Perang Inggris-Mysore Pertama

artikel daftar Wikimedia

Perang Inggris-Mysore Pertama (1767–1769) adalah perang yang berlangsung antara Kerajaan Mysore dengan East India Company (EIC) di anak benua India.

Perang Inggris-Mysore Pertama
Bagian dari Peperangan Inggris-Mysore

Peta tempat berlangsungnya pertempuran
Tanggal1767–1769
LokasiIndia Selatan
Hasil Kemenangan Mysore
Pihak terlibat
Mysore East India Company
Konfederasi Maratha
Nawab Karnatik
Negara Hyderabad
Tokoh dan pemimpin
Hyder Ali
Lutf Ali Beg
Makdum Ali
Tipu Sultan
Reza Sahib
Joseph Smith
John Wood
Kolonel Brooks
Madhavrao I
Muhammed Ali Khan Wallajah
Asaf Jah II

Sebab sunting

East India Company saat itu sedang mencari jalur darat antara Madras dan Benggala, sehingga mereka mencoba memperoleh akses ke Circar Utara, wilayah pesisir yang dikuasai oleh Prancis hingga tahun 1758. EIC menawarkan untuk membayar sewa kepada Nizam Hyderabad dengan jumlah yang lebih besar dari yang ia terima dari Nawab Arcot; namun, Nizam menolak tawaran tersebut.[1] Lord Robert Clive kemudian mencoba meminta akses dari Maharaja Mughal Shah Alam II, yang kemudian memutuskan untuk memberikan hak atas wilayah Circar Utara pada Agustus 1765.[2]

Pada saat yang sama, Nizam sedang bersekutu dengan Maratha. Baik Nizam maupun Peshwa Maratha Madhavrao I merasa khawatir atas ancaman Haidar Ali dari Mysore. Setelah membantu Maratha dalam menghadapi salah satu anggota konfederasinya pada tahun 1765, mereka mulai membuat rencana untuk menyerang Mysore. Saat Britania menduduki Circar Utara pada tahun 1766, Nizam menentang hal tersebut dan mengirim surat ancaman kepada otoritas EIC di Madras.[3] Ia mempertimbangkan untuk berperang melawan EIC, tetapi kesulitan keuangan membuat hal tersebut tidak mungkin.[4] Nizam malah membuat perjanjian dengan EIC pada November 1766. Berdasarkan traktat tersebut, EIC menerima empat dari lima Circar, sementara Circar kelima (Guntur) akan dianugerahkan kepada putra Nizam menjelang kematian sang putra; sebagai gantinya, Nizam memperoleh 7 lahk rupee atau bantuan militer. Menurut sejarawan, Nizam membuat traktat tersebut karena adanya kebutuhan keuangan, dan sebenarnya ia "marah" dengan kekuasaan Inggris.[5] Untuk memenuhi kewajibannya, EIC menyediakan dua batalion tentara kepada Nizam. Berdasarkan traktat tersebut, tidak ada batasan jumlah tentara yang dapat diminta oleh Nizam, dan juga tidak ada batasan kegunaan (ofensif atau defensif).[4]

Konflik antara Muhammed Ali Khan Wallajah selaku otoritas Madras dan Haidar Ali juga sedang memanas. Muhammed Ali Khan Wallajah, yang merupakan sekutu Britania, merasa kecewa karena Haidar memberikan tempat kepada lawan politiknya, termasuk kakak laki-lakinya Mahfuhz Khan, serta Raja Saheb, putra dari Chanda Saheb yang sebelumnya menjadi pengklaim takhta Karnatik. Haidar juga tidak menyukai keberadaan pos terfortifikasi Britania di Vellore, dan EIC beberapa kali menolak tawaran persekutuan Haidar. Tawaran yang diberikan pada akhir tahun 1766 ditolak karena EIC meras hal tersebut bertentangan dengan traktat dengan Nizam.[6]

Pertempuran sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ Duff, hlm. 651
  2. ^ Duff, hlm. 652
  3. ^ Regani, hlm. 130
  4. ^ a b Regani, hlm. 131
  5. ^ Regani, hlm. 133–134
  6. ^ Regani, hlm. 129

Daftar pustaka sunting