Terdapat delapan jenis racun botulinum, yaitu tipe A, B, C, D, E, F, G dan H. Tipe A dan B dapat mengakibatkan penyakit pada manusia dan juga dimanfaatkan dalam bidang kedokteran.[3] Tipe C–G lebih jarang ditemui; tipe E dan F dapat mengakibatkan penyakit pada manusia, sementara tipe-tipe lainnya dapat mengakibatkan penyakit pada hewan lain.[4] Tipe H dianggap yang paling mematikan di dunia - penyuntikan 2 nanogram saja akan menewaskan orang dewasa.[5] Racun tipe A dan B digunakan dalam bidang kedokteran untuk mengobati kejang otot dan penyakit yang memiliki gejala otot yang terlalu aktif.
Racun ini dipasarkan dengan merk dagang Botox.[6][7]
^Montecucco C, Molgó J (June 2005). "Botulinal neurotoxins: revival of an old killer". Current Opinion in Pharmacology. 5 (3): 274–79. doi:10.1016/j.coph.2004.12.006. PMID15907915.
^Arnon SS, Schechter R, Inglesby TV, Henderson DA, Bartlett JG, Ascher MS, Eitzen E, Fine AD, Hauer J, Layton M, Lillibridge S, Osterholm MT, O'Toole T, Parker G, Perl TM, Russell PK, Swerdlow DL, Tonat K (February 2001). "Botulinum toxin as a biological weapon: medical and public health management". JAMA. 285 (8): 1059–70. doi:10.1001/jama.285.8.1059. PMID11209178.
^American Society of Health-System Pharmacists (October 27, 2011). "Botulinum Toxin Type A". drugs.com. Diakses tanggal 4 March 2015.