Rencana bergabungnya Makedonia Utara dengan Uni Eropa


Rencana bergabungnya Makedonia Utara dengan Uni Eropa adalah bagian dari agenda perluasan wilayah Uni Eropa, dengan cara aksesi Makedonia Utara (sebelumnya bernama Republik Makedonia) yang dilakukan oleh Uni Eropa. Makedonia telah menjadi kandidat untuk masuk bergabung ke Uni Eropa sejak tahun 2005. Pengajuan aksesi Makedonia Utara, sudah ajukan sejak 2004 setelah Makedonia merdeka dari Yugoslavia. Pembicaraan aksesi Makedonia Utara ke Uni Eropa direncanakan pada 15 Oktober 2019, namun proses mendapat penentangan dari Perancis dan 28 negara anggota Uni Eropa lainnya.[1][2]

Sebelumnya, salah satu penyebab kesulitan Makedonia untuk bergabung dengan Uni Eropa adalah keberatan dari Yunani tentang nama negara.[3] Hal ini menyebabkan Uni Eropa menyebut Makedonia sebagai Republik Makedonia bekas Yugoslavia daripada Republik Makedonia. Tetapi perselisihan dengan Yunani tentang nama negara sudah selesai, Republik Makedonia setuju untuk berganti nama menjadi Makedonia Utara pada 12 Juni 2018.[4][5][6]

Perdebatan ini juga menyebabkan Republik Makedonia Utara sulit untuk masuk menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang merupakan persyaratan awal untuk bergabung dengan Uni Eropa. Tetapi masalah keanggotaan Makedonia Utara di NATO sudah selesai, Makedonia Utara sudah mendapat dukungan dari Amerika Serikat untuk menjadi anggota NATO.[7]

Makedonia Utara menerima bantuan 1,3 miliar Euro sebagai bantuan pembangunan sampai tahun 2020 dari Instrument for Pre-Accession Assistance, sebuah mekanisme pendanaan untuk negara kandidat Uni Eropa.[8]

Sejarah sunting

 
Museum Makedonia (Skopje).

Republik Makedonia Utara (saat itu masih bernama Republik Makedonia) sudah memulai proses formal untuk bergabung dengan Uni Eropa melalui negosiasi pada tahun 2000 dan menjadi negara Balkan pertama yang menanda-tangani Perjanjian Stabilisasi dan Asosiasi atau Stabilization and Association Agreement (SAA) pada 9 April 2001 di Luxemburg. Perjanjian ini diratifikasi oleh parlemen Makedonia dan berlaku penuh pada 1 April 2004.[9]

Makedonia Utara mengajukan aplikasi ke Uni Eropa pada 22 Maret 2004 di Dublin, Irlandia. Pada 6 Sptember 2004, Makedonia Utara membentuk Strategi Nasional untuk Integrasi dengan Uni Eropa yang didukung oleh parlemen melalui Komisi Isu-Isu Eropa. Pemerintah Makedonia Utara mulai proses pengisian kuesioner dari Komisi Eropa mengenai kinerja negara dalam rangka persiapan penggabungan yang sesuai dengan Kriteria Kopenhagen. Proses ini selesai 31 Januari 2005. Dewan Eropa menyetujui status kandidat pada 17 Desember 2005 setelah menerima rekomendasi positif dari Komisi Eropa.[10]

Hambatan utama untuk bergabung adalah keberatan dari Yunani karena nama Republik Makedonia dianggap memiliki kesamaan teritorial terhadap propinsi utara Yunani. Sehingga meskipun ber-keinginan untuk disebut Republik Makedonia, namun Uni Eropa menyebut dan mengenali sebagai "Republik Makedonia bekas Yugoslavia" dengan mempertimbangkan keberatan yang diajukan oleh Yunani, sebagai kompromi provisial khusus oleh mediator Perserikatan Bangsa-bangsa Matthew Nimetz pada tahun 1993.[11][12]

 
Peta daerah-daerah yang berbahasa Makedonia.

Sejak lama Yunani telah meminta agar Makedonia mengubah namanya untuk menghindari kesamaan dengan teritori maupun warisan kuno di wilayah bagian utara yang juga bernama Makedonia - tempat kelahiran Alexander Agung. Teritori ini merupakan separuh bagian dari wilayah Yunani.[13]

Yunani, dan negara lain Uni Eropa, memiliki Hak Veto untuk menolak bergabungnya Makedonia Utara sebelum masalah penamaan ini diselesaikan. Pada KTT NATO di Bukares, Rumania April 2008, Yunani menolak semua usulan pemerintah Makedonia termasuk usulan nama "Republik Makedonia (Skopje)". Veto Yunani ini mengingkari Interim Agreement 1995.[14]

Tahun 2009, Yunani kembali memberikan veto dalam negosiasi awal Makedonia untuk bergabung ke Uni Eropa. Dan sejak 2008, resolusi tentang konflik penamaan telah ditambahkan sebagai pra-kondisi yang diajukan oleh Uni Eropa.[14]

Pada Oktober 2012, Komisi Eropa merekomendasikan agar negosiasi dengan Makedonia diluncurkan kembali setelah sebelumnya selalu diveto oleh Yunani. Penyelesaian perselisihan nama tersebut makin mendekati penyelesaian setelah Menteri Luar Negeri Yunani mengajukan usulan untuk Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengatasi persoalan yang dipertanyakan. Usulan ini ditanggapi dengan baik oleh Menteri Luar Negeri Makedonia pada 8 November 2012.[15]

Pada 11 Desember 2012, Dewan Uni Eropa menyimpulkan bahwa negosiasi dapat dimulai kembali pada kwartal kedua tahun 2013. Namun pada saat yang sama terjadi konflik dan ketidakstabilan politik di Makedonia, termasuk boikot kepada parlemen, dan ancaman untuk memboikot pemilihan umum lokal oleh partai Uni Sosial Demokrasi Makedonia. Konflik ini diselesaikan saat Uni Eropa menjembatani dan mencapai kompromi antara partai-partai politik pada 1 Maret 2013.[3]

Hubungan dengan Bulgaria sunting

Konflik bilateral juga terjadi antara Makedonia dan Bulgaria. Bulgaria bersama dengan Yunani selalu memveto usulan penggabungan Makedonia. Konflik ini berhubungan dengan pandangan yang berbeda dari kedua negara mengenai sejarah bersama abad ke 19 dan 20, dan mengenai pembagian etnis diantara kedua negara. Bulgaria bergabung dengan Uni Eropa pada 1 Januari 2007. Pada Juli 2006, Menteri Luar Negeri Bulgaria menyatakan bahwa dukungan untuk Makedonia belum tentu dilakukan mengingat aksi yang agresif terhadap Bulgaria dan sejarah Bulgaria yang diakui sepihak oleh otoritas Makedonia. Hal ini memperoleh jawaban keras dari pemimpin politik di Makedonia.[16]

Pada 31 Oktober 2012 Presiden Bulgaria kembali memberitahukan bahwa Makedonia dilihat tidak siap untuk memulai diskusi penggabungan. Perdana Menteri Bulgaria menuduh Makedonia memanipulasi sejarah Bulgaria dan pemerintah Skopje mengatakan hal-hal yang buruk tentang negaranya.[17]

Komisi Eropa untuk Pengembangan dan Policy Negara-negara Tetangga, Štefan Füle, memberikan keterangan pers pada tanggal yang sama 31 Oktober 2012, yang berisikan pernyataan: "Bulgaria memiliki kebijakan sendiri dengan Makedonia sebagai bagian dari bekas pecahan Yugoslavia, untuk menyamakan visi perluasan dan potensi sebagai pemain kunci dalam kawasan. Bulgaria sebagai anggota Uni Eropa adalah contoh keinginan untuk dapat bergabung dengan Uni Eropa dan struktur Euro-Atlantik. Bulgaria memiliki hubungan erat dengan Makedonia untuk dapat menyelesaikan persoalan dengan negara tetangga dengan spirit berdasarkan nilai-nilai Uni Eropa."[18]

Hubungan Dagang dan Ekonomi sunting

Menurut Perjanjian Stabilisasi dan Asosiasi (SAA) tahun 2001 di Luxemburg, yang berlaku penuh 1 April 2004, EU akan membebaskan perdagangan untuk produk Makedonia sampai dengan 95% ke wilayah Uni Eropa. Warga-negara Makedonia diperkenankan untuk bepergian bebas tanpa visa ke Kawasan Schengen sejak bulan Desember 2009.[19]

Uni Eropa adalah mitra dagang utama Makedonia dengan ekspor 60% dan impor 48% dari negara ini. Ekspor dari Makedonia terutama untuk produk: Campuran Ferro-nikel, besi baja dan tekstil. Sedangkan impor dari negara wilayah Uni Eropa adalah minyak mentah, listrik, rol-besi, produk baja, dan kendaraan.[20]

Proses Penggabungan sunting

 
Tsipras dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, 13 Maret 2015

Pada tanggal 12 Juni 2018 tercapai kesepakatan antara Makedonia dan Yunani, yang masing-masing diwakili oleh Perdana Menteri Alexis Tsipras dan Perdana Menteri Zoran Zaev untuk perubahan nama negara menjadi Republik Makedonia Utara. Kesepakatan ini mengakhiri perdebatan untuk penamaan negara Makedonia dan perselisihan teritorial di bagian utara Yunani.[21]

Kesepakatan perubahan nama ini akan dimasukkan dalam amendemen konstitusi dan nama yang baru digunakan secara domestik maupun internasional. Kesepakatan ini menunggu hasil referendum di Makedonia dan persetujuan parlemen Yunani. Kesepakatan ini disambut baik oleh President Dewan Eropa, Donald Tusk, Sekretaris Jendral NATO, Jens Stoltenberg, dan mediator PBB untuk isu ini, Matthew Nimetz.[22]

Kesepakatan ini juga disambut baik oleh Kanselir Austria dan membuka jalan bagi negara Balkan dan khususnya Makedonia untuk bisa diterima sebagai anggota Uni Eropa.[23]

Reaksi Oposisi dari internal Makedonia dan Yunani sunting

 
Gjorge Ivano, Presiden Makedonia

Presiden Gjorge Ivanov dari Makedonia mengatakan tidak akan menandatangani kesepakatan perubahan nama ini karena dianggap terlalu banyak memberikan konsesi kepada Yunani. Meskipun masing-masing Perdana Menteri dari kedua negara telah sepakat untuk penamaan negara Makedonia, namun tanda-tangan persetujuan presiden masih dibutuhkan.[24]

Menteri Pertahanan Yunani, Panos Kammenos, menentang kesepakatan ini dan akan menolak di voting parlemen. Oposisi Partai Demokrasi Yunani, Kyriakos Mitsotakis, juga menganggap Perdana Menteri Tsipras telah melangkah terlampau jauh dan kesepakatan tersebut problematik. Ia mengharap Presiden dapat menengahi perdebatan di parlemen sebelum ditanda-tangani.[25]

Referensi sunting

  1. ^ "[Ticker] Albania and North Macedonia to start EU accession talks". EUobserver (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-19. 
  2. ^ "EU blocks Albania and North Macedonia membership bids" (dalam bahasa Inggris). 2019-10-18. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  3. ^ a b Lansford, Tom (2019-03-19). Political Handbook of the World 2018-2019 (dalam bahasa Inggris). CQ Press. ISBN 9781544327136. 
  4. ^ Staff, T. N. H. (2019-10-30). "Greece Watching North Macedonia for Name Deal Compliance". The National Herald (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-31. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  5. ^ "'There is no way back': Macedonia gets new name, ending 27-year dispute with Greece". ABC News (dalam bahasa Inggris). 2018-06-13. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  6. ^ "Severna Macedonia is born: Athens and Skopje announce 'name' deal". www.aljazeera.com. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  7. ^ "Macedonia Utara Dapat Lampu Hijau dari Senat AS buat Gabung NATO". Warta Ekonomi. 2019-10-23. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  8. ^ "Council conclusions on enlargement and stabilisation and association process". www.consilium.europa.eu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-19. 
  9. ^ "Stabilization and Association Agreement". www.dei.gov.ba. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-19. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  10. ^ Marolov, Dejan (2014-07-08). Republic of Macedonia Foreign Policy: Diplomacy in the Middle of the Balkans (dalam bahasa Inggris). Cambridge Scholars Publishing. ISBN 9781443863797. 
  11. ^ Harris, Chris (2019-01-24). "Explained: the contentious name dispute between Greece & FYR Macedonia". euronews (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-19. 
  12. ^ "Historic vote settles Macedonia name row" (dalam bahasa Inggris). 2019-01-25. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  13. ^ Bechev, Dimitar. "Why is Macedonia changing its name?". www.aljazeera.com. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  14. ^ a b "Greece stands by NATO veto threat for Macedonia". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2008-04-02. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  15. ^ "Greece Extends Friendship Offer to Macedonia". Balkan Insight (dalam bahasa Inggris). 2012-10-04. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  16. ^ "Intellectuals Condemn Bulgaria's 'Unacceptable' Demands of North Macedonia". Balkan Insight (dalam bahasa Inggris). 2019-10-11. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  17. ^ Gotev, Georgi (2012-11-02). "Bulgaria vetoes Macedonia's EU accession talks". www.euractiv.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-19. 
  18. ^ "Press corner". European Commission - European Commission (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-19. 
  19. ^ Andonov, Igor. "Stabilisation and Association Agreement". Сектератијат за европски прашања. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-02. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  20. ^ "EEAS content". EEAS - European External Action Service - European Commission (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-19. 
  21. ^ "Macedonia Gets New Name, Ending 27-Year Dispute With Greece". NPR.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-19. 
  22. ^ "'I don't like to give up': veteran UN envoy reveals how two decades of quiet diplomacy gave birth to North Macedonia". UN News (dalam bahasa Inggris). 2019-02-27. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  23. ^ "Austria's Kurz says sees clear prospect for Macedonia in EU". euronews (dalam bahasa Inggris). 2018-06-13. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  24. ^ Smith, Helena (2019-01-20). "Thousands of Greeks protest over name change for Macedonia". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2019-11-19. 
  25. ^ "New Greek PM Pledges to Respect Macedonia Deal". Balkan Insight (dalam bahasa Inggris). 2019-09-25. Diakses tanggal 2019-11-19. 

Pranala luar sunting