Sinoman Hadrah

tradisi dan ekspresi lisan dari Kalimantan Selatan

Hadrah tumbuh dan berkembang di Kabupaten Banjar khususnya daerah Martapura. Sinoman Hadrah berasal dari kata sinoman dan hadrah. Sinoman berarti perkumpulan yang berarti suatu perkumpulan tempat orang-orang dengan maksud dan tujuan yang sama, sedangkan hadrah berasal dari kata hadrun (Arab) yang memiliki arti hadir. Jadi hadrah memiliki pengertian suatu kegiatan menyambut kehadiran seseorang/kelompok yang dihormati atau dimuliakan.

Grup Sinoman Hadrah yang tampil pada pawai Festival Budaya Pasar Terapung tahun 2018.
Tarbang/rebana adalah salah satu alat yang digunakan dalam kesenian Sinoman Hadrah

Sinoman Hadrah adalah suatu perkumpulan orang-orang yang melakukan aktivitas kesenian dalam menyambut kehadiran seseorang atau kelompok atau tamu yang sangat dihormati atau dimuliakan. Ada beberapa macam alat yang dipergunakan dalam penampilaan kesenian Sinoman Hadrah yaitu rebana, babun, ketipung, tamborens, bendera, dan payung besar berhias. Sinoman Hadrah biasanya ditarikan secara berkelompok dengan jumlah minimal 30 orang yang terbagi atas pemusik, pemegang bandu, pemayung dan penari. Dahulu tarian ini hanya ditarikan oleh kaum laki-laki, namun seiring dengan perkembangan jaman, Sinoman Hadrah ditarikan oleh laki-laki dan perempuan. Busana untuk penari biasanya bervairasi dan dengan warna yang berbeda-beda sesuai dengan peranannya masing-masing.