Sastra dunia kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada jumlah total literatur nasional yang ada di seluruh dunia, tetapi biasanya mengacu pada sirkulasi karya-karya yang lebih luas di luar negara asal mereka. Pada masa lalu sering digunakan terutama untuk makakarya sastra Barat, sastra dunia saat ini semakin terlihat dalam konteks global. Para pembaca sekarang memiliki akses ke berbagai karya dari seluruh dunia dalam terjemahan yang sangat baik, dan sejak pertengahan 1990-an telah berkembang perdebatan baik mengenai nilai-nilai estetika maupun politik serta keterbatasan penekanan pada proses global terhadap tradisi nasional.

Pada tahun 1886 sarjana Irlandia H. M. Posnett berpendapat bahwa sastra dunia pertama kali muncul pada zaman kerajaan kuno seperti Kekaisaran Romawi, jauh sebelum munculnya sastra nasional modern.[1]

Referensi sunting

  1. ^ H. M. Posnett, Comparative Literature. London: K. Paul, Trench, 1886

Pranala luar sunting