Zelda

karakter permainan video
(Dialihkan dari Princess Zelda)

Princess Zelda[a] adalah karakter eponim seri permainan video The Legend of Zelda milik Nintendo. Dia diciptakan oleh Shigeru Miyamoto dan muncul pertama kali di game The Legend of Zelda tahun 1986. Dia muncul dalam beberapa inkarnasi di sepanjang seri, umumnya sebagai bagian dari Keluarga Kerajaan Hyrule, rekan dari Link (yang merupakan protagonis dari serinya), dan pembawa Triforce of Wisdom.[2][3]

Zelda
Tokoh The Legend of Zelda
Zelda dalam karya seni untuk The Legend of Zelda: Breath of the Wild
Penampilan
perdana
PenciptaShigeru Miyamoto
Didasarkan
dari
Zelda Fitzgerald (nama)
Pengisi suaraPatricia Summersett (Breath of the Wild)
Informasi
Alias
RasHylian
Jenis kelaminPerempuan[1]:16
GelarPutri Hyrule
AfiliasiKeluarga Kerajaan Hyrule
Gaya
bertarung
Sihir
Senjata
  • Bow of Light (Busur Cahaya)
  • Master Sword
Keluarga
Daftar
  • Breath of the Wild
  • Rhoam Bosphoramus Hyrule (ayah)
AsalHyrule
KewarganegaraanHyrulean

Walaupun dia karakter eponim, peran Zelda di cerita sering menjadi "perempuan dalam bahaya" atau karakter pendamping yang membantu Link.[4] Di kebanyakan game, Zelda ditangkap oleh Ganon, sang antagonis, mengharuskan Link untuk datang menyelamatkannya. Di beberapa game dia adalah salah satu Sage atau Champion yang memiliki jiwa kepahlawanan yang sangat penting untuk mengalahkan Ganon; di game lain, seperti Ocarina of Time dan The Wind Waker, dia menggunakan identitas alternatif untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam cerita.

Konsep dan desain sunting

Menurut Shigeru Miyamoto, salah satu pencipta serial The Legend of Zelda, nama Zelda terinspirasi oleh Zelda Fitzgerald, seorang novelis, penari, dan sosialita Amerika, serta istri dari sesama novelis F. Scott Fitzgerald. Miyamoto berkata bahwa dia suka dengan nama Zelda, "jadi saya memberanikan diri menggunakan namanya untuk judul Zelda yang pertama."[5]

Sama dengan Link, ada banyak inkarnasi Zelda di sepanjang seri, yang memiliki usia, penampilan, dan watak yang berbeda-beda. Zelda umumnya memiliki rambut pirang atau coklat dan mata biru abu-abu; dia sering digambarkan mengenakan gaun dan perhiasan kerajaan. Dia memiliki keterkaitan dengan dewi Hylia dan Nayru, dan juga Triforce of Wisdom. Sebagian besar iterasi Zelda juga memiliki kekuatan magis, seperti teleportasi, telepati, prekognisi, dan kemampuan untuk membangun atau meruntuhkan penghalang dan segel.

Pada masa pengembangan The Legend of Zelda: Twilight Princess, ilustrator Yusuke Nakano mencoba menggambarkan Zelda "seolah-olah dia memikirkan tentang sesuatu". Dia menggambar ilustrasi-ilustrasi Zelda dengan perasaan "putus asa dan cemas" dan mencoba untuk tidak mengaitkan dia dan Link dengan "hal-hal yang suram".[6]

Di The Legend of Zelda: Spirit Tracks, Zelda bertualang secara aktif bersama Link dalam wujud roh, berkebalikan dengan peran putri-dalam-bahaya di beberapa gim awal.[7] Eiji Aonuma, manajer dan produser lama serial ini, menjelaskan bahwa karakter Zelda yang lebih kuat dalam game ini mencerminkan keinginan penggemar dan developer yang sama: sebuah survei yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa konsumen lebih menyukai karakter wanita yang independen, termasuk dua alter ego Zelda yaitu Sheik dan Tetra.[7] Daiki Iwamoto, sutradara gim The Legend of Zelda: Phantom Hourglass dan Spirit Tracks, juga menyatakan ketertarikannya untuk menjadikan Zelda sebagai "bagian yang mustahil dipisahkan dari permainan" ketika pengembangan Spirit Tracks dimulai.[7]

Penampilan sunting

Zelda muncul hampir di semua game Legend of Zelda, sering kali sebagai fokus utama atau sebagai karakter pendukung dalam perjalanan Link. Sama seperti Link yang memiliki keterkaitan dengan Triforce of Courage, Princess Zelda juga dikaitkan dengan Triforce of Wisdom. Sampai saat ini, dia telah tampil di setiap game kecuali Link's Awakening (1993); Majora's Mask (2000), di mana dia hanya muncul dalam kilas balik; dan Tri Force Heroes (2015), di mana doppelgänger bernama Styla menggantikannya.

Tahun-tahun awal sunting

Di penampilan pertamanya di game The Legend of Zelda (1986), dia diculik oleh Ganon, antagonis utama serial ini, yang berusaha untuk mengambil Triforce of Wisdom darinya. Namun, sebelum Ganon bisa menangkapnya, Zelda memecah Triforce of Wisdom menjadi delapan bagian dan menyembunyikan potongan-potongan itu di seluruh negeri. Dia akhirnya diselamatkan oleh Link, dan keduanya menyatukan kembali pecahan Triforce of Wisdom dan Power (yang diambil kembali dari Ganon setelah kematiannya).

Inkarnasi yang berbeda tampil dalam sekuelnya, Zelda II: The Adventure of Link (1987). Zelda yang ini dikutuk dalam tidur abadi sampai Link mematahkan kutukannya. Menurut lore dalam game, Zelda telah sangat lama berada dalam kutukan sehingga untuk menghormatinya Keluarga Kerajaan Hylia membentuk tradisi untuk menamai semua putrinya dengan nama Zelda.

Di game A Link to the Past (1991), Zelda merupakan salah satu dari tujuh maiden yang diturunkan dari tujuh sage selama perang yang disebut Imprisoning War. Dia diculik dan akan dikirim ke Dunia Gelap, seperti para maiden lainnya. Di malam saat dirinya ditangkap, dia meminta bantuan pada Link dengan menghubunginya lewat telepati. Meskipun diselamatkan oleh Link, dia tetap terbawa ke Dunia Gelap. Dia dan enam maiden lainnya, setelah diselamatkan lagi, membantu Link dalam meruntuhkan segel di menara Ganon sehingga Link dapat menghadapi penjahat tersebut.

Ocarina of Time sunting

 
Zelda sebagai anak kecil di Ocarina of Time

Di game Ocarina of Time (1998), Zelda pertama muncul sebagai anak muda. Curiga terhadap Raja Gerudo Ganondorf, dia menugaskan Link untuk mengumpulkan tiga batu spiritual untuk membuka pintu ke Sacred Realm dan mengambil Master Sword dan Triforce sebelum Ganondorf melakukannya. Tepat sebelum Link menarik Master Sword dari pedestal, Ganondorf mengungkapkan niat jahatnya dan Zelda melarikan diri dari Istana Hyrule dengan pengawalnya, Impa sebelum Ganon dapat menangkap salah satu dari mereka. Tujuh tahun setelah itu, Zelda masih bersembunyi dengan menyamar sebagai seorang Sheikah muda bernama Sheik. Dalam samaran ini, dia memberi nasihat dan bantuan pada Link selama perjalanannya, sampai dia mengungkapkan identitas aslinya hingga ditangkap oleh Ganondorf. Setelah Link menyelamatkannya dari Kastil Ganon, Zelda dan Link berusaha keluar dari kastel yang runtuh, memberi petunjuk dan menggunakan kemampuannya untuk membuka gerbang yang tertutup. Saat Link mengalahkan Ganon setelah bertempur di reruntuhan kastil, dia dan enam sage lainnya menyegel Ganon di Sacred Realm. Setelah ini, Zelda mengirim Link kembali ke tujuh tahun sebelumnya, dengan begitu Link bisa kembali ke garis waktunya sendiri.

Twilight Princess sunting

 
Inkarnasi Zelda di game Twilight Princess

The Legend of Zelda: Twilight Princess menandai pertama kalinya Zelda digambarkan sebagai kepala pemerintahan yang berkuasa, meskipun ia mempertahankan gelar putri. Namun, tahtanya telah diserahkan kepada Raja Twilight bernama Zant untuk melindungi rakyatnya dari perang dengan pasukan Zant yang lebih superior. Dia ditahan di sebuah menara di Kastil Hyrule dan uniknya tidak terpengaruh oleh sihir Alam Twilight. Di sinilah dia bertemu Link, yang diubah menjadi serigala oleh kekuatan Alam Twilight, dan rekannya Midna. Dia kemudian mengorbankan kekuatannya untuk menyembuhkan Midna, mengakibatkannya kehilangan bentuk fisiknya untuk sementara. Menjelang akhir permainan, dia dirasuki oleh Ganondorf namun pada akhirnya disucikan oleh Midna. Saat Ganondorf mencoba menyerang Link dan Zelda, sang putri memanggil Roh-Roh Sinar Hyrule, yang memberinya Panah Cahaya untuk membantu Link di pertempuran terakhirnya.

Skyward Sword sunting

Walaupun bukan seorang putri di game The Legend of Zelda: Skyward Sword (2011), inkarnasi Zelda di game ini adalah yang pertama secara kronologis. Zelda pertama ini adalah reinkarnasi dewi Hylia dan merupakan leluhur Keluarga Kerajaan Hylia. Zelda adalah teman masa kecil Link yang tumbuh bersamanya di Skyloft (sebuah kota yang mengambang di atas awan), menaruh perasaan padanya. Tersapu oleh tornado yang diciptakan oleh raja iblis Ghirahim, Zelda bertemu dengan seorang Sheikah bernama Impa yang berperan sebagai pelindungnya sambil melatih dan memurnikan diri Zelda agar dia bisa mencapai takdirnya. Terungkap sebagai inkarnasi dari dewi Hylia, dia ditangkap oleh Ghirahim untuk membuka segel iblis bernama Demise. Pada akhirnya, Link menyelamatkan nyawa Zelda saat Demise dikalahkan. Setelah kembali ke Skyloft, Zelda mengaku kepada Link bahwa dia ingin hidup di permukaan.

Breath of the Wild sunting

 
Zelda dalam game Breath of the Wild

Di latar belakang cerita Breath of the Wild, Zelda mencoba membangkitkan kekuatan sakralnya tetapi mengalami kesulitan besar dalam melakukannya. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena Ganon akan diramalkan kembali dalam waktu yang dekat; dengan begitu dia dipandang sebagai orang yang gagal. Menurutnya pelatihan dan ritual yang diperlukan untuk membangkitkan kekuatannya tidak membuahkan hasil, dan dia lebih memilih untuk meneliti peninggalan Sheikah kuno, yang membuat ayahnya frustrasi. Ketika Link diangkat sebagai ksatria pribadi Zelda, ketidak percayaan diri Zelda sehubungan dengan ketidakmampuannya untuk membangkitkan kekuatannya pun muncul, mengakibatkan dia membentak Link diakibatkan cemburu karena kesuksesan Link dalam memenuhi tugasnya. Namun, setelah Link menyelamatkan nyawa Zelda, dia menyadari bahwa salah baginya untuk melampiaskan rasa frustrasinya pada Link, dan mencoba berteman dengannya setelah itu.

Kedatangan Ganon pun tiba dan dia memanipulasi para Guardians dan Divine Beasts--mesin Sheikah kuno yang digunakan para Hylian untuk mengalahkannya sepuluh ribu tahun sebelumnya--melawan para Hylian. Saat Link dan Zelda melarikan diri dari para Guardians, Zelda akhirnya membangkitkan kekuatan sucinya ketika satu Guardian mencoba untuk membunuh Link. Link yang terluka parah kemudian ditempatkan dalam stasis di Shrine of Resurrection dan Zelda menggunakan kekuatannya untuk menyegel Ganon dan dirinya sendiri di Istana Hyrule. Pada latar waktu gamenya, yang diset satu abad kemudian, Zelda membangunkan Link agar dia dapat menghancurkan Ganon sebelum Ganon bisa membebaskan diri dari Istana Hyrule, karena segel Zelda melemah. Setelah Link menghancurkan Ganon, Zelda menyatakan bahwa kekuatannya melemah karena dia tidak dapat lagi merasakan roh di dalam Master Sword, tetapi mengatakan bahwa itu tidak apa-apa, menunjukkan bahwa dia telah menerima batasan pribadinya. Dia juga meminta bantuan Link untuk melanjutkan penelitiannya untuk mengembalikan Kerajaan Hyrule ke kejayaannya yang dulu, dan Link pun menuruti permintaanya.

Alter ego sunting

Sheik sunting

 
Sheik dalam artwork promosional Ocarina of Time

Di The Legend of Zelda: Ocarina of Time, Zelda menyamar sebagai anggota klan Sheikah yang masih hidup dengan nama Sheik (シーク, Shīku). Dengan suara yang teredam dan wajah tertutup, serta mengenakan unitard warna biru yang ketat dengan mata merah Sheikah di tengah dada, penampilan Sheik sama sekali berbeda dengan Zelda.[8] Di game tersebut, Sheik memainkan kecapi dan mengajari Link lagu-lagu baru untuk membantunya dalam perjalanannya. Ketika Link tiba di Kuil Waktu menjelang akhir permainan, Sheik menggunakan Triforce of Wisdom dan berubah kembali ke Zelda; di game lain terungkap bahwa Zelda menggunakan kemampuan magisnya untuk mengubah warna kulit, panjang rambut, warna mata, dan pakaiannya.

Tetra sunting

Tetra[b] adalah kapten perompak muda yang merupakan inkarnasi Zelda di The Legend of Zelda: The Wind Waker dan sekuelnya, Phantom Hourglass. Tetra mewarisi posisinya sebagai kapten serta Triforce of Wisdom dari ibunya, yang meninggal ketika dia masih muda. Dia tidak mengetahui garis keturunannya sebagai pewaris kerajaan Hyrule sampai peristiwa di game The Wind Waker.

Di awal game The Wind Waker, Tetra telah ditangkap oleh pasukan Ganon. Link membantu membebaskannya, tetapi saudari Link yang bernama Aryll malah tertangkap. Tetra pun membawa Link di kapalnya ke markas Ganon untuk menyelamatkan Aryll. Setelah Link terbuang ke laut oleh Ganon, Tetra membawa krunya untuk menemukan Mutiara Nayru. Dia bertemu Link lagi di Pulau Windfall saat keduanya mencari bom untuk mengakses gua di mana mutiaranya berada. Tetra membolehkan Link untuk mengambil bomnya, mengungkapkan bahwa sikapnya yang sebelumnya kasar dan egois ternyata hanyalah kedok. Dia kemudian ikut dengan Link untuk menghadapi Ganon lagi, sementara krunya menyelamatkan Aryll dan gadis-gadis lain yang ditangkap. Ganon dengan mudah mengalahkan mereka dan menyadari bahwa Tetra adalah inkarnasi baru Zelda yang memegang Triforce of Wisdom. Rekan-rekan Rito Link menyelamatkan dia dan Tetra, dan perahu Link, King of Red Lions, membawa mereka ke bawah samudra, mengunjungi Kerajaan Hyrule yang tenggelam. Sang Raja mengungkapkan bahwa dia adalah raja terakhir dari Hyrule, dan bahwa Tetra adalah pewarisnya. Tetra menetap di Hyrule sementara Link dan King of Red Lions mencari Triforce of Courage. Ganon menculik Tetra, dan Link mengejar mereka sampai ke menara Ganon. Berbekal panah ajaib, Tetra bergabung dengan Link dalam pertempuran terakhir melawan Ganon. Mereka pun menang, tapi Hyrule hilang tenggelam selamanya. Adegan pasca-kredit menampilkan Link dan Tetra berlayar untuk mencari pulau baru.

The Phantom Hourglass berlanjut dengan Tetra dan Link masih mengarungi lautan. Tetra tertangkap di sebuah kapal hantu, dan Link harus melawan monster bernama Bellum untuk menyelamatkannya. Sekuel kedua, Spirit Tracks, mengungkap bahwa Tetra mendirikan negeri baru Hyrule; keturunannya, yang merupakan inkarnasi Zelda saat itu, memimpin kerajaan satu abad kemudian.[9]

Tanggapan sunting

 
Peserta Otakon 2012 bercosplay sebagai versi-versi berbeda Zelda dan Link di sepanjang seri The Legend of Zelda.

Karakter Zelda diterima dengan sangat baik oleh sesama media dan gamer. Pada tahun 2009, dia terpilih di peringkat ketiga sebagai karakter wanita terhebat di game-game Nintendo oleh Official Nintendo Magazine, yang menghargainya sebagai "wanita tangguh yang mampu mempertahankan diri dalam pertarungan dengan pedang, busur, dan anak panahnya,"[10] Majalah Chip menempatkan Zelda sebagai "cewek dalam gaming" nomor tiga secara umum.[11] Hubungan antara Link dan Zelda memuncaki daftar "hubungan cinta teratas dalam gaming" tahun 2012 situs ScrewAttack.[12] Di tahun yang sama, majalah Complex menempatkan Zelda dan Sheik di peringkat keempat dan ketiga di daftar karakter video game yang pantas mendapat spin-off,[13] mereka menempatkannya sebagai pahlawan wanita terhebat kelima dalam sejarah video game pada tahun 2013 dan di peringkat lima pada daftar karakter-karakter "video game jadul" yang merupakan "ikon bergaya".[14][15] Darren Franich dari Entertainment Weekly mencatatnya sebagai salah satu dari 15 "wanita kick-ass" dalam video game pada tahun 2013, memuji bagaimana penggambarannya berkembang dari sekadar putri yang "diculik, berulang kali" di game-game awal menjadi "anak muda yang sangat bijak lalu menjadi pemain utama dalam pertempuran Hyrule" di Ocarina of Time.[16]

GameDaily mencatat Zelda sebagai salah satu dari 50 "wanita terseksi dalam video game" pada tahun 2009, menyatakan bahwa meskipun awalnya dia tidak terlalu cantik, kecantikannya tumbuh di game-game selanjutnya.[17] Pada 2010, Wesley Yin-Poole dari VideoGamer.com memasukkan Zelda ke dalam daftar sepuluh "gebetan video game" teratas, menyatakan: "jika kita terdampar di pulau terpencil dan hanya bisa memilih satu putri video game untuk menemani, itu adalah Princess Zelda [...] kita sudah bertahun-tahun naksir dengan telinga runcing Zelda, bahkan sejak masa-masa 8-bit-nya,".[18] Di tahun yang sama, GameTrailers menempatkannya di peringkat 4 dalam daftar "sepuluh cewek yang tidak akan kamu dapatkan".[19]

Tahun 2011, Game Informer menempatkan Sheik nomor 2 di daftar samaran terbaik.[20] Di tahun yang sama, pembaca Guinness World Records Gamer's Edition memvoting Zelda di peringkat 31 sebagai karakter video game teratas sepanjang masa.[21] Di tahun 2014, Julia Cook dari majalah Paste menempatkan Zelda dari game Four Swords di posisi ketiga sebagai "gadis berpakaian terbagus" di video game.[22] Karakter Zelda sangat populer dalam komunitas cosplay[23] dan TF1 menempatkannya di peringkat 13 dalam daftar "karakter video game terseksi untuk dicosplay".[24]

Buku Female Action Heroes mendeskripsikan Zelda sebagai "salah satu putri paling dikenal dalam sejarah video game", meskipun mengakui bahwa perannya dalam game tersebut adalah sebagai damsel in distress.[25] Buku Players Unleashed! juga mengkritik peran Zelda sebagai karakter yang terus-menerus perlu diselamatkan, menyebutnya "trofi wanita pasif yang ikonik" yang mendukung stereotip karakter wanita dalam game.[26]

Zelda disuarakan oleh aktris Kanada-Amerika Patricia Summersett di game The Legend of Zelda: Breath of the Wild. Summersett adalah penyuara bahasa Inggris resmi pertama Zelda dalam waralaba Legend of Zelda yang telah berlangsung selama tiga puluh tahun.[27][28][29][30][31][32][33]

Catatan sunting

  1. ^ Jepang: ゼルダ姫 Hepburn: Zeruda-Hime?
  2. ^ Jepang: テトラ Hepburn: Tetora?

Referensi sunting

  1. ^ Tanaka, Shinichiro, ed. (2018). The Legend of Zelda Encyclopedia. Diterjemahkan oleh C. White, Keaton. Dark Horse Books. ISBN 9781506706382. 
  2. ^ Zelda II: The Adventure of Link game manual. Nintendo. hlm. 8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2009-08-12. 
  3. ^ "Long interview with Director Aonuma Eiji". Nintendo Dream (dalam bahasa Japanese). Japan (154). December 21, 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 9, 2007. Diakses tanggal 2010-04-20. 
  4. ^ Sterling, Jim (2013-07-03). "Gamers urge Nintendo for a playable Zelda". Destructoid. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-16. Diakses tanggal 2014-12-12. 
  5. ^ Mowatt, Todd. "In the Game: Nintendo's Shigeru Miyamoto". Amazon.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-07. Diakses tanggal 2015-09-07. 
  6. ^ "Inside Zelda part 3". Nintendo Power. Nintendo. 194. 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-02. Diakses tanggal 2015-09-07. 
  7. ^ a b c Totilo, Stephen (2009-11-25). "Zelda Developer Was Stumped By New Zelda Game's Puzzles". Kotaku. Gawker Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 19, 2010. Diakses tanggal 2015-09-07. 
  8. ^ The Legend of Zelda database - letter S Diarsipkan 2005-04-16 di Wayback Machine. Zelda.com. Retrieved April 30, 2006.
  9. ^ Hussain, Tamoor (June 10, 2015). "Hyrule Warriors Announced for 3DS With New Characters". GameSpot. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 13, 2015. Diakses tanggal June 13, 2015. 
  10. ^ "Leading Ladies". Official Nintendo Magazine. 2009-09-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-15. Diakses tanggal 2009-09-12. 
  11. ^ "Top 20 Girls of Gaming - Gallery 7 - EN". Download.CHIP.eu. August 22, 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2013-11-21. 
  12. ^ "Top 10 Love Affairs in Gaming". Youtube.com. 2012-02-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-17. Diakses tanggal 2013-07-21. 
  13. ^ Obi Anyanwu, 25 Video Game Characters That Deserve a Spinoff Diarsipkan 2013-11-06 di Wayback Machine., Complex.com, January 2, 2013.
  14. ^ Hanuman Welch, Old School Video Game Characters Who Were Style Icons Diarsipkan 2013-12-14 di Wayback Machine., Complex.com, May 23, 2013.
  15. ^ Rougeau, Michael (March 4, 2013). "50 Greatest Heroines In Video Game History". Complex. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-04. Diakses tanggal March 24, 2013. 
  16. ^ Darren Franich (March 5, 2013). "15 Kick-Ass Women in Videogames". Entertainment Weekly. Time Inc. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 16, 2014. Diakses tanggal April 21, 2014. 
  17. ^ "Top 50 Hottest Game Babes on Trial". GameDaily. 2009-02-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-24. Diakses tanggal 2009-08-20. 
  18. ^ Wesley Yin-Poole, Top 10 Video Game Crushes | The female game characters who waggled our joysticks. Diarsipkan 2020-06-21 di Wayback Machine., VideoGamer.com, 30/03/2010.
  19. ^ "The Top 10 Babes Who Are Out of Your League". GameTrailers. 2013-07-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-14. Diakses tanggal 2013-07-21. 
  20. ^ Joe Juba, Game Informer Issue 215 (March 2011), page 15
  21. ^ Marchiafava, Jeff (February 16, 2011). "Guinness Names Top 50 Video Game Characters Of All Time". Game Informer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-13. Diakses tanggal February 2, 2018. 
  22. ^ Cook, Julia. "The 10 Best Dressed Ladies in Videogames :: Design :: Lists :: Paste". Pastemagazine.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 3, 2016. Diakses tanggal 2014-06-29. 
  23. ^ "Best Zelda Cosplay Ever? (PICS)". gamefront.com. 2011-09-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-10. Diakses tanggal 2013-07-21. 
  24. ^ (dalam bahasa Prancis) Le Top 15 des Cosplay les plus Sexy du jeu vidéo (partie 2) Diarsipkan 2014-05-04 di Wayback Machine., TF1, March 12, 2010.
  25. ^ Knight, Gladys L. (2010). Female Action Heroes: A Guide to Women in Comics, Video Games, Film, and Television. ABC-CLIO. hlm. 62. ISBN 0-313-37612-3. 
  26. ^ Sihvonen, Tanja (2011). Players Unleashed!: Modding the Sims and the Culture of Gaming. Amsterdam University Press. hlm. 125. 
  27. ^ Zelda’s Voice Actress Learned How to Read and Write Hylian Script Diarsipkan 2020-08-11 di Wayback Machine., Only Single Player, September 7, 2019
  28. ^ Perfecting the Princess: A Pre-Fan Expo Interview with Zelda Voice Actress Patricia Summersett Diarsipkan 2020-10-31 di Wayback Machine., CGMagonline, August 23, 2019
  29. ^ Voice Actress Patricia Summersett talks ‘Legend Of Zelda’ Diarsipkan 2019-09-21 di Wayback Machine., Horror Geek Life, August 21, 2019
  30. ^ Patricia Summersett Interview: Bringing Strength and Struggle to Zelda in Breath of the Wild Diarsipkan 2019-09-30 di Wayback Machine., Comic Book, September 5, 2017
  31. ^ Interview With the Voice Actress Behind Breath of the Wild’s Zelda Diarsipkan 2019-09-30 di Wayback Machine., Twin Finite, May 11, 2017
  32. ^ Taking A Deep Breath: Introducing The Voice Of Zelda, Patricia Summersett Diarsipkan 2020-05-07 di Wayback Machine., Nintendo Life, May 2, 2017
  33. ^ Breath of the Wild: Zelda Voice Actress Talks Inspiration, Future Appearances Diarsipkan 2019-09-30 di Wayback Machine., Game Rant, April 14, 2017