Pomerania Swedia

tanah milik Swedia di pesisir selatan Baltik, mencakup Pomerania dan sebagian Livonia dan Prusia (1630-1815)
(Dialihkan dari Pommern Swedia)

Pomerania Swedia (bahasa Swedia: Svenska Pommern; bahasa Jerman: Schwedisch-Pommern) adalah dominion mahkota Swedia dari tahun 1630 hingga 1815 yang terletak di wilayah pesisir Jerman dan Polandia di laut Baltik. Setelah berakhirnya Perang Polandia-Swedia dan Perang Tiga Puluh Tahun, Swedia menguasai wilayah di pesisir selatan Laut Baltik, mencakup Pomerania dan sebagian dari Livonia dan Prusia (dominium maris baltici).

Pomerania Swedia

Svenska Pommern
Schwedisch Pommern
1630–1815
Bendera Pomerania
Bendera Swedia
{{{coat_alt}}}
Lambang
Pomerania Swedia (jingga) di Kekaisaran Swedia pada tahun 1658
Pomerania Swedia (jingga) di Kekaisaran Swedia pada tahun 1658
StatusDominion Swedia
Negara bagian Kekaisaran Romawi Suci hingga tahun 1806
Ibu kotaStettin
(1630-1720)

Greifswald
(1720-1814)
Bahasa yang umum digunakanJerman Hilir/Jerman,
Swedia
Agama
Lutheranisme
PemerintahanKepangeranan
Adipati 
• 1630-1632
Gustav II Adolf (pertama)
• 1809–1814
Karl XIII (terakhir)
Gubernur-Jenderal 
• 1633–1641
Sten Svantesson Bielke (pertama)
• 1800–1809
Hans Henric von Essen (1755–1824) (terakhir)
• 1809–1814
Kekuasaan langsung
Sejarah 
10 Juli 1630
24 Oktober 1648
4 Mei 1653
21 Januari 1720
14 Januari 1814
4/7 Juni 1815
• Diserahkan kepada Prusia
23 Oktober 1815
Didahului oleh
Digantikan oleh
Kadipaten Pomerania
Provinsi Pomerania (1815–1945)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Swedia yang telah menempatkan pasukan di Stralsund semenjak tahun 1628 mengendalikan Kadipaten Pomerania secara keseluruhan setelah ditandatanganinya Traktat Stettin pada tahun 1630. Berdasarkan Perdamaian Westphalia pada tahun 1648 dan Traktat Stettin pada tahun 1653, Swedia memperoleh wilayah Pomerania Barat beserta pulau Rügen, Usedom, dan Wolin, dan sedikit wilayah Pomerania Timur. Perjanjian-perjanjian tersebut dinegosiasikan saat ratu Swedia Kristina masih di bawah umur dan Kekaisaran Swedia diperintah oleh para aristokrat. Akibatnya, Pomerania tidak dianeksasi oleh Swedia, yang bila dilakukan akan menghapuskan serfdom karena hukum petani Pomerania pada tahun 1616 memberlakukan hal tersebut. Wilayah Pomerania yang diperoleh Swedia malah tetap menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi Suci, sehingga memberikan status Reichsfürsten (pangeran kekaisaran) kepada penguasa Swedia dan memberikan tanggung jawab atas wilayah pedesaan dan penduduknya kepada para bangsawan. Walaupun kekuasaan para bangsawan Pomerania Swedia berkurang saat raja Swedia pada akhir abad ke-17 memperoleh kembali kekuatan politik, isi Perdamaian Westphalia melarang pemberlakuan hukum Swedia di Pomerania, dan hukum Swedia baru diterapkan di Pomerania ketika Kekaisaran Romawi Suci dibubarkan pada tahun 1806.

Pada tahun 1679, Swedia harus melepaskan wilayah Pomerania di sebelah timur Sungai Oder berdasarkan Traktat Saint-Germain-en-Laye, dan pada tahun 1720, Swedia harus merelakan wilayah Pomerania di sebelah selatan sungai Peene dan di sebelah timur sungai Peenestrom berdasarkan Traktat Stockholm. Wilayah-wilayah tersebut diserahkan kepada Brandenburg-Prusia dan menjadi bagian dari Pomerania Brandenburg. Pada tahun 1814, akibat Peperangan Napoleon, Pomerania Swedia diserahkan kepada Denmark untuk ditukar dengan Norwegia berdasarkan Traktat Kiel. Pada tahun 1815, setelah perang berakhir, Kongres Wina menyerahkan Pommern Swedia kepada Prusia.

Pranala luar

sunting

54°05′N 13°23′E / 54.083°N 13.383°E / 54.083; 13.383