Tanaman Pokem merupakan salah satu pilihan makanan pokok [1] bagi orang Numfor sejak zaman kolonial Belanda. Masyarakat mengenal pokem dari daerah Biak, tepatnya Pulau Numfor. Tanaman pokem berasal dari Benua Amerika yang dibawa tentara pada masa Perang Dunia II.

Masyarakat Biak Numfor menduga pokem tumbuh secara tidak sengaja di belakang pantry (dapur dari pemukiman tentara) dari sisa-sisa makanan dibuang ke tempat sampah. Penduduk lokal melihat tumbuhan pokem hidup liar di mana-mana padahal sebelumnya tidak pernah ada di Pulau Numfor. Dari situ pokem ditanam dan tersebar sampai ke Biak.

Pokem dalam bahasa Biak terdiri dari beberapa bagian, yaitu kor (batang atau jelai), mor (bulir), dan kraf (isi bulir).[2] Pokem yang siap diolah adalah pokem yang berupa biji-bijian kecil yang telah dipisahkan dari batang dan jelai. Serealia pokem siap diolah menjadi bubur, roti hingga kue kering. Tidak ada tabu/pantangan dalam mengkonsumsi pokem. Pokem biasanya diolah menjadi makanan pokok yang diperuntukkan bagi orang hamil dengan dibuat menjadi bubur.

  1. ^ "Pokem, Sumber Pangan Alternatif di Papua - Info Teknologi - Badan Litbang Pertanian". www.litbang.pertanian.go.id. Diakses tanggal 2019-09-21. 
  2. ^ "Hasil Kajian BPNB Jayapura-Papua "TANAMAN POKEM DALAM TRADISI LOKAL ETNIS BIAK DI PULAU NUMFOR KABUPATEN BIAK NUMFOR"". Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua (dalam bahasa Inggris). 2014-02-15. Diakses tanggal 2023-01-13.