Saldi Isra

hakim Indonesia

Saldi Isra (lahir 20 Agustus 1968) adalah seorang ahli hukum dan profesor hukum Indonesia.[2] Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2023–2028. Pada 11 April 2017, ia menjadi Hakim Konstitusi Republik Indonesia, salah satu dari dua pengadilan tertinggi di Indonesia. Sebelum menjadi hakim konstitusi, ia adalah seorang profesor hukum tata negara di Universitas Andalas.[1] Sepanjang karier akademisnya, ia menerima penghargaan sehubungan dengan upayanya melawan korupsi di Indonesia.[3]

Saldi Isra
Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi ke-8
Mulai menjabat
20 Maret 2023
KetuaAnwar Usman
Suhartoyo
Sebelum
Pendahulu
Aswanto
Pengganti
Petahana
Sebelum
Hakim Konstitusi Republik Indonesia
Mulai menjabat
11 April 2017
Ditunjuk olehJoko Widodo
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir20 Agustus 1968 (umur 56)
Paninggahan, Junjung Sirih, Solok, Sumatera Barat, Indonesia
Suami/istriLeslie Annisa Taufik
Anak3
Orang tua
  • Ismail (ayah)
  • Ratina (ibu)
AlmamaterUniversitas Andalas (S.H.)
Universitas Malaya (M.P.A.)
Universitas Gadjah Mada (Dr.)[1]
PekerjaanHakim, ahli hukum, profesor hukum tata negara
Situs websaldiisra.web.id
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Biografi

sunting

Saldi lahir pada tanggal 20 Agustus 1968 di Paninggahan, Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.[4] Ayahnya bernama Ismail seorang petani dan ibunya bernama Ratina (keduanya telah meninggal), dan merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara.[4] Ia gagal dalam ujian nasional masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia pada tahun 1988 dan 1989 sebelum akhirnya lulus pada tahun 1990 dan diterima di Fakultas Hukum di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.[4] Saat belajar di sana ia menulis tentang perlunya mahkamah konstitusi di Indonesia (yang baru dibentuk pada tahun 2003), dan memasukkannya ke dalam tesis sarjananya.[4] Ia menyelesaikan gelar sarjananya pada bulan Maret 1995 dengan predikat summa cum laude.[4]

Tak lama setelah menyelesaikan pendidikannya, ia mulai mengajar di Universitas Andalas.[4] Saat menjadi staf di sana, ia melanjutkan studi lebih lanjut dan menerima gelar magister dari Universitas Malaya di Malaysia (2001) dan gelar doktor dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Indonesia (2009).[4] Pada tahun 2010, ia diangkat menjadi profesor penuh dalam bidang hukum tata negara.[4][5]

Pada tahun 2004, ia dianugerahi Bung Hatta Anti-Corruption Award atas perannya dalam mengungkap skandal korupsi di DPRD Provinsi Sumatera Barat.[6] Pada tahun 2012, ia dianugerahi Megawati Soekarnoputri Award atas upayanya dalam antikorupsi.[7] Dalam salah satu perombakan kabinet pada masa kepresidenan Joko Widodo, ia dipanggil ke Jakarta untuk dipertimbangkan masuk ke dalam kabinet, namun ia menolaknya dengan alasan bahwa ia lebih memilih karier akademis daripada karier politik.[4]

Pengangkatan sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi

sunting

Pada tanggal 27 Januari 2017, Mahkamah Konstitusi memberhentikan salah satu hakimnya, Patrialis Akbar, setelah ia ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.[8] Pada tanggal 21 Februari, Presiden Joko Widodo menunjuk sebuah komite untuk memilih penggantinya.[9] Panitia membuat daftar 45 kandidat dan kemudian mewawancarai 12 kandidat terpilih.[10] Pada tanggal 3 April, komite merekomendasikan tiga kandidat kepada presiden, dan Saldi adalah pilihan pertama.[10] Beberapa hari kemudian,[11] Jokowi mengumumkan pemilihan Saldi, dan pada tanggal 11 April ia dilantik di Istana Merdeka.[12]

Penghargaan

sunting
  • Bintang Mahaputera Adipradana (2023)[13][14]
  • Bung Hatta Award (2004)
  • Megawati Soekarnoputri Award sebagai Pahlawan Muda Bidang Pemberantasan Korupsi (2012).
  • Tokoh Muda Inspiratif versi Kompas (2009).
  • Universitas Andalas (UNAND) Award bidang Penelitian (2007)
  • Award of Achievement for People Who Make a Difference dari The Gleitsman Foundation, USA (2004)
  • Bung Hatta Anti-Corruption Award (2004)
  • SCTV Award sebagai Dosen Favorit Universitas Andalas dalam Rangkaian Kegiatan SCTV Goes to Campus (2003)
  • Dosen Teladan II Universitas Andalas Tahun 2002.
  • Dosen Teladan I Fakultas Hukum Universitas Andalas Tahun 2002.
  • Lulusan Terbaik (S1) Universitas Andalas dengan prediket Summa Cumlaude Wisuda Maret 1995.
  • Mahasiswa Berprestasi Utama Tingkat Nasional Tahun 1994.
  • Mahasiswa Berprestasi Utama I Universitas Andalas tahun 1994.
  • Mahasiswa Berprestasi Utama I Fakultas Hukum Universitas Andalas tahun 1994.

Bibliografi

sunting
  • Obstruction of Justice, 2015, diterbitkan oleh Themis Books, Jakarta.
  • Pemilihan Umum Serentak, 2014, diterbitkan oleh Rajawali Pers, Jakarta.
  • 10 tahun bersama SBY, 2014, diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas.
  • Sahabat Bicara Mahfud MD, 2013, diterbitkan oleh Murai Kencana-Rajawali Pers dan Yayasan 135, Jakarta.
  • Membangun Demokrasi, Membongkar Korupsi, 2010, diterbitkan oleh Rajawali Pers, Jakarta.
  • Pergeseran Fungsi Legislasi; Menguatnya Model Legislasi Parlementer dalam Sistem Presidensial Indonesia, 2010, diterbitkan oleh Rajawali Pers.
  • Jalan Berliku Amendemen Komprehensif, 2009, editor, diterbitkan oleh Kelompok DPD di MPR RI.
  • Kekuasaan dan Perilaku Korupsi, 2009, diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas.
  • Reformasi Hukum Tata Negara Pasca Amendemen UUD 1945, 2006, diterbitkan oleh Andalas University Press, Padang.
  • Dinamika Ketatanegaraan Pasca Transisi 2002-2005, 2006, diterbitkan oleh Andalas University Press, Padang.
  • Kampanye Dengan Uang Haram, 2004, diterbitkan oleh Citra Budaya Indonesia, Padang.
  • Konstitusi Baru Melalui Komisi Konstitusi Independen, 2002, editor, diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan and Koalisi Untuk Konstitusi Baru, Jakarta.
  • Teknik Penyusunan Produk Hukum Daerah, 2001, editor, diterbitkan oleh Anggrek Law Firm, Padang.

Referensi

sunting
  1. ^ a b Tim Manajemen Website, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. "Prof. Dr. Saldi Isra, S.H." Mahkamah Konstitusi RI. Diakses tanggal 27 December 2023.
  2. ^ "Profil Hakim MK Saldi Isra yang Turut Ambil Putusan Terkait Batas Usia Capres-Cawapres". Liputan6. 16 Oktober 2023. Diakses tanggal 22 April 2025.
  3. ^ Natalia, Desca Lidya., Sidik M., Jafar. (11 April 2017). "Saldi Isra disumpah sebagai Hakim Konstitusi". Antara. Diakses tanggal 27 December 2023. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  4. ^ a b c d e f g h i Rinaldo (11 April 2017). "Saldi Isra dan Mimpi yang Jadi Kenyataan". Liputan6.
  5. ^ "Saldi Isra Jadi Guru Besar Unand". Antara. 11 February 2010.
  6. ^ Fachri Fachrudin (11 April 2017). "Profil Saldi Isra, Hakim Konstitusi Pilihan Jokowi". KOMPAS.
  7. ^ Fachri Fachrudin (11 April 2017). "Profil Saldi Isra, Hakim Konstitusi Pilihan Jokowi". KOMPAS.
  8. ^ Yustinus Paat and Eko Prasetyo, Patrialis Akbar Dismissed From Constitutional Court. Jakarta Globe, 28 January 2017. Accessed 2 February 2017.
  9. ^ Ihsanuddin (21 February 2017). "Ini Anggota Pansel Hakim MK untuk Cari Pengganti Patrialis". KOMPAS.
  10. ^ a b Ihsanuddin (3 April 2017). "Tiga Calon Hakim MK Diserahkan ke Jokowi, Saldi Isra Urutan Pertama". KOMPAS.
  11. ^ Lutfy Mairizal Putra (8 April 2017). "Jokowi Pilih Saldi Isra sebagai Hakim MK Gantikan Patrialis Akbar". KOMPAS.
  12. ^ Fabian Januarius Kuwado (11 April 2017). "Saldi Isra Dilantik sebagai Hakim Konstitusi". KOMPAS.
  13. ^ Indonesia, C. N. N. "Jokowi Beri Tanda Kehormatan ke Iriana hingga Gubernur Sulut". nasional. Diakses tanggal 2023-08-14.
  14. ^ Humas (2023-08-14). "Presiden Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bagi 18 Tokoh". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 2023-08-14.

Sumber

sunting

Pranala luar

sunting