Sagala

salah satu marga Batak Toba

Sagala (Surat Batak: ᯘᯎᯞ) adalah salah satu marga Batak Toba yang berasal dari Samosir.

Asal sunting

 
Tugu Sagala yang terletak di Gindolok Sagala, Acara Peletakan Batu Pertama dilakukan Tanggal 04 Maret 2021 dan Untuk Peresmian dilaksanakan Tanggal 06 Juli 2022.

Marga Sagala merupakan keturunan Siraja Batak, yakni anak keempat Guru Tatea Bulan. Sagala Raja merupakan generasi ketiga terhitung dari Si Raja Batak. Raja Sagala memiliki 2 orang istri. Istri kedua dinikahinya dikarenakan istri pertamanya belum memiliki keturunan. Dan isteri keduanya ini Sagala Raja memiliki anak yang Bernama Tuan Bangunrea yang disebut Hutaruar. Namun setelah anaknya dari istri kedua lahir, istri pertama Raja Sagala akhirnya mengandung dan melahirkan anak yang diberi nama Raja Margurgur atau yang biasa disebut Hutabagas. Marga Sagala yang merupakan keturunan dari Sagala Raja terdiri dari 3 orang anak yaitu:

I.   SAGALA HUTA RUAR (Tuan Bangunrea)

  • Lumban Parik
  • Ruma Pintu
  • Simangariring-Galungan
  • Parbunbunan

II.  SAGALA HUTA BAGAS (Raja Mangurgur)

  • Tuan Mula Huta I (Anaknya Tuan Mula II dan Tuan Rangaranga)
  • Tuan Sapiri
  • Ampangarahap
  • Batu Anduhur --- Anakna Pandeninggala membuka huta yg bernama Huta Balian

III. SAGALA HUTA URAT (Raja Sungkunon)

  • Raja Oloan
  • Raja Rinsan
  • Tetap memakai nama kampungnya yaitu HUTA URAT.

Marga Sagala memiliki keunikan tersendiri dari marga-marga lain dalam hal partuturon / kekerabatan. Jika marga-marga dari daerah Toba, Humbang, Silindung, menggunakan nomor, maka Marga Sagala tidak pernah memakai nomor jika berjumpa/berkenalan sesama marga Sagala.

Panggilan terhadap sesama Marga Sagala berdasarkan Kelahiran, artinya Yang lebih dahulu lahir, itulah yang menjadi si ABANGAN. Dalam Tradisi marga Sagala Umurlah yang menjadi patokan dalam hal Panjouon atau Pemanggilan.

Selain itu juga, jika berjumpa/berkenalan sesama marga Sagala, dipantangkan untuk menanyakan SAGALA apa, karena hal itu mengindikasikan adanya pengkotak-kotakan terhadap marga Sagala dan bertentangan dengan tradisi dalam Marga Sagala, namun ada cara yang lebih sopan untuk kita bisa mengetahui kenalan kita sesama marga Sagala yaitu dengan menanyakan nama Kampungnya.

Misalnya saya berkenalan dengan seseorang yang bermarga Sagala, bisa saja saya atau kenalan saya tersebut yang bertanya dengan pertanyaan :

" Didia ma huta ta di hitaan?"

Maka jika saya akan menjawab di Huta Urat (maka saya adalah Pomparan Ompu Sagala Raja yang berasal dari kampung Huta Urat ) do Abang/Amang tua/Amang uda ( jika yang bertanya diatas umur saya ), namun jika saya merasa bahwa yang bertanya selevel atau lebih muda maka saya akan menjawab dengan sebutan ampara (baca: appara ) sebelum mengetahui siapa yang lebih tua/muda umurnya.

Dengan pertanyaan yang demikian, maka kita dapat mengetahui bahwa yang menetap di Kampung Sagala sekarang dikenal bernama Sianjur Mula Mula (desa Ginolat) itu adalah Pinompar ni Ompu Sagala Raja yaitu Sagala Huta Ruar, Sagala Huta Bagas, atau Huta Urat.

Pembangunan Tugu Sagala Raja sunting

Keturunan marga Sagala se-dunia melakukan acara peletakan batu pertama pembangunan Tugu/Monumen Sagala Raja, yang dilaksanakan pada hari kamis, 4 Maret 2021 di Gindolok, Sagala, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Acara ini yang diawali dengan kebaktian dipimpin oleh Pdt. Perwin Manullang S.Th yang bertema Kerukunan Yang Sejati.

"Dengan peletakan batu pertama monumen ini, sagala raja dan boru semakin hidup rukun".

Plt Bupati Samosir Jabiat Sagala, mendukung pembangunan Tugu/Monumen yang sudah lama dicita-citakan keturunan Marga Sagala diseluruh dunia.

Marga Sagala salah satu marga tertua di suku Batak Toba khususnya dari Sianjur Mulamula yang diyakini asal muasal orang Batak, harus kita dukung dan semoga menjadi destinasi wisata Sejarah dan budaya," ujar Jabiat.

Salah satu Raja Bius Marga Sagala, Halomoan Sagala mengatakan dengan berdirinya Tugu ini, menunjukkan persatuan dan kesatuan marga Sagala dimanapun berada serta ingat kampung halaman.

"Setelah peletakan pertama ini, keturunan Sagala Raja makin kompak dan ingat pulang kampung,"ujar Halomoan

Dirinya juga berharap Tugu yang akan dibangun ini juga menjadi ikon pariwisata di samosir dan sianjur mulamula secara khusus.

"Letak yang strategis ini, bisa menjadi ikon wisata," tambahnya.

Sementara itu, Plt Sekretaris Punguan Sagala Raja se-Indonesia Reinhard Sagala mengatakan dengan dibangunnya Tugu ini bisa menjadi daya tarik untuk kawula muda mengingat kampung halamannya.

"Kalau Tugu ini sudah jadi, menjadi daya tarik terasendiri bagi para keturunan marga sagala yang diperantauan untuk pulang kampung," harap Reinhard.

Ditempat sama Anggota DPRD Samosir Jonni Sagala menambahkan bahwa acara ini merupakan hal yang sudah lama kita gagasi, baik perantau maupun yang tinggal di Bonapasogit (kampung halaman), mudah mudahan dengan ada monumen ini bisa jadi alat pemersatu dan anak rantau dapat kembali mengingat kampung halaman,"ujar Jonni.

Acara ini dihadiri Sekdakab Samosir yang juga Plh Bupati Samosir Jabiat Sagala, Wakil Ketua DPRD Samosir Pantas Marroha Sinaga dan Vandiko T Gultom.

Tokoh sunting

Beberapa tokoh yang bermarga Sagala, di antaranya adalah:

Referensi sunting