Rasmus Christoffer Effersøe (30 Mei 1857 – 23 Maret 1916) adalah seorang ahli agronomi, penyair dan politikus Kepulauan Faroe.

Rasmus Christoffer Effersøe
Lahir(1857-05-30)30 Mei 1857
Trongisvágur
Meninggal23 Maret 1916(1916-03-23) (umur 58)
Tórshavn

Effersøe lahir di kota Trongisvágur pada tanggal 30 Mei 1857.[1][2] Nama belakangnya berasal dari nama pulau Effersey di Islandia.[3] Ia adalah anak seorang administrator lokal (sysselmann) yang bernama Gudmund Christie Laurentius Isholm Effersøe. Ia juga merupakan saudara kandung pengacara Poul Effersøe (1871–1926) dan politikus Oliver Effersøe (1863–1933).[4]

Effersøe mengenyam pendidikan di Denmark dan Swedia dan pernah bekerja sebagai pengawas pertanian.[5] Ia adalah salah satu dari sembilan orang yang mengadakan Pertemuan Natal 1888,[5] yang dianggap sebagai permulaan gerakan kemerdekaan Faroe. Effersøe bersama dengan Jóannes Patursson mendirikan kelompok Føringafelag (masyarakat Faroe) dan Effersøe bertugas sebagai penyunting koran organisasi tersebut, Føringatíðindi,[2] yang merupakan koran pertama yang ditulis dalam bahasa Faroe. Selain itu, ia pernah menjadi penyunting koran Dúgvan dan Dimmalætting. Ia juga pernah menulis naskah teater[5] dan turut serta dalam pementasannya.

Sebagai seorang penyair, ia pernah menulis puisi-puisi berikut:[2]

  • "Førøya landið" (puisi patriotik)
  • "Alfaðirs eygu jarðarríki skoða" (Mata Allfather Menjaga Bumi)
  • "Eitt heim, eitt varandi heim ei her" (Satu Rumah, Satu Rumah Kekal Tidak Di Sini)
  • "Eg minnist úr gomlum søgum" (Saya Ingat dari Saga-Saga Lama)
  • "Úr øllum ættum koma vindar" (Angin Berkumpul dari Segala Arah)

Rasmus Effersøe meninggal dunia pada tanggal 23 Maret 1916 di kota Tórshavn.

Referensi sunting

  1. ^ Heinesen, Jens Pauli. 1966. Føroyar í dag. Tórshavn: Norrøna felagið, p. 102.
  2. ^ a b c Rossel, Sven Hakon. 1992. A History of Danish Literature. Lincoln: University of Nebraska Press, hlm. 552–553.
  3. ^ Isaksen, Jógvan. 1993. Færøsk litteratur: introduktion og punktnedslag. Valby: Forlaget Vindrose, hlm. 100.
  4. ^ Nauerby, Tom. 1996. No Nation is an Island: Language, Culture and National Identity in the Faroe Islands. Aarhus: SNAI-North Atlantic Publications, hlm. 57.
  5. ^ a b c Wylie, Jonathan. 1987. The Faroe Islands: Interpretations of History. Lexington: The University Press of Kentucky, hlm. 151–152.

Pranala luar sunting