Sekolah Rakyat

halaman disambiguasi Wikimedia
(Dialihkan dari Sekolah rakyat)

Sekolah Rakyat adalah program pendidikan yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia untuk memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini dirancang untuk membantu mengurangi angka putus sekolah serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.[1]

Sejarah

sunting

Sekolah Rakyat didirikan sebagai upaya pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Program ini ditujukan untuk anak-anak yang berasal dari keluarga yang termasuk dalam desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yaitu kelompok dengan kondisi ekonomi paling rentan. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa siswa yang diterima di Sekolah Rakyat wajib menuntaskan pendidikan mereka hingga lulus.[2]

Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin. Selain itu, Sekolah Rakyat menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dengan fasilitas yang memadai. Anak-anak yang bersekolah di program ini juga mendapatkan keterampilan akademik dan non-akademik guna meningkatkan peluang kerja di masa depan. Selain aspek akademik, program ini juga menanamkan karakter kepemimpinan, nasionalisme, serta kemandirian bagi para siswa.

Kurikulum

sunting

Kurikulum Sekolah Rakyat mengacu pada standar pendidikan nasional dengan tambahan materi yang menitikberatkan pada pendidikan karakter dan kepemimpinan. Selain itu, siswa diperkenalkan dengan keterampilan vokasi dan kewirausahaan agar memiliki bekal untuk menghadapi dunia kerja. Penguatan nilai-nilai kebangsaan dan gotong royong juga menjadi bagian penting dari pendidikan di Sekolah Rakyat. Selain itu, siswa mendapatkan pelatihan keterampilan praktis sesuai dengan kebutuhan lingkungan sekitar mereka.[3]

Fasilitas

sunting

Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama untuk memastikan para siswa mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang optimal. Fasilitas yang disediakan mencakup asrama bagi siswa dan guru serta ruang kelas yang dilengkapi dengan sarana belajar modern. Sekolah ini juga menyediakan tempat ibadah untuk mendukung pendidikan karakter dan spiritual. Selain itu, tersedia fasilitas olahraga dan rekreasi, kantin, serta layanan kesehatan bagi siswa.

Lokasi dan Implementasi

sunting

Hingga tahun 2025, pemerintah telah menyiapkan 53 lokasi Sekolah Rakyat yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan, dan Papua. Sekolah Rakyat dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025-2026, dengan proses seleksi siswa dan rekrutmen guru yang dilakukan pada pertengahan tahun 2025.

Untuk memastikan kelangsungan pendidikan siswa, orang tua atau wali murid diwajibkan menandatangani perjanjian yang mengikat agar anak mereka mengikuti seluruh proses pembelajaran hingga selesai. Perjanjian ini bertujuan mengantisipasi risiko siswa putus sekolah, terutama akibat tekanan ekonomi yang sering kali memaksa anak-anak bekerja.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Media, Kompas Cyber (2025-03-15). "Sekolah Rakyat Segera Diresmikan, Kemensos Bakal Gaet Guru ASN". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2025-03-15. 
  2. ^ "Sekolah Rakyat Dibuka, Siswa Wajib Tamat Tanpa Putus". pantau.com. 2025-03-14. Diakses tanggal 2025-03-15. 
  3. ^ "Sekolah Rakyat Bakal Pakai Kurikulum Nasional Plus Plus". Tempo. 5 Maret 2025 | 16.18 WIB. Diakses tanggal 2025-03-15.