Psikologi massa adalah salah satu cabang dari psikologi yang berkembang pada pertengahan abad ke-19. Cabang psikologi ini berhubungan dengan proses perilaku dan pemikiran baik dari anggota massa maupun massa itu sendiri.[1]

Psikologi massa sering kali dipengaruhi oleh hilangnya tanggung jawab seseorang dan pandangan akan perilaku universal; keduanya bertambah sesuai dengan jumlah massa.[2][3]

Seorang tokoh yang cukup berpengaruh bahkan dianggap sebagai Bapak psikologi massa adalah Gustave Le Bon. Ia menyatakan bahwa massa adalah sekumpulan orang atau manusia yang berada dalam waktu dan tempat yang sama yang mempunyai ketertarikan atau point of interest yang sama yang bersifat sementara.

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia baik yang tampak maupun tidak tampak. Jiwa yang tampak atau bisa dilihat sering kali disebut dengan perilaku, sedangkan jiwa yang tidak tampak dapat berupa ide-ide, motif, keinginan, dan potensi-potensi yang ada dalam diri manusia. Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa psikologi massa adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari jiwa sekumpulan orang banyak baik yang tampak ataupun tidak tampak.

Psikologi massa pada awalnya berkembang lebih dulu daripada psikologi sosial bahkan bisa dianggap sebagai embrio dari psikologi sosial, namun karena tingkat ketertarikan para pakar pada massa itu perkembangan psikologi massa mengalami stagnansi dan saat ini dikategorikan sebagai salah satu cabang dari psikologi sosial.

Referensi sunting

  1. ^ Manstead, ASK; Hewstone, Miles (1996). Blackwell Encyclopedia of Social Psychology. Oxford, UK: Blackwell. hlm. 152–156. ISBN 978-0-631-20289-9. 
  2. ^ Greenberg, M.S. (2010). Corsini Encyclopedia of Psychology. 
  3. ^ Toch, Hans (1988). "Psychology of Crowds Revisited". Contemporary Psychology. 33 (11): 954.