Pelantak tubruk (Inggris: Battering ram) adalah mesin kepung yang muncul sejak zaman kuno dan dirancang untuk menerobos tembok benteng berbatu atau mendobrak gerbang kayu. Di Romawi kuno, pelantak tubruk juga digunakan di pertambangan untuk menghancurkan bebatuan.

Replika pelantak tubruk di Château des Baux, Prancis.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, pelantak tubruk merupakan sebatang kayu yang besar dan berat yang dibawa oleh beberapa orang dan diayunkan dengan sekuat tenaga terhadap suatu penghalang; pelantak tubruk akan cukup untuk menghancurkan sasaran jika kayunya cukup besar dan jika digerakkan dengan cukup cepat. Pada masa selanjutnya, pelantak tubruk ditutupi oleh kanopi tahan panah dan tahan api yang diletakkan pada roda. Di dalam kanopi, batang kayu digantungkan dengan menggunakan rantai atau tali.

Pelantak tubruk terbukti sebagai senjata perang yang efektif karena bahan bangunan pada masa tersebut, seperti misalnya batu dan bata,lemah dalam hal tensi, dan demikian mudah retak jika dihantam dengan kekuatan yang cukup besar. Dengan tubrukan berulang, retakan tersebut secara perlahan akan membesar hinggal menjadi lubang. Pada akhirnya, lubang tersebut akan terus membesar hingga dapa dilalui oleh para penyerang.

Diperkenalkannya senjata kanon pada Abad Pertengahan akhir, yang memanfaatkan tenaga ledakan bubuk mesiu untuk meluncurkan bola batu atau besi yang berat terhadap rintangan perbentengan, mengakhiri penggunaan pelantak tubruk dan mesin kepung tradisional lainnya. Pelantak tubruk dengan versi yang lebih kecil dan dipegang dengan tangan masih terus digunakan hingga saat ini oleh penegak hukum dan personel militer untuk membuka pintu yang terkunci.

Pranala luar sunting