Proyek Near-Earth Object (NEO) adalah proyek-proyek internasional yang dipelopori oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang guna menyelidiki dan memetakan objek-objek luar angkasa yang diklasifikasikan sebagai NEO. NEO adalah benda-benda angkasa yang bergerak yang memiliki diameter minimum 1 kilometer yang terpengaruh oleh pengaruh gravitasi planet-planet terdekat sehingga orbitnya akan mendekati orbit bumi pada jarak yang dekat pada waktu tertentu. Umumnya NEO terdiri atas asteroid dengan diameter >50 m, meteorid dan komet.

Proyek-proyek yang dibentuk untuk mempelajari NEO antara lain adalah:

LINEAR sunting

LINEAR atau Lincoln Near-Earth Asteroid Research adalah suatu proyek kerjasama antara Angkatan Udara Amerika Serikat, NASA, dan laboratorium Lincoln MIT untuk pencarian secara skematik benda-benda luar angkasa dekat bumi (NEO). LINEAR telah menemukan banyak asteroid sejak 1998. Per 21 Oktober 2004 LINEAR telah mendeteksi 211.849 objek dimana 1622 di antaranya adalah NEO dan 142 buah komet. Semua penemuan LINEAR menggunakan teleskop robotik.

NEAT sunting

NEAT atau Near-Earth Asteroid Tracking adalah suatu program yang dijalankan oleh NASA dan laboratorum propulsi jet untuk menemukan benda-benda NEO. NEAT memulai pengamatannya sejak Desember 1995. NEAT mempunyai persetujuan dengan angkatan udara AS (USAF) untuk menggunakan teleskop Ground-based Electro-Optical Deep Space Surveillance (GEODSS) yang berlokasi di Haleakala, Maui, Hawaii. Teleskop angkatan udara ini pada dasarnya digunakan untuk memantau pesawat ruang angkasa di orbit bumi. Sebuah asteroid dinamakan 64070 NEAT untuk menghormati jasa penemunya pada awal tahun 2005.

LONEOS sunting

LONEOS atau Lowell Observatory Near-Earth Object Search adalah sebuah program yang dijalankan oleh NASA dan observatorium Lowell untuk menemukan benda-benda luar angkasa NEO. LONEOS dimulai pada Desember 1997.

Jumlah NEO yang sudah ditemukan sunting

Per 1 Oktober 2006, sebanyak 4.192 buah NEO sudah ditemukan. 844 di antaranya adalah asteroid dengan diameter mendekati 1 kilometer. 803 di antaranya diklasifikasikan sebagai PHA.

Klasifikasi NEO sunting

NEO adalah asteroid dan komet dengan jarak perihelion q lebih kecil dari 1.3 AU.NEC (Near-Earth Comets) atau komet-komet dekat bumi lebih dibatasi kepada komet jarak pendek atau periode orbit P kurang dari 200 tahun. Kebanyakan NEO adalah asteroid (NEA) atau Near-Earth Asteroids atau asteroid-asteroid dekat bumi. NEA terdiri atas Aten, Apollo dan Amor. Klasifikasi ini berdasarkan atas jarak perihelion (q), jarak aphelion (Q) dan jarak sumbu semi-major (a).

Group Keterangan Definisi
NEC Near-Earth Comets q<1.3 AU, P<200 years
NEA Near-Earth Asteroid q<1.3 AU
Aten NEA dengan sumbu semi-major < sumbu semi-major bumi (contohnya asteroid 2062 Aten) a<1.0 AU, Q>0.983 AU
Apollo NEA dengan sumbu semi-major > sumbu semi-major bumi (contohnya asteroid 1862 Apollo) a>1.0 AU, q<1.017 AU
Amor NEA dengan orbit luar terhadap bumi dan orbit dalam terhadap mars (contohnya asteroid 1221 Amor) a>1.0 AU, 1.017<q<1.3 AU
PHA NEA dengan jarak minimum interseksi dengan orbit bumi maksimum 0.05 AU dan memiliki magnitude absolut (H) 22 atau lebih MOID<=0.05 AU, H<=22.0

PHA (Potentially Hazardous Asteroids) sunting

PHA (Potentially Hazardous Asteroids) atau asteroid-asteroid yang berpotensi membahayakan didefinisikan berdasarkan parameter yang mengukur tingkat potensial asteroid tersebut dalam menimbulkan ancaman dikarenakan orbitnya yang sangat dekat dengan bumi. Secara spesifik PHA adalah asteroid dengan jarak minimum interseksi dengan orbit bumi pada maksimum 0.05 AU dan memiliki magnitude absolut (H) maksimum 22. Dengan kata lain asteroid yang tidak bisa mendekati bumi sedekat-dekatnya 0.05 AU (7.480.000 km) atau memiliki diameter lebih kecil dari 150 m tidak dikategorikan sebagai PHA. Ada 803 objek PHA yan sudah diketahui [1] Diarsipkan 2017-04-03 di Wayback Machine.. Walaupun demikian ini tidak berarti bahwa objek PHA tersebut akan menabrak bumi. Tetapi hanya merupakan tingkat probabilitas untuk ancaman tersebut. Dengan memonitor objek-objek PHA tersebut dan memperbaharui orbit-orbitnya dengan adanya pengamatan-pengamatan terbaru, seseorang dapat meramalkan tingkat statistik kedekatannya dengan bumi dan ancaman terhadap tabrakan dengan bumi.

Daftar lengkap asteroid kategori PHA dapat dilihat di web site http://www.planetary.org/html/neo/.

Misi-misi luar angkasa sehubungan dengan proyek NEO sunting

  • Misi NEAR, diluncurkan pada 17 Februari 1996. Bertemu dengan asteroid Mathilde pada 27 Juni 1997, bertemu dengan asteroid Eros pada 23 Desember 1998 dan 14 Februari 2000.
  • Deep Space 1, diluncurkan pada 25 Oktober 1998. Bertemu dengan asteroid 9969 Braille pada 28 Juli 1999, bertemu dengan komet Borrelly pada 22 September 2001.
  • Stardust, diluncurkan pada 6 Februari 1999. Bertemu dengan komet Wild-2 pada 2 Januari 2004.
  • Muses-C, diluncurkan pada Desember 2002. Bertemu dengan asteroid 25143 Itokawa pada September 2005.
  • Rosetta, diluncurkan pada 2 Maret 2004. Dijadwalkan untuk bertemu dengan komet Churyumov-Gerasimenko pada Mei 2014.
  • Deep Impact, diluncurkan pada 30 Desember 2004. Menabrat komet Tempel 1 pada 4 Juli 2005.
  • Dawn, diluncurkan May 2006. Dijadwalkan untuk bertemu dengan asteroid Vesta pada Juli 2010 dan dengan asteroid Ceres pada Agustus 2014.
  • Hayabusa, wahana luar angkasa milik badan luar angkasa Jepang bertemu dengan asteroid Itokawa pada 12 September 2005 pukul 18.00 UTC setelah menempuh perjalanan sejauh 1 miliar km. Direncanakan untuk kembali ke bumi pada Juni 2007.

Skala Bahaya Tabrakan Torino (Torino Impact Hazard Scale) sunting

Skala Torino adalah metode untuk melakukan klasifikasi terhadap bahaya tabrakan benda-benda luar angkasa NEO seperti asteroid dan komet. Dimaksudkan untuk menunjukkan kepada publik tingkat keseriusan dari suatu peramalan akan tabrakan dengan menggabungkan probabilitas dan potensial kehancuran yang ditunjukkan dalam suatu nilai tertentu. Skala teknikal Palermo (Palermo Technical Impact Hazard Scale) mirip dengan skalam Torino hanya lebih kompleks dalam perhitungannya.

Skala Torino diciptakan oleh Profesor Richard P. Binzel dari Department of Earth, Atmospheric, and Planetary Sciences, di Institut Teknologi Massachusetts (MIT). Versi pertama yang berjudul "A Near-Earth Object Hazard Index", dipresentasikan di konferensi PBB pada tahun 1995 dan dipublikasikan di Annals of the New York Academy of Sciences, volume 822, tahun 1997. Revisi dari versi "Hazard Index" kemudian dipresentasikan pada Juni 1999 di konferensi internasional NEO yang diselenggarakan di Torino (Turin), Italia. Konferensi tersebut kemudian memutuskan untuk mengadopsi versi yang sudah direvisi yang kemudian dikenal dengan nama "Torino Scale" yang menunjukkan kerjasama internasional dalam usaha-usaha penelitian kepada bahaya yang ditunjukkan oleh NEO.

Tidak Berbahaya (Zona Putih) 0 Kemungkinan untuk tabrakan mendekati nol. Objek-objek kecil seperti meteor yang terbakar di atmosfer dan hujan meteorit yang jarang menimbulkan kerusakan termasuk dalam kategori ini.
Normal (Zone Hijau) 1 Penemuan rutin objek-objek yang akan melewati orbit bumit yang diramalkan tidak akan menimbulkan tingkat bahaya termasuk dalam kategori ini. Perhitungan sementara menunjukkan probabilitas tabrakan sangat kecil sehingga tidak perlu dipublikasikan. Observasi terbaru sangat mungkin untuk mengklasifikasikan kembali ke level 0.
Perlu perhatian astronom (Zona Kuning) 2 Penemuan suatu objek yang bisa menjadi rutin dengan memperluas pencarian. Walaupun demikian tingkat kemungkinan tabrakan masih sangat kecil. Observasi terbaru bisa saja memungkinkan untuk menurunkan tingkat bahaya ke level 0.
3 Perhitungan sementara menghasilkan kemungkinan tabrakan adalah 1% atau lebih mengakibatkan kehancuran pada suatu bagian tertentu. Observasi terbaru bisa memungkinkan untuk menurukan tingkat bahaya ke level 0. Perhatian publik segera dibutuhkan jika waktu untuk tabrakan kurang dari 1 dekade.
4 Perhitungan sementara menghasilkan kemungkinan tabrakan adalah 1% atau lebih mengakibatkan kehancuran pada daerah regional tertentu. Observasi terbaru bisa memungkinkan untuk menurukan tingkat bahaya ke level 0. Perhatian publik segera dibutuhkan jika waktu untuk tabrakan kurang dari 1 dekade.
Membahayakan (Zone Oranye) 5 Menimbukan ancaman serius tetapi belum pasti akan menimbulkan kehancuran pada regional tertentu. Dibutuhkan perhatian astronomer untuk memutuskan apakah akan ada tabrakan atau tidak. Jika waktu tabrakan kurang dari 1 dekade, rencana kontingensi harus segera disiapkan.
6 Penemuan objek besar yang menimbulkan ancaman serius tetapi belum tentu menimbulkan kehancuran global. Perlu rencana kontingency jika waktu tabrakan kurang dari 3 dekade.
7 Objek besar akan mengakibatkan pertemuan orbit yang sangat dekat. Rencana kontingency internasional harus disiapkan.
Tabrakan (Zone Merah) 8 Pasti akan terjadi tabrakan yang bisa mengakibatkan kehancuran pada titik tertentu. Kejadian demikian terjadi pada rata-rata sekali dalam 50 tahun dan sekali dalam 1000 tahun.
9 Pasti akan terjadi tabrakan yang mengakibatkan kehancuran regional dan tsunami besar. Kejadian demikian terjadi pada rata-rata sekali setiap 10.000 tahun dan sekali setiap 100.000 tahun.
10 Pasti akan terjadi tabrakan yang mengakibatkan kehancuran global. Kejadian demikian terjadi rata-rata sekali setiap 100.000 tahun.

NEO yang memiliki kemungkinan tabrakan dengan bumi sunting

 
Pergerakan asteroid 2004 FH, titik statik merupakan asteroid sedangkan titik yang bergerak adalah bintang

Pada 25 Desember 2004, planet kecil 2004 MN4 atau 99942 Apophis diklasifikasikan 4 pada skala Torino atau yang tertinggi selama ini. Pada 27 Desember 2004 memiliki kemungkinan 2.7% menabrak bumi pada 13 April 2029. Pada Juli 2005 risiko tabrakan dihilangkan menjadi nol, tetapi masih memiliki skala Torino 1 untuk tahun 2035 dan 2036 dan skala kumulatif Palermo -1.3.

Sekarang ini objek NEO dengan skala Palermo lebih besar dari nol yaitu (29075) 1950 DA yang diramalkan untuk mendekati atau menabrak bumi (p≤0.003) pada tahun 2880. Jika tabrakan ini terjadi, energi yang dilepaskan oleh tabrakan tersebut akan mengakibatkan kehancuran global yang akan menghancurkan seluruh kehidupan di bumi. Manusia masih memiliki 800 tahun untuk menyelidiki lebih jauh orbit (29075) 1950 DA tersebut dan mengubah orbitnya jika diperlukan.

NEO 2004 VD17 memiliki skala Torino 1 untuk kemungkinan tabrakan pada tahun 2091-2104. NEO 99942 MN 2004 memiliki skala Torino 1 untuk kemungkinan tabrakan pada tahun 2036-2056. NEO 1997 XR2 juga memiliki skala Torino 1 untuk kemungkinan tabrakan pada tahun 2101. Informasi ini masih bisa berubah seiring dengan adanya pengamatan dan perhitungan-perhitungan terbaru.

NEO yang nyaris menabrak sunting

Pada 18 Maret 2004, terjadi pendekatan objek NEO dengan rekor terdekat dengan bumi. Asteroid 2004 FH dengan diameter sekitar 30 m melewati bumi pada jarak 43.000 km (10 kali lebih dibandingkan bulan). Astronomer baru mendeteksinya hanya tiga hari sebelumnya. Dua minggu sesudahnya pada 31 Maret 2004, 2004 FU162 kembali membuat rekor pendekatan terdekat melewati bumi hanya berjarak sekitar 6.500 km (60 kali lebih dekat dibandingkan bulan). Objek tersebut dideteksi hanya sejam sebelum pendekatannya. Akan tetapi diameter objek tersebut sangat kecil hanya sekitar 10 m.

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting