Pulung, Ponorogo

kecamatan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur

Pulung adalah kecamatan di Kabupaten Ponorogo yang terletak di timur. Dengan luas wilayah 133,24 km², Pulung merupakan kecamatan terluas kedua di Ponorogo setelah Kecamatan Ngrayun. Jalan dari pusat kabupaten menuju Pulung melewati kawasan hutan milik Perhutani bernama Alas Sukun yang cukup luas namun jarang penduduk. Hutan tersebut cenderung kering dan sulit air sehingga lebih banyak ditanami jati dan kayu putih, sedangkan masyarakat sekitar menanam jagung.[1] Hal ini berbeda dengan wilayah Pulung bagian timur yang subur karena berada di kaki dan lereng Gunung Wilis.

Pulung
Pasar Pulung
Pasar Pulung
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenPonorogo
Pemerintahan
 • CamatSuwadi, SH., MH.
Populasi
 • Total53.506 jiwa
Kode pos
63481
Kode Kemendagri35.02.07 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3502070 Edit nilai pada Wikidata
Luas133,24 km²
Desa/kelurahan18
Peta
PetaKoordinat: 7°52′32.54524″S 111°37′2.17999″E / 7.8757070111°S 111.6172722194°E / -7.8757070111; 111.6172722194

Pusat pemerintahan, ekonomi, dan pertanian Pulung berada di sebelah timur yang terdapat pasar seperti Pasar Pulung dan Kesugihan. Bagian lereng Gunung Wilis di ujung timur seperti Desa Banaran dan Wagir Kidul cukup hijau dan asri dan merupakan sentra sapi perah.[2] Namun sayangnya kedua desa tersebut berada di kawasan yang rawan longsor.[3]

Geografi dan potensi daerah

sunting
 
Lokasi Pulung

Pulung adalah kecamatan yang terletak di timur Ponorogo dengan wilayah yang memanjang hingga ke lereng Gunung Wilis di ujung timur. Pulung bagian barat seperti Sukun dan Karangpatihan berupa dataran rendah yang dikelilingi oleh Alas atau Hutan Sukun. Hutan tersebut cenderung kering dan banyak ditanami jati dan kayu putih oleh Perhutani. Beberapa warga bekerja sebagai pemungut daun kayu putih. Selain itu, mereka juga menggarap lahan Perhutani dengan sistem tumpang sari yang disebut tasen atau mbaon. Sistem tasen ini memberikan hak kepada masyarakat untuk menggarap lahan Perhutani misalnya dengan menanam jagung, kedelai, dan ketela di bawah tegakan pohon kayu putih dan menikmati hasil mereka sendiri. Beberapa pekerja membangun pemukiman terpencil di tengah hutan tersebut dengan infrastruktur seadanya dengan listrik dan air bersih yang minim.[4][1]

 
Kayu putih di Alas Sukun

Kecamatan Pulung memiliki banyak potensi, salah satunya beberapa pabrik di Sukun yang dibangun oleh Perhutani. Pabrik minyak kayu putih (Melaleuca cajuputi) dibangun dekat dengan bahan baku yang banyak ditanam di Alas Sukun.[5] Selain itu, juga terdapat pabrik pengolahan getah pinus (Pinus merkusii) menjadi gondorukem dan terpentin. Getah pinus disadap dari pohon pinus yang banyak ditanam di wilayah Ponorogo seperti Kecamatan Slahung dan Ngrayun.[6] Potensi lainnya adalah jeruk keprok varietas Pulung berwarna hijau kekuningan. Dulunya jeruk ini banyak ditanam namun menjadi langka akibat serangan virus CVPD.[7] Di bidang peternakan, terdapat wilayah dataran tinggi seperti Desa Wagir Kidul dan Banaran yang menjadi sentra peternakan sapi perah.[2]

Batas wilayah Pulung adalah sebagai berikut:[8]

Utara Kecamatan Ngebel
Timur Kecamatan Pudak
Selatan Kecamatan Sooko dan Kecamatan Sawoo
Barat Kecamatan Jenangan, Kecamatan Siman, dan Kecamatan Mlarak

Daftar desa dan dusun

sunting

Kecamatan Pulung terdiri dari 18 desa yang terbagi menjadi beberapa dusun / dukuh / lingkungan, yakni sebagai berikut:[8]

No. Nama Desa Nama Dusun / Dukuh / Lingkungan Ref
1 Banaran Gondangsari, Krajan, Sooro, Tangkil [8]
2 Bedrug Jati, Jatirejo, Krajan, Wonorejo [9]
3 Bekiring Bintoro, Krajan, Nguncup [8]
4 Karangpatihan Dungus, Jurugan, Krajan, Malangsari, Selodono [10]
5 Kesugihan Kebonagung, Krajan, Plaosan, Sisir [8]
6 Munggung Cabe, Munggur, Putuk Tranjang, Tosari, Warangan [8]
7 Patik Jangglengan, Krajan, Tunjungan Kulon, Tunjungan Wetan [8]
8 Plunturan Cabean, Gadungan, Krajan, Suru [8]
9 Pomahan Bantengan, Gesing, Jalinan, Krajan, Pohijo, Sabil, Seprau [8]
10 Pulung Bedagan, Dadapan, Gambiran, Jegolan, Kebon, Krajan, Segaran, Sekandang [8]
11 Pulung Merdiko Krajan, Segropyak [8]
12 Serag Banong, Krajan, Ngerjang, Ngrombo, Wonorejo [8]
13 Sidoharjo Krajan, Magersari, Plosorejo, Sukun [8]
14 Singgahan Cengkir, Krajan, Mojo, Ngradi, Singgahan Lor, Putuk Suren [11]
15 Tegalrejo Mendak, Sawur, Tegalrejo [8]
16 Wagir Kidul Bangunsari, Dresi, Kekep, Kerep, Krajan, Mendak, Tumoncol [8]
17 Wayang Krajan, Mutih, Surodipo [8]
18 Wotan Babadan, Jalakan, Krajan, Tawing [8]

Sejarah

sunting

Legenda mengenai Pulung berhubungan dengan perjalanan Pakubuwono II yang terusir dari Keraton Kartasura pada peristiwa Geger Pecinan sekitar tahun 1740-an. Pakubowono II pergi ke arah barat dan bertemu Raden Jayengrono (putra Bupati Bojonegoro Haryo Matahun) di suatu wilayah yang sekarang menjadi Dusun Jayengranan di Desa Kranggan, Sukorejo. Jayengrono kemudian menemani Pakubuwono II dalam pelariannya. Dalam kisah tersebut, rombongan mereka berhenti di suatu daerah dan kemudian muncul cahaya yang turun ke sebuah rumah. Rumah tersebut milik seorang pembuat pusaka bernama Mpu Salembu. Pusaka buatan Mpu Salembu kemudian dibawa oleh rombongan sultan dalam perjalanan untuk merebut keraton kembali. Daerah ini kemudian dinamakan "Pulung" yang berarti cahaya atau wahyu yang turun.[12]

Singkat cerita, Keraton Kartasura berhasil direbut kembali. Kemudian Jayengrono diangkat menjadi bupati bergelar Tumenggung di wilayah yang diberi nama Pedanten yang mencakup Siman, Pulung, dan daerah lain di timur Ponorogo. Tumenggung Jayengrono kemudian beristirahat di Pulung dan dimakamkan di sana. Desa tempat Tumenggung Jayengrono dimakamkan dijadikan desa perdikan (desa bebas pajak) bernama Pulung Merdiko. Sekarang Desa Pulung Merdiko masih ada dan makam Tumenggung Jayengrono menjadi wisata religi yang banyak dikunjungi.[12][13]

Tempat terkenal

sunting
 
Gapura makam Tumenggung Jayengrono
  • Pasar Pulung dan Pasar Hewan Pulung
  • Pasar Kesugihan / Pasar Serag
  • Pasar Warung Bung di Desa Wagir Kidul
  • Alas Sukun Perhutani
  • Pabrik minyak kayu putih dan pabrik gondorukem-terpentin Perhutani di Sukun
  • Brilliant Waterpark di Desa Plunturan
  • Gita Waterpark di Desa Pulung
  • River tubing Mendak di Desa Wagir Kidul
  • Air terjun Selo Kambang di Desa Banaran
  • Sentra sapi perah Desa Wagir Kidul
  • Sendang Beji di Desa Wayang
  • Makam Tumenggung Jayengrono di Desa Pulung Merdiko
  • Puskesmas Pulung
  • Puskesmas Kesugihan

Referensi

sunting
  1. ^ a b Endra Dwiono (2023-08-08). "Perkampungan Penduduk di Tengah Hutan Kayu Putih Ponorogo, Minim Listrik dan Hadapi Krisis Air Bersih". beritajatim.com. 
  2. ^ a b Zahwa Pandu Zamrudi, Salma Refia Rahayu Setiawan, Amelia Putri Adiana, Awaliatul Amanah, Syamsul Arifin (2023). "Pengolahan Susu Sapi Perah Sebagai Peningkatan Ekonomi Bagi Masyarakat Desa Wagirkidul Ponorogo". Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia. Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane. 2 (6). 
  3. ^ Hatma Suryatmojo, Arigusantita (2017-04-04). "Bencana Longsor dan Aliran Debris di Banaran, Ponorogo". konservasidas.fkt.ugm.ac.id. Laboratorium Pengelolaan DAS Fakultas Kehutanan UGM. 
  4. ^ Anik Sugiyanti (2015). "DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI PESANGGEM DI HUTAN KAYU PUTIH BADAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (BKPH) SUKUN PONOROGO TAHUN 1990 – 2010 (Studi Kasus Sosial Ekonomi di Desa Sukun, Kecamatan Pulung)". UNS Institutional Repository (Skripsi). Surakarta: Universitas Sebelas Maret. 
  5. ^ A Malik Ibrahim (2022-07-06). "Perhutani revitalisasi pabrik minyak kayu putih di Ponorogo". ANTARA. 
  6. ^ Nerisa Indah Sari (2023). "PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMUNIKASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada Pabrik Gondorukem & Terpentin (PGT) Sukun Kec Pulung) Kabupaten Ponorogo)". Repository Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Skripsi). 
  7. ^ Pramita Kusumaningrum (2024-05-12). Samsul Arifin, ed. "Jerih Payah Sulasan Hidupkan Lagi Jeruk Keprok Pulung di Ponorogo Yang Sempat Punah, Jadi Wisata". TRIBUN JATIM. 
  8. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q Kecamatan Pulung Dalam Angka 2017. BPS Kabupaten Ponorogo. 2017-09-18. 
  9. ^ Hamdan Afandi, Teguh Ansori (2023). "Pendampingan Remaja dan Orang Tua dalam Meningkatkan Kualitas Baca Al-Qur'an (Studi Kasus di Mushola Al-Jannah Dukuh Krajan Desa Bedrug Kecamatan Pulung Ponorogo)". Social Science Academic. Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo. 
  10. ^ Yoga Tri Ambudi, Ibnu Muchlis (2023). "Pemberdayaan KWT Citra Lestari Melalui Pelatihan Pengolahan Jahe Menjadi Serbuk Jahe di Dukuh Jurugan Desa Karangpatihan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo". Social Science Academic. Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo. 
  11. ^ Sugeng Priadi (2017). "Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Adat Anggoro Kasih (Studi Kasus Kegiatan Budaya Sewindu di Desa Singgahan Pulung Ponorogo)" (PDF). Electronic theses of IAIN Ponorogo (Skripsi). 
  12. ^ a b Syahrul Hakiki (2020). "STRATEGI DAKWAH RADEN JAYENGRONO DALAM MENYEBARKAN AJARAN ISLAM DI KECAMATAN PULUNG" (PDF). Electronic theses of IAIN Ponorogo (Skripsi). 
  13. ^ Fajar Setiawan, ed. (2024-02-03). "Makam Raden Tumenggung Jayengrono, Jejak Sejarah dan Keberkahan di Pulung Merdiko". www.gardajatim.com.