Rain Chudori

penulis Indonesia

Rain Chudori Soerjoatmodjo (lahir 10 November 1994) adalah seorang penulis buku, penulis skenario, seniman multidisiplin, dan aktris Indonesia. Ia putri dari pasangan kurator Yudhi Soerjoatmodjo dan penulis Leila Chudori, juga cucu dari wartawan Muhammad Chudori. Ia juga merupakan pendiri dan kurator dari Comma Books, sebuah divisi dari Penerbit KPG, Grup Kompas-Gramedia.[1]

Rain Chudori
Lahir10 November 1994 (umur 29)
Jakarta, Indonesia
PekerjaanPenulis, Kurator, Seniman, Aktris
KebangsaanIndonesia
Periode2009–sekarang

Selera membaca Rain banyak dipengaruhi oleh kedua orangtuanya. Ibunya sangat senang terinspirasi dari penulis-penulis maskulin seperti James Joyce dan Jerome David Salinger, sementara ayahnya lebih menyukai karya sastra yang halus dan tersirat seperti karya-karya dari Raymond Carver, Patrick Modiano, dan Anton Chekhov. Rain sendiri mengaku bahwa dia pun membaca karya sastra yang baginya cukup berbobot seperti novel Anna Karenina karya Leo Tolstoy.[2]

Kegiatan sunting

Rain juga mendirikan Murmur House, sebuah komunitas dan jurnal berbahasa Inggris yang mewadahi tulisan-tulisan, terutama dari penulis perempuan muda. Media ini juga mengadakan event dan workshop di berbagai kota besar di Indonesia, selain agenda penerbitan rutin.[3]

Rain juga mempunyai penerbitan buku yang bernama The Comma Books yang berfokus kepada pengembangan bakat para penulis baru di bawah penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Menurutnya, industri sastra sulit berkembang jika dibandingkan dengan industri desain, musik, ataupun film, namun hal tersebut baginya merupakan tantangan tersendiri. Berbekal pengalamannya di bidang film dan branding, Rain mencoba untuk membuat konsep kreatif dengan matang sebelum menerbitkan buku.[4]

Karya sunting

Buku-buku Rain yang telah terbit adalah Serdadu Kumbang (novel, 2011), Memoritmo (antologi bersama, 2012), Monsoon Tiger and Other Stories (kumpulan cerita pendek, 21 Desember 2015), Imaginary City (novel, 2017), Biru dan Kisah-Kisah Lainnya (kumpulan cerita pendek, 2018), and UWRF’s Emerging Writers Anthology (kumpulan tulisan, 2018).[5]

Novelnya yang berjudul Imaginary City diterbitkan oleh KPG(Kepustakaan Populer Gramedia) dan Manual Jakarta dan dipamerkan pada acara Frankfurt Book Fair pada tahun 2017.[6]

Proses kreatif sunting

Dalam menggarap cerita-ceritanya, Rain tidak mau memakai latar belakang dunia yang surreal maupun fantastis, tetapi dia lebih senang memakai setting tempat yang nyata. Sebagai contoh, dia memakai latar belakang kota Jakarta untuk ceritanya, namun peristiwa dan tempatnya tidak sama persis seperti keadaan aslinya karena cerita yang dia buat merupakan karya fiksi. Namun demikian, menurutnya ada banyak makna serta arti kehidupan yang bisa digali dari kota Jakarta, ada banyak keindahan yang sayang jika tidak terekam.[2]

Referensi sunting

  1. ^ Devina Heriyanto (2019-12-16). "Rain Chudori: Rattling cages with Comma Books". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2019-11-08. 
  2. ^ a b Jenie, Ken (16 Desember 2015). "Wanita dan Sastra bersama Rain Chudori". Diakses tanggal 19 Maret 2022. 
  3. ^ Ken Jenie (2015-12-16). "Wanita dan Sastra bersama Rain Chudori". White Board Journal. Diakses tanggal 2019-11-09. 
  4. ^ Risangdaru, Kalya (16 Maret 2020). "Rain Chudori : Terjun Langsung Mengembangkan Industri Sastra". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-29. Diakses tanggal 19 Maret 2022. 
  5. ^ "Books by Rain Chudori". GoodReads.com. Diakses tanggal 2019-11-09. 
  6. ^ Yuniar, Nanien (15 Oktober 2017). "Bincang-bincang dengan Rain Chudori". Diakses tanggal 19 Maret 2022.