bukunya, Wathathitha, Sosiawan Leak menerima penghargaan sebagai Buku Puisi Terbaik Pilihan Panitia pada perhelatan Hari Puisi Indonesia 2016 di Taman Ismail Marzuki. Puisinya, Negeri Sempurna menjadi Puisi Terbaik pilihan Tim Kurator Tifa Nusantara 3 tahun 2016 di Marabahan, Kalimantasn Selatan. Pada tahun 2016, Leak menerjemahkan dan menerbitkan antologi puisi Sundel Bolong dalam Senthong bersama Rini Tri Puspohardini di bawah Penerbit Forum Sastra Surakarta dan Wathathitha (Penerbit Azza Grafika Yogyakarta, 2016). Empat naskah lakonnya diterjemahkan oleh Rini Tri Puspohardini serta terbit dengan judul Geng Toilet (Penerbit Forum Sastra Surakarta, 2012). Bukunya yang lain, Kepemimpinan Akar Rumput diterbitkan oleh Yogja Bangkit Publisher tahun 2015, dan Anai-anai Digelap Badai; ODHA Terpencil Melawan Stigma (cetakan pertama) diterbitkan oleh Rumah Matahari Kudus bersama Yayasan Sheep Indonesia Yogjakarta tahun 2015.

Aktivitas panggung sunting

Kegiatan panggung yang dilakukan cukup banyak.[7]

  • Deklamasi Keliling di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, dan Sumatra (1994-1995)
  • Bersama WS Rendra dan Brigitte Olenski (Jerman) baca puisi keliling di sejumlah perguruan tinggi di Jawa Timur dan Madura (2002)
  • Kolaborasi Puisi Musik “Orde Gemblung” (bersama Kelompok Golden Water) di Universitas Brawijaya Malang, Taman Budaya Jawa Tengah, IKIP Semarang, Lembaga Indonesia Prancis di Yogyakarta, Centre Culture Linguistique Indonesia Surabaya, Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta, The Japan Foundation Jakarta.
  • "Festival Puisi Internasional Indonesia 2002" yang diikuti sejumlah penyair dari beberapa negara, yang diselenggarakan di Makassar, Bandung dan Surakarta (April 2002)
  • “Poetry On The Road” di Bremen (Jerman), membaca puisi dan kolaborasi puisi musik (Mei 2003)
  • Program Baca Puisi dan Diskusi “Membaca Indonesia” bersama Martin Janskowski (Berlin, Jerman) Dorothea Rosa Herliany (Magelang) di Madura, Surabaya, Solo dan Kudus (Juli 2006).
  • Mementaskan Kolaborasi Puisi Perkusi “Dunia Bogambola” (bersama Temperente Percussion) di Festival Cak Durasim Surabaya, Universitas Negeri Surabaya, Taman Budaya Jawa Tengah, Pendapa Kabupaten Demak, IKIP PGRI Semarang (Nopember 2007)
  • Baca Puisi dan Diskusi “Membaca Kota-kota” bersama Martin Janskowski (Berlin, Jerman) di Pati, Yogyakarta, Semarang, Purwokerto, Wonosobo, Indramayu, Kediri, dan Surabaya (November 2008)
  • Kolaborasi Puisi-Perkusi “Layang Demonstran” (bersama Temperente Percussion) di Festival Seni Surabaya (Juni 2008)
  • Baca Puisi dan Diskusi "JOHAN Wolfgang von Goethe, Perintis Dialog Islam-Barat" bersama Berthold Damhauser (Bonn, Jerman) dan Dorothea Rosa Herliany di Kudus, Semarang, Solo dan Magelang (Februari 2010)
  • Kolaborasi Puisi Perkusi “Kota Adalah” (bersama Temperente Percussion) di Festival Seni Surabaya (Oktober 2010)
  • Kolaborasi Puisi Musik Etnik “Suara Kampung” (bersama Kelompok Musik Gagego), mengangkat tema lingkungan hidup dan pertanian di Surabaya dan Pati (Nopember 2010)
  • Diskusi sastra bersama Martin Jankowski (Berlin, Jerman) dan Dorothea Rosa Herliany di Surabaya dan Magelang (Nopember 2010)
  • Diskusi dan Baca Puisi karya Friedrich Nietzsche bersama Berthold Damhauser (Bonn, Jerman) dan Dorothea Rosa Herliany di Semarang, Solo, Magelang (Februari 2011)
  • Baca puisi pada acara “Jakarta Berlin Arts Festival” di Berlin, Jerman (Juli 2011)
  • Monolog Sarung' di Amphi Theatre, Monbijoupark Berlin (Jerman), The Panda Club Theatre, Kultur Braureire Berlin (Jerman) dalam rangka "Jakarta Berlin Art Festival" dan Mari Cafe, Karl Kunger Stase Berlin (Jerman).
  • Diundang di “Program Pertukaran Budaya Indonesia-Korea” di Hankuk University of Foreign Studies 2012 (Seoul, Korea) (2012)
  • Poetry reading di Korea Broadcasting System (KBS) Seoul, Hankuk University of Foreign Studies-Seoul dan Hwarang Park 667 Ansan City (2012)
  • Poetry reading bersama Adam Wideweisch (USA) di Biltar (2012)
  • Poetry reading bersama Penyair Afrika Selatan (Charl-Pierre Naude, Vonani Bila, Mbali Bloom, Rustum Kozain) dan Kurator Jerman (Indra Wussow) di Universitas Negeri Jember (2012).
  • Menyelenggarakan road show Puisi Menolak Korupsi di berbagai kota di Indonesia bersama ratusan penyair Indonesia (sejak 2013).
  • Koordinator Gerakan Puisi Menolak Korupsi, yang bertugas menjadi kurator untuk penerbitan Antologi “Puisi Menolak Korupsi” Jilid 1, 2, dan 3 (Forum Sastra Surakarta, 2013)
  • Koordinator Penerbitan “Memo untuk Presiden” (Forum Sastra Surakarta, 2014), antologi puisi yang merangkum karya 196 penyair dari seluruh Indonesia. Di samping itu juga mengkoordinir pelaksanaan launching buku tersebut di berbagai kota di Indonesia (2014)
  • Diundang dalam Asean Literary Festival, di Jakarta (2014).
  • Menyutradarai drama kolosal “Namaku Indonesia” yang diproduksi oleh Yayasan Kalam Kudus Surakarta (2013)
  • Menyutradarai drama “Pulanglah Nak” (4014)
  • Menyutradarai drama “Wahyu Tumurun” dalam rangkaian acara Solo Batik Carnival ke 7 (2014).

Aktivitas teater sunting

Sejak 1987 terlibat sebagai aktor dalam sejumlah pementasan di Teater Gidag-Gidig (Solo, Indonesia), Teater Surakarta (Solo, Indonesia), Teater Keliling (Jakarta, Indonesia) dan Wayang Suket (Solo). Sejak tahun 1998 mendirikan Kelompok Teater Tonil Klosed (Kloearga Sedjahtra) dan menyutradarai beberapa lakon antara lain:[7]

  • Wek-wek karya D Jayakusumah (1998),
  • Foto Keluarga karya Sosiawan Leak (1999),
  • Pilihan Lura karya AM Tradjutisna (1999),
  • Orang Kasar karya Anton Chekov (2000),
  • Charlie karya Slavomir Mrozek (2000),
  • BOM dan Raja Terjungkal (2001),
  • Laplip karya Sosiawan Leak (2002),
  • Stalitigaoeang karya Sosiawan Leak (2002),
  • Pisau karya Triyanto Trwikromo (2004),
  • Age Mengker karya Sosiawan Leak (2005),
  • Wajah Sebuah Vagina karya Naning Pranoto (2005),
  • Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari (2006),
  • Overdosis karya Sosiawan Leak (2007),
  • Verboden karya Sosiawan Leak (2007),
  • Sikep karya Sosiawan Leak (2008),
  • Bah karya Sosiawan Leak (2009),
  • Malaikat Kakus karya Triyanto Triwikromo (2009),
  • Opera Kolosal Kebangsaan Namaku Indonesia karya Sosiawan Leak (2013).
  • Sedulur Papat karya Sosiawan Leak (2016)

Aktivitas musik dan televisi sunting

Sejumlah keterlibatan dalam musik dan televisi:[7]

  • Merancang program televisi untuk Stasiun PRO TV Semarang untuk acara “Suka-suka”, “Wayang Kampung” dan "Gus Mus Menjawab” (2004)
  • Asisten sutradara dalam sinetron "Komedi Putar" produksi TVRI (2004)
  • Vokalis dan penulis lirik untuk Kelompok Musik Keroncong Humor OPM (Orkes Plasu Minimal), (2005)
  • Memproduksi album indie “Orkes Sehat” berisi pembacaan puisi dan musikalisasi puisi bertema lingkungan hidup (2008)
  • Mendirikan ATISEJATI, kelompok musik yang bertumpu pada eksplorasi musik akustik dan kekuatan puisi, serta memproduksi album indie “Hati Kata-kata” (2010)
  • Memproduksi album indie, Kolaborasi Puisi Musik Kontemporer “Negeri Kadal” bersama Gunadi Widjaya, Tegal (2011)

Bibliografi sunting

Antologi puisi sunting

Produk buku puisi yang telah dihasilkan antara lain:[7]

  • Umpatan, bersama KRT Sujonopuro (Yayasan Satya Mitra Solo, 1995)
  • Cermin, bersama Gojek JS dan KRT Sujonopuro (Yayasan Satya Mitra Solo, 1996)
  • Dunia Bogambola, bersama Thomas Budi Santosa (Indonesiatera Yogyakarta, 2007)
  • Matajaman, bersama Budhi Setyawan dan Jumari HS (Duniatera Magelang, 2011)
  • Kidung dari Bandungan, bersama Rini Tri Purspohardini (Almatera Yogyakarta, 2011)

Naskah drama sunting

Naskah drama yang ditulisnya, diantaranya:[7]

  • Restu (1990)
  • Tahta (1991)
  • Suara (1992)
  • Tanda (1994)
  • Umbu (1993)
  • Ode (1994)
  • Galib (1994)

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g h i "Penggiat Teater - Sosiawan Leak (Taman Ismail Marzuki)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-18. Diakses tanggal 2015-01-18. 
  2. ^ a b Sosiawan Leak - short bio (Jakarta-Berlin)
  3. ^ Profil Sosiawan Leak dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia, Yayasan Hari Puisi, 2018, ISBN 978-602-50502-0-6
  4. ^ Koran Tempo Mabok Puisi di Hari Puisi, diakses 26 Desember 2016
  5. ^ Puisi-puisi Sosiawan Leak
  6. ^ Puisi-puisi Sosiawan Leak (Jendela Sastra)
  7. ^ a b c d e f "Biografi Sosiawan Leak (2012)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-18. Diakses tanggal 2015-01-18. 
  8. ^ Sosiawan Leak: The noisy poet (Jakarta Post, 2010)

Pranala luar sunting