Radio Australia

stasiun radio

Radio Australia merupakan salah satu stasiun radio yang ada di negara Australia. Tempat penyiarannya terletak di dalam kompleks studio Komisi Penyiaran Australia yang berlokasi di kota Sydney. Radio Australia melakukan penyiaran pertama kali pada tanggal 20 Desember 1939. Radio ini diresmikan oleh Perdana Menteri Australia yang bernama Robert Menzies. Penyiaran pertama Radioa Australia dalam Bahasa Indonesia dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1942. Radio ini menjadi sumber berita perang yang terjadi di Asia Pasifik pada masa Perang Dunia II.[1]

ABC Radio Australia
JenisJaringan radio
NegaraAustralia
JangkauanInternational
PemilikAustralian Broadcasting Corporation
Tanggal luncur
20 Desember 1939
Situs resmi
www.radioaustralia.net.au
BahasaInggris, Pijin, Prancis

Sejarah Singkat sunting

Peresmian Radio Australia dilakukan oleh Perdana Menteri Australia, Robert Menzies. Peresmian diadakan di kompleks studio Australian Broadcasting Corporation yang terletak di kota Sydney. Penggantian pihak pengelola Radio Australia diadakan pada tanggal 1 April 1950. Pemerintah Australia memberikan wewenang pengelolaan Radio Australia kepada Australian Broadcasting Corporation hingga kini.[1]

Pengelola sunting

Australian Broadcasting Corporation merupakan badan nasional Australia yang menjadi pengelola Radio Australia. Australian Broadcasting Corporation melakukan pelayanan dan penyiaran dalam berbagai bahasa lokal di dalam masyarakat Australia yang memiliki keberagaman budaya.[1] Australian Broadcasting Corporation memulai pelayanan dalam bidang penyiaran pada tahun 1939. Penawaran pertama dari perusahaan ini adalah pembuatan sebuah program radio. Program tersebut dibuat untuk melawan media-media penyiaran negara lain. Pada masa Perang Dunia II, media-media penyiaran selalu menyiarkan propaganda-propaganda perang. Australia Calling merupakan nama dari program siaran radio tersebut.[2]

Program siaran ini pertama kali berada dalam pengelolaan Departmen Informasi Negara Persemakmuran. Bahasa penyiaran yang digunakan saat itu yaitu bahasa Perancis, bahasa Jerman, dan bahasa Spanyol. Penambahan bahasa penyiaran dilakukan pada akhir tahun 1942. Bahasa penyiaran yang ditambahkan adalah bahasa Jepang, bahasa Thailand, bahasa Indonesia, dan bahasa Mandarin.[2]

Perkembangan penyiaran yang pesat membuat program Australia Calling diperluas menjadi sebuah stasiun radio. Stasiun radio tersebut diberi nama Radio Australia. Setelah pergantian nama tersebut, pengelolaannya diberikan kepada Australian Broadcasting Corporation. Secara resmi, pemerintah Australia memberikan tanggung jawab tersebut pada tahun 1950. Pemberian pengelolaan Radio Australia kepada Australian Broadcasting Corporation tidak terlepas dari peran penting perusahaan tersebut. Perusahaan ini merupakan media yang menghubungkan Australia dalam kerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.[2]

Penyiar sunting

Salah satu penyiar radio yang paling lama bekerja bersama Radio Australia adalah Nuim Khaiyath. Ia telah bekerja untuk Radio Australia selama 45 tahun.[2] Penyiar lain yang bekerja cukup lama untuk Radio Australia yaitu Ebet Kadarusman, Joe Coman, Nina Yusak dan Alan Morris.[3]

Jangkauan Penyiaran sunting

Radio Australia terus melakukan perluasan jangkauan siaran dalam sepuluh tahun pertama penyiarannya. Radio Australi berusaha menyajikan berita dan keadaan Australia ke banyak negara di dunia. Perluasan jangkauan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang Australia khususnya kepada warga negara Australia yang berada di luar negeri.[2]

Televisi berlangganan sunting

Radio Australia di Indonesia juga terdapat di MNC Vision di saluran 516 dan First Media di saluran 607.[butuh rujukan]

Teknologi Penyiaran sunting

Pada masa Orde Baru, Radio Australia menggunakan teknologi penyiaran yang disebut dengan Teknologi Gelombang Pendek. Teknologi ini begitu efektif pada masa itu. Jangkauan gelombang suaranya dapat menjangkau para pendengar dari jarak jauh. Teknologi ini memanfaatkan sifat perambatan gelombang radio. Secara alami, gelombang radio dapat melakukan perambatan gelombang dengan jarak yang jauh. Sejak tanggal 31 Januari 2017, teknologi siaran Gelombang Pendek diberhentikan untuk para pendengar radio mancanegara dan para pendengar radio di Australia yang berada di Northern Territory. Siaran gelombang pendek hanya akan digunakan pada negara Papua Nugini dan negara-negara lain yang berada di kawasan Asia Pasifik.[4]

Kebijakan ini merupakan suatu komitmen dari Radio Australia guna mengurangi teknologi lama. Selain itu, kebijakan ini dilakukan guna pengembangan penyajian konten secara digital. Penyajian tersebut meliputi radio digital DAB+, layanan dalam jaringan dan animasi, dan juga layanan Modulasi Frekuensi bagi para pendengar internasional. Pengurangan penggunaan teknologi siaran Gelombang Pendek dilakukan agar layanan jaringan pemancar dengan Modulasi Frekuensi dapat diperbanyak. Layanan penyiaran akan difokuskan ke dalam penyiaran dengan konten layanan yang menggunakan bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lokal yang ada di Australia.[4]

Perluasan layanan radio digital oleh Australian Broadcasting Corporaton akan bekerja sama dengan lembaga bernama Special Broadcasting Service Australia. Perluasan layanan radio digital akan dilakukan di Darwin dan Hobart. Pengujian layanan radio digital di Canberra akan dijadikan layanan tetap. Australian Broadcasting Corporaton akan memperluas teknologi DAB+ ke seluruh ibu kota negara bagian Australia. Perluasan ini menghasilkan penambahan sebanyak 700 ribu orang pendengar baru Radio Australia. Perluasan ini meningkatkan persentase jangkauan penyiaran radio digital perusahaan ini hingga 60 persen dari jumlah keseluruhan populasi warga negara Australia.[4]

Pemberitaan Penting sunting

Banyak pemberitaan penting yang disampaikan melalui siaran Radio Australia. Sebagian besar erita-berita mengenai keadaan perang di kawasan Asia Pasifik diberitakan melalui Radio Australia. Berita-berita penting yang disiarkan oleh Radio Australia antara lain: 1) pengusiran pasukan Jepang oleh pasukan Sekutu dari berbagai daerah di Indonesia, 2) Jenderal Mac Arthur kembali menguasai Filipina, 3) pendaratan pasukan sekutu di Okinawa, 4) pengepungan kota Tokyo, dan 5) pengeboman kota Hiroshima dan kota Nagasaki. Para pendengar radio juga memperoleh berita mengenai keadaan Australia melalui Radio Australia. Berita tersebut antara lain: 1) pemboikotan kapal-kapal Belanda di Australia oleh kaum buruh Australia, 2) pemindahan pusat pemerintahan Hindia Belanda ke kota Melbourne dan kota Broome di Australia Barat.[1]

Program Unggulan sunting

Radio Australia memiliki berbagai program unggulan, di antaranya yaitu Irama Pasifik, Pagi Pasifik, Wantok, Ulasan Pasif, Sebelum Tengah Hari, Dunia Hari Ini, Setelah Tengah Hari, dan Laporan Koresponden.[5]

Irama Pasifik sunting

Program Irama Pasifik merupakan sebuah acara wawancara yang dilakukan kepada para tokoh memiliki pengaruh yang besar di kawasan Pasifik. Para tokoh memiliki profesi yang beragam, mulai dari pemimpin organisasi hingga pembuat berita terkemuka.[5]

Pagi Pasifik sunting

Program Pagi Pasifik memberitakan mengenai peristiwa-peristiwa terbaru yang terjadi di kawasan Pasifik. Program ini dimulai pada pukul 06:30 - 07:00 Waktu Australia Timur (AEST) atau pukul 07:30 - 08:00 Waktu Papu Nugini (PGT).[5]

Wantok sunting

Program Wantok mengulas berita terkini di kawasan Australasia. Program ini disiarkan dua kali sehari. Siaran berlangsung dengan durasi tayang 30 menit. Layanan penyiaran dimulai dari hari Senin hingga Jumat. Siaran disampaikan dalam Bahasa Tok Pisin, Bahasa Pidjgin dan Bahasa Bislama.[5]

Ulasan Pasifik sunting

Program Ulasan Pasifik merupakan program yang menceritakan kisah-kisah dari tokoh-tokoh besar dari seluruh wilayah di kawasan Pasifik. Program ini juga membahas tokoh-tokoh yang turut serta dan ikut terpengaruh oleh kisah-kisah tersebut.[5]

Pagi sunting

Pagi merupakan program yang membahasa berita harian nasional terbaru. Program ini memberitakan agenda nasional dan agenda internasional negara Australia. Program Pagi disiarkan dari hari Senin hingga Sabtu oleh dua orang penyiar radio. Dari Senin hingga Jumat, program ini akan disiarkan oleh Sabra Lane. Pada hari Sabtu, program disiarkan oleh Thomas Oriti.[6]

Dunia Hari Ini sunting

Program Dunia Hari Ini merupakan program yang secara lengkap membahas mengenai berbagai peristiwa menarik yang sedang terjadi di dunia. Program ini membahas tentang latar belakang suatu peristiwa, menganalisis dan menafsirkannya.[7]

Sore sunting

Program Sore PM membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan negara Australia. Permasalahan geografis dan budaya menjadi dua topik utama program ini.[5]

Laporan Koresponden sunting

Program ini membahas mengenai hasil penggambaran dan analisa tentang peristiwa-peritiwa besar yang terjadi tiap pekan di luar negara Australia. Program ini diulas oleh para wartawan Australia yang bertugas di luar negeri.[5]

Akses Program sunting

Radio Australia dapat diakses dengan beberapa cara. Cara akses tersebut tergantung dari negara tempat akses tersebut dilakukan. Radio Australia dapat diakses melalui siaran langsung menggunakan internet. melalui audio dalam jaringan, dan melalui pengunduhan episode siaran. Akses dapat dilakukan pada area jangkauan stasiun Modulasi Frekuensi maupun area jangkauan satelit. Negara yang dapat melakukan akses Modulasi Frekuensi yaitu Tonga, Fiji, Vanuatu, Kepulauan Solomon, Papua Nugini, Samoa, dan Timor Leste. Akses melalui satelit dapat dilakukan oleh negara-negara dalam kawasan Asia Pasifik dan Asia Tenggara. Akses melalui audio dalam jaringan dikhususkan kepada bahasa inggris dan bahasa-bahasa lokal yang ada di negara Australia.[8]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d RG. "Sejarah Singkat Radio Australia Siaran Bahasa Indonesia". Komisi Penyiaran Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-28. 
  2. ^ a b c d e Walsh, Michael Vincent dan Michael (2019-12-16). "80 Tahun Radio Australia: Sejarah dan Akan Kemana Masa Depannya". Indonesian (dalam bahasa in). Diakses tanggal 2020-01-29. 
  3. ^ "31 Tahun Pengalaman Oska Setyana di Radio Australia". Republika Online. 2014-08-11. Diakses tanggal 2020-01-29. 
  4. ^ a b c Liputan6.com (2016-12-06). "Selamat Tinggal Siaran Gelombang Pendek Radio ABC". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-01-29. 
  5. ^ a b c d e f g "Programs". www.abc.net.au (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-31. 
  6. ^ "AM". www.abc.net.au (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-31. 
  7. ^ "The World Today". www.abc.net.au (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-31. 
  8. ^ "Frequencies channel". www.abc.net.au (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-29.