Sekolah Kristen Lentera Ambarawa

sekolah di Indonesia

Sekolah Kristen Lentera Ambarawa adalah sebuah sekolah Kristen yang terdiri dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Pertama di Ambarawa. Sekolah ini diampu oleh Yayasan Lentera Edukasi sejak 1 Juli 2007. Berlandaskan pada Alkitab sebagai dasar pendidikannya, sekolah ini mengintegrasikan iman dan ilmu dalam pembelajaran yang dilaksanakan dengan kurikulum operasional sekolah sesuai dengan Kurikulum Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Sekolah Kristen Lentera Ambarawa
Informasi
Didirikan01 Juli 2007 (2007-07-01)
JenisSwasta
AkreditasiA
Nomor Statistik Sekolah102032210005
Nomor Pokok Sekolah Nasional20320790
Jurusan atau peminatan2 kelas tiap tingkat
Rentang kelasKB, TK, SD, SMP
KurikulumKurikulum Merdeka
Jumlah siswa485
StatusSekolah Penggerak
Alamat
LokasiJl. dr. Cipto Mangunkusumo 20 Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Tel./Faks.0298-591591
Koordinat7°15′21″S 110°24′20″E / 7.255813136528428°S 110.4055203133537°E / -7.255813136528428; 110.4055203133537
Situs weblentera.org
Surelsekolah@lentera.org
Moto
MotoTerwujudnya kecerdasan hidup sesuai anugerah-Nya
Nurturing Christ-like Leaders

GKI Ambarawa menaungi sekolah ini dari perintisan hingga pengoperasian sekolah yang hingga saat ini masih berlokasi di tanah yang sama antara gereja dan sekolah. Pada tahun 2021, GKI Ambarawa mengutus seorang gembala sekolah yang ditugaskan untuk memimpin sekolah secara spiritual.

Alumni Lentera tersebar di berbagai negara yang berprofesi sebagai chef, perawat, pramugari, perancang busana, perancang grafis, guru, dan masih banyak lagi. Signifikansi peran kegiatan ekstrakurikuler di Lentera mendorong mereka untuk berani mencoba industri yang sesuai dengan diri mereka, yang hari ini menjadi pilihan profesi mereka.

Sejarah sunting

Awal Kemerdekaan Indonesia sunting

Sekolah Kristen Lentera (SKL) didirikan di bawah naungan Yayasan Lentera Edukasi pada 1 Juli 2007, menjadi satu-satunya sekolah Kristen di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Memiliki harapan mewujudkan kecerdasan hidup anak-anak di Ambarawa sesuai dengan anugerah Tuhan, sekolah ini telah melewati rangkaian perjalanan yang panjang.

Jauh sebelum disebut sebagai “Lentera”, sekolah ini dikenal dengan nama Sekolah Kristen—yang berdiri pada 1 Agustus 1954.[1] Saat itu pembelajaran berlangsung di kamar pribadi seorang saudari jemaat GKI Ambarawa, sampai akhirnya menempati tanah hibah beberapa tahun kemudian yang sampai sekarang menjadi lokasi Sekolah Kristen Lentera Ambarawa.

Yayasan Pengampu Sekolah dan Asrama Kristen sunting

Pada tahun 1961, Sekolah Kristen ini diserahkan untuk dikelola oleh Yayasan Pengampu Sekolah dan Asrama Kristen (PSAK) Semarang. Sejak dikelola oleh PSAK, sekolah ini dikenal sebagai Sekolah Kristen Masehi yang menerima siswa-siswi dengan rentang umur yang tinggi serta latar belakang ekonomi menengah ke bawah.

Yayasan Lentera Edukasi sunting

Latar belakang afiliasi sekolah dengan GKI Ambarawa mendorong jemaat GKI Ambarawa untuk mengelola kembali sekolah. Atas dasar tersebut, pada tahun 2007 terbentuklah Yayasan Lentera Edukasi yang berisikan anggota jemaat dan simpatisan GKI Ambarawa yang tergerak untuk melayani bidang pendidikan. Di bawah pengelolaan yang baru, sekolah berganti nama menjadi Sekolah Kristen Lentera Ambarawa dengan penambahan unit Kelompok Bermain untuk anak-anak usia 3-4 tahun.

Yayasan Lentera Edukasi melakukan beragam upaya dalam meningkatkan kualitas sekolah. Pelatihan intensif untuk para guru diselenggarakan secara berkala agar dapat melaksanakan pembelajaran berbasis iman Kristen yang menyenangkan serta efektif. Sekolah juga melakukan pembenahan administrasi dan operasional hingga akhirnya dapat menjadi sekolah dengan Akreditasi A. Fasilitas sekolah juga dibenahi lewat pembangunan gedung, instalasi Wi-Fi, serta komputer sesuai dengan zaman. Sebagai hasilnya, hasil belajar siswa setiap tahunnya terus meningkat dengan tambahan prestasi akademik dan non-akademik.

Koordinator Sekolah sunting

Operasional sekolah dipimpin oleh seorang Koordinator Sekolah. Sejak pendiriannya, sekolah ini telah dipimpin oleh empat koordinator sekolah dengan fokus pengembangan yang berbeda-beda.

  1. Ratnajani Muljadi, S.Th. (2007-2012, 2016-2017)

    Pengembangan sekolah pada masa kepemimpinan Ratnajani berfokus pada pembangunan sistem sekolah, penegakan aturan sekolah, serta perbaikan fasilitas sekolah. Penerapan kebijakan lima hari sekolah, satu siswa satu komputer, serta pelaksanaan pengembangan kerohanian dibentuk selama masa kepempimpinan beliau.

  2. Lortha Gebyar Mahanani, S.Sos., M.K. (2012-2014)

    Di fase kedua ini, kepemimpinan Lortha membawa budaya sekolah yang berorientasi pada keberlanjutan, memiliki kesadaran sosial yang tinggi, serta digerakkan oleh doa. Persekutuan Doa Ibu (Mom's in Prayer) dan Pokok Doa bulanan yang disebarkan kepada Jemaat GKI Ambarawa mulai dijalankan pada masa ini.

  3. Kristian Kusumawardana, S.Si., M.Div. (2017-2019)

    Di fase ketiga, teknologi menjadi hal yang penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Oleh sebab itu, afiliasi dengan Google for Education, TeachCast with Oxford, serta kelas Robotika berlangsung sejak masa ini.

  4. Fausi Kusmandani Madjid, S.Hut., M.Pd. (2014-2016, 2019-sekarang)

    Di fase keempat, sekolah mengalami transisi yang hebat akibat pandemi Covid-19. Transisi sekolah menuju pembelajaran campuran dilakukan oleh sekolah dengan memanfaatkan fasilitas digital yang sudah ada. Dalam masa pandemi ini, sekolah berhasil mendapat kepercayaan sebagai Sekolah Penggerak di Kabupaten Semarang.

Akademik sunting

Integrasi Iman dan Ilmu sunting

Mempercayai bahwa setiap anak berharga, sekolah ini mengintegrasikan iman Kristen dengan pembelajaran melalui kurikulum operasional sekolah yang diintegrasikan oleh perancang kurikulum, gembala sekolah, guru agama, serta pendeta. Selain itu, setiap pagi siswa dan guru juga diajak untuk memulai hari dengan berdoa dan membaca Alkitab.

Menggunakan pendekatan kecerdasan majemuk, sekolah ini mengembangkan agar dalam setiap pembelajaran, anak-anak dapat mengenal kecerdasan apa yang mereka miliki untuk dikembangkan. Hal ini diwujudkan dengan tersedianya berbagai macam ekstrakurikuler, baik dari kelompok olah raga, seni, ilmiah, serta organisasi siswa. Di tingkat SMP, siswa-siswi dibimbing untuk menyusun sebuah karya tulis ilmiah sesuai ketertarikan mereka menggunakan metode dan sistematika penulisan yang bertanggung jawab sebagai bagian dari ujian akhir.

Di tingkat KB dan TK, Sekolah Kristen Lentera menggunakan pendekatan Reggio Emilia. Hal ini menolong anak-anak usia balita untuk mengenal dirinya serta menikmati proses belajar.

Sekolah Kristen Lentera Ambarawa mewujudkan komitmennya dalam mendidik secara holistik melalui berbagai kegiatan siswa yang terjadi sepanjang tahun. Di setiap awal semester, terdapat kegiatan bersih kota yang menggerakkan seluruh warga sekolah. Selain itu, siswa-siswi diajak untuk melihat dunia luar lewat outing class yang berlangsung beberapa kali mengunjungi industri, alam, serta tempat bersejarah di sekitar Ambarawa. Di hari besar keagamaan, siswa-siswi diajak untuk mengenal Tuhan lebih dekat lewat kegiatan bersama.

Kurikulum Merdeka sunting

Pada tahun 2022, pemerintah meluncurkan kurikulum merdeka sebagai respons dari kondisi pendidikan nasional yang tertinggal.[2] Sebagai Sekolah Penggerak, SD Kristen Lentera Ambarawa diamanahi untuk menggunakan Kurikulum Merdeka pada tahun 2022. Sementara itu, SMP Kristen Lentera Ambarawa juga mendaftarkan diri untuk menggunakan kurikulum baru ini.

Fasilitas sunting

Sejak tahun 2007, Sekolah Kristen Lentera Ambarawa telah menerapkan sistem lima hari sekolah. Untuk memastikan kenyamanan siswa yang belajar secara penuh (full-day school), siswa-siswi diberikan waktu istirahat yang cukup di ruang kelas yang nyaman serta kantin sehat. Sekolah ini juga menjadi sekolah pertama di Kabupaten Semarang yang menyediakan satu komputer untuk satu siswa di Laboratorium Komputer. Pada tahun 2017, Sekolah Kristen Lentera berkesempatan menjadi Juara 1 Sekolah Sehat tingkat Kecamatan Ambarawa serta Juara 2 Lomba Perpustakaan tingkat Kabupaten Semarang.

sunting

  • Hitam melambangkan: Gelapnya dunia ini
  • Lilin melambangkan: Sekolah menjadi terang, menerangi dunia
  • Buku melambangkan: Pendidikan

Referensi sunting

  1. ^ Lentera, Sekolah Kristen (2022). "Profil SKL". lentera.org. Diakses tanggal 2022-05-25. 
  2. ^ Pritchett, Lant (2016). "The Need for a Pivot to Learning: New Data on Adult Skills from Indonesia". cgdev.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-05-25.