Rumah Sakit Panti Nirmala

rumah sakit di Indonesia

Rumah Sakit Panti Nirmala (disingkat RSPN) adalah salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang, Jawa Timur. Dahulu rumah sakit ini menghadap ke Jalan Kebalen Wetan, tetapi dengan adanya bangunan baru, sekarang RSPN juga mempunyai pintu masuk di Jalan Kolonel Sugiono 19-21. Sebelum tahun 1961, RSPN dikenal sebagai Tiong Hwa Ie Sia (THIS). RSPN menjadi salah satu rumah sakit terkemuka di Malang karena memiliki dokter dan peralatan yang cukup lengkap.

Rumah Sakit Panti Nirmala
Pemerintah Kota Malang
Geografi
LokasiJalan Kebalen Wetan 2–8, Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia
Koordinat7°59′40″S 112°37′55″E / 7.994498°S 112.6320333°E / -7.994498; 112.6320333Koordinat: 7°59′40″S 112°37′55″E / 7.994498°S 112.6320333°E / -7.994498; 112.6320333
Organisasi
JenisTipe B
Pelayanan
Unit Gawat DaruratYa
Sejarah
Dibuka1929
Pranala luar
Situs webhttp://www.rspantinirmala.com
DaftarRumah sakit di Indonesia

Generasi tua lebih mengenal nama Tiong Hwa Ie Sia dibandingkan nama Panti Nirmala, karena nama tersebut digunakan sejak pembangunannya pada tahun 1929. Pergantian nama dilakukan pada tahun 1961.

Sejarah sunting

Pembangunan sunting

Pada tahun 1920, sekelompok pengusaha Tionghoa di Kota Malang berkumpul mendiskusikan pelayanan kesehatan masyarakat kalangan bawah yang memprihatinkan, yaitu antara lain Tan Hok Wan, Kwee Sien Po, Liem Bian Sioe, dan Han Kang Hoen. Setelah berbagai diskusi dan pengkajian cukup panjang, mereka sepakat membentuk sebuah wadah pengabdian lewat pelayanan kesehatan. Sembilan tahun kemudian, pada tahun 1929, mereka mendirikan sebuah poliklinik sederhana dan semacam BKIA yang berlokasi di Jalan Pecinan (sekarang Jalan Pasar Besar) Malang.

Menurut catatan, lembaga kesehatan ini diasuh oleh dua dokter, yaitu Dokter Liem Ghik Djiang dan Dokter Tjan Eng Jong (keduanya almarhum). Mereka diminta oleh para pemrakarsa yang bergabung dalam satu perkumpulan bernama Perkumpulan Tiong Hwa Ie Sia (THIS). Nama perkumpulan tersebut digunakan juga untuk nama poliklinik tersebut.

Anggaran Dasar THIS dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No.25 Tahun 1934, tanggal 8 Maret 1934, dan dimuat dalam Javasche Courant No.23 tanggal 20 Maret 1934. Surat Keputusan tersebut dikeluarkan atas permohonan seorang pengurus THIS, Kwee Sien Po. Dalam Pasal 1 AD tertulis, organisasi (rumah sakit) berdiri terhitung sejak tanggal 1 Oktober 1929. Maka tanggal 1 Oktober adalah hari ulang tahun perkumpulan (yayasan) dan Rumah Sakit Panti Nirmala Malang.

Pemindahan lokasi sunting

Awalnya lokasi poliklinik di Jl Pecinan bersifat darurat sehingga kurang memenuhi syarat. Hal tersebut juga disebabkan keterbatasan kemampuan finansial organisasi THIS. Akhirnya, lokasi poliklinik sempat berpindah beberapa kali, dari Jl Pecinan ke Jl Kotalama, lalu ke Jl Kidul Pasar (kini Jl Kyai Tamin), Jl Jagalan, dan Jl Klenteng (sekarang Jl Martadinata) No.40 Malang. Selain itu, juga terjadi kesulitan tenaga, sehingga pengurus mencari tenaga-tenaga sukarelawan untuk memenuhi pelayanannya kepada masyarakat. Di antara para sukarelawan adalah bidan Ny Go Gwat Tjing (Ny Mien Sriwulan), adik pengusaha Go In Kiem (alm).

Seusai Perang Dunia II, terjadi Revolusi Kemerdekaan yang antara lain terjadi di Surabaya, banyak korban perang yang dibawa ke Malang dan dirawat di rumah sakit pemerintah yang ada, tetapi tidak mencukupi. Para Pengurus THIS memutuskan untuk menyewa sebuah gudang kopi di Jl Gudang Garam No.8 Malang (sekarang Jl Kebalen Wetan) untuk memberikan pelayanan kesehatan dan bantuan lain bagi para korban oleh para sukarelawan Poliklinik THIS.

Seusai perang, gudang kopi keluarga Han pemilik perkebunan kopi ”Bumi Redjo” di lereng Gunung Kawi tersebut akhirnya dibeli oleh pengurus THIS dengan bantuan dana para pengusaha dan dermawan lain. Bangunan induk yang dijadikan tempat tinggal juga dibeli. Para dermawan yang ikut menyumbang adalah Tan Kee Liang, Ong Kie Hiang, Go In Kiem, dan Kwee Hok Hay. Mereka selanjutnya masuk dalam Badan Pengurus THIS dan melakukan pembangunan rumah sakit. Semenjak itu, lokasi RS Panti Nirmala menetap hingga sekarang.

Pembangunan sunting

Perluasan lokasi dilakukan pada tahun 1954, bertepatan dengan ulang tahun ke-25 Perkumpulan dan Rumah Sakit, dengan penambahan tanah seluas 5.000 meter persegi. Areal ini dimanfaatkan untuk bangunan poliklinik, kebidanan, penyakit dalam, klinik gigi, dan perawatan.

Gedung induk RS masih mempergunakan bangunan aslinya yang mengalami beberapa renovasi. Beberapa bangunan baru didirikan di sekitarnya, umumnya dilakukan secara tambal-sulam karena disesuaikan dengan kebutuhan dan dana yang tersedia. Saat ini lokasi telah diperluas dengan pembelian sebuah bangunan (rumah) di sebelah barat komplek RS, dan sebidang tanah kosong di depannya. Rencana perluasan bangunan dan relokasi penggunaannya sedang dikerjakan oleh Pengurus Yayasan.

Gedung rumah sakit sunting

Gedung lama sunting

Gedung lama dibangun oleh Han Khoen Ho, seorang kaya di Malang. Gedung ini bergaya Eropa dan mirip sebuah istana. Pada kaca pintu-pintunya terukir inisial HKH. Sebelum menjadi rumah sakit, gedung ini pernah digunakan oleh sekolah Tiong Hoa MA HWA.

Gedung baru sunting

Dengan semakin padatnya lalu lintas, apalagi kalau ada kereta api yang melintas, ambulans dan kendaraan dokter mendapat hambatan berat untuk mencapai rumah sakit di Jl. Kebalen Wetan. Karena itu, Yayasan Panti Nirmala membeli bangunan gudang di belakang rumah sakit untuk membangun gedung baru yang menghadap ke Jl. Kolonel Sugiono (d/h Jl. Mergosono).

Pranala luar sunting

*Situs web resmi