Politik Fidel Castro

Fidel Castro menyatakan dirinya sendiri sebagai "seorang Sosialis, seorang Marxis, dan seorang Leninis".[1] Sebagai seorang Marxis dan Leninis, Castro sangat ingin mengubah Kuba dan seluruh dunia dari sistem kapitalis di mana setiap orang memiliki alat produksi, menjadi sistem sosialis di mana alat produksi dimiliki oleh para buruh. Pada sistem kapitalis, terdapat perbedaan kelas antara kelas orang kaya yang mengendalikan alat produksi (contohnya pabrik, pertanian, media dll) dan kelas buruh miskin yang bekerja untuk mereka, sementara dalam sistem sosialis, pembagian kelas terus menerus sirna berkat redistribusi yang dilakukan oleh pemerintah demi mewujudkan komunisme.

Marxisme adalah teori sosio-politik yang dikembangkan oleh filsuf Jerman Karl Marx dan Friedrich Engels pada pertengahan abad ke-19. Landasan teori tersebut adalah gagasan perjuangan kelas; dalam kata lain, masyarakat berubah dan mengalami kemajuan ketika satu kelas sosio-ekonomi merampas kekuasaan dari yang lain. Maka dari itu, kaum Marxis meyakini bahwa kapitalisme menggantikan feodalisme pada zaman Modern Awal karena kelas industrial kaya, atau borjuis, mengambil kekuasaan politik dan ekonomi dari kelas pemilik lahan tradisional (aristokrasi dan monarki). Para Marxis memprediksi bahwa sosialisme akan menggantikan kapitaslisme karena kelas buruh industrial, atau proletariat, akan merebut kekuasaan dari kaum borjuis melalui revolusi. Maka dari itu, Marxisme diyakini oleh pendukungnya sebagai penjelasan ilmiah tentang mengapa sosialisme harus (dan akan) menggantikan kapitalisme.

Leninisme merujuk kepada teori yang dikemukakan oleh pejuang revolusi, pakar teori politik, dan politikus Rusia Vladimir Lenin, pemimpin partai Bolshevik yang menjadi figur utama dalam Revolusi Oktober yang melengserkan Pemerintahan Sementara Rusia dan menggantinya dengan Republik Sosialis Federatif Soviet Rusia di bawah pemerintahan Partai Komunis. Dengan Marxisme sebagai dasarnya, Leninisme mengambil gagasan tentang bagaimana mengubah negara kapitalisme menjadi sosialis. Castro menggunakan pemikiran Leninis sebagai sebuah model untuk mengubah negara dan masyarakat Kuba menjadi berbentuk sosialis.

Referensi sunting

Bacaan tambahan sunting