Penghalau rintangan

alat keselamatan perkeretaapian

Dalam perkeretaapian, penghalau rintangan adalah alat yang dipasang pada bagian depan lokomotif untuk menghalau rintangan di jalur kereta api yang dapat menyebabkan KA mengalami anjlokan. Istilah lainnya dalam bahasa Inggris adalah cowcatcher atau pilot, dan dalam bahasa Belanda penghalau rintangan disebut koevanger.

Penghalau rintangan (cowcathcer) pada lokomotif CC 206.
Penghalau rintangan (cowcatcher) pada lokomotif CC 206.

Selain penghalau rintangan, penghalau berbentuk batang besi yang dikenal sebagai lifeguard juga dipasang langsung di depan roda. Batang ini menghalau rintangan kecil yang berada di atas batang rel. Secara historis sistem kereta api terlindungi pagar di Eropa bergantung pada perangkat ini dan tidak menggunakan penghalau rintangan, tetapi desain ini jarang digunakan dalam sistem modern.

Trem menggunakan peralatan yang disebut fender. Benda-benda kecil yang tergeletak di jalur trem terdeteksi oleh sebuah sensor, yang memicu agar menurunkan alat berbentuk seperti keranjang ke tanah. Alat ini mencegah agar trem tidak mengenai rintangan dengan menyeretnya di sepanjang permukaan jalan di depan roda.

Di daerah bersalju penghalau rintangan difungsikan sebagai pembajak salju.

Penemuan sunting

Penghalau rintangan diciptakan oleh Charles Babbage pada abad ke-19, selama bekerja di Liverpool and Manchester Railway.[1] Namun, penemuan Babbage tidak dibuat, dan tak diketahui secara pasti siapa yang mengetahui gagasan Babbage.

Desain sunting

Pada lokomotif cepat, penghalau rintangan telah berhasil menghalau rintangan pada kecepatan tinggi; dengan cara mendorongnya ke atas kemudian ke arah pinggir rel. Bentuk penghalau rintangan adalah baji tumpul yang berbentuk V terbuka jika dilihat dari atas. Penghalau jenis ini biasa dijumpai pada lokomotif uap. Selanjutnya, penghalau rintangan normalnya terbuat dari batang baja dipasang pada rangka bawah, kemudian lembaran baja dapat ditambahkan untuk kenyamanan, dan sejumlah penghalau rintangan baja cor dikembangkan. Lokomotif diesel tipe awal mengikuti rancangan tersebut.

Lokomotif pelangsir sering memiliki penghalau rintangan dengan pijakan kaki kecil untuk juru langsir. Di beberapa negara, pijakan tersebut dilarang dengan alasan keselamatan, sehingga dihilangkan. Lokomotif modern kini dapat memiliki bordes depan dan belakang dengan pegangan agar petugas langsir bisa naik lokomotif saat melangsir.

Penghalau modern sunting

Kereta modern di Eropa harus memiliki penghalau rintangan dengan pembajak salju dan penghalau menurut undang-undang. Gaya yang diperlukan dari sistem ini adalah 30 kN (3.059 kp) di tengah-tengah rel dan 50 kN (5.099 kp) di dekat batang rel.[2]

Lokomotif diesel Amerika Serikat memiliki penghalau yang datar, sedikit berbentuk baji; hal ini karena lokomotif diesel memiliki kabin masinis di dekat bagian depan, dan kru KA rentan terhadap dampak dari rintangan-rintangan yang didorong oleh penghalau.

Anticlimber sunting

 
Anticlimber pada kereta penumpang Washington Metro.

Untuk melindungi awak sarana perkeretaapian dan penumpang, lokomotif dan kereta penumpang dilengkapi dengan perangkat yang dikenal sebagai anticlimber di atas alat perangkai untuk mencegah benda di atas rel meloncat naik ke atas kereta penumpang atau lokomotif. Bila penghalau tidak dipasang pada tengah rangkaian, anticlimber dapat digunakan. Anticlimber berguna untuk mencegah salah satu kereta penumpang meloncat naik ke atas kereta di depannya, atau yang dikenal dengan istilah "efek teleskopik" dalam tabrakan.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Hyman, Anthony (1982). Charles Babbage, Pioneer of the Computer. Oxford University Press. hlm. 142–143. ISBN 0-19-858170-X. Babbage suggested to Hodgson of the railway company what was later to be called a 'cow-catcher' for sweeping obstacles off the line. 
  2. ^ "§ 41 Bahnräumer und Schienenräumer". Verordnung über den Bau und Betrieb der Straßenbahnen (Straßenbahn-Bau- und Betriebsordnung - BOStrab) (dalam bahasa German). 2008-11-07. Diakses tanggal 2009-03-29. 

Daftar pustaka sunting

  • "Notes and News: Pilot Engines, Past and Present". The Railway Magazine. Westminster: Railway Publishing Company. 91 (556): 117–118. March–April 1945.  - menjelaskan tujuh arti lain dari kata "pilot" secara historis digunakan di jalur kereta api Inggris.
  • "Hubris and the Cowcatcher by John H. White Jr". Railroad History. Pflugerville, Texas: Railway & Locomotive Historical Society (215): 86–91. Fall–Winter 2016.  - menjelaskan Lorenzo Davies, yang diduga merupakan penemu lain dari penghalau rintangan.