Kemladean

Spesies tumbuhan benalu
(Dialihkan dari Pasilan)

Kemladean, benalu cengkih[a] atau pasilan cengkih[1] (Dendrophthoe pentandra) adalah spesies tumbuhan benalu yang termasuk ke dalam Genus Dendrophthoe.[2] Tanaman ini merupakan tumbuhan benalu/pengganggu pada tanaman kakao, cengkih, mangga, belimbing, kenanga, duku, sirsak, kepel, mahkota dewa, dan teh dan spesies pohon lainnya.[2][3][4] Kemladean memiliki banyak aktivitas biologis seperti antioksidan, antikanker, antidiabetes, dan hipertensi.[4][5]

Kemladean
Dendrophthoe pentandra

Sering pula disebut "benalu mangga" karena tumbuh sebagai benalu di tumbuhan mangga
Taksonomi
DivisiTracheophyta
SubdivisiSpermatophytes
KladAngiospermae
Kladmesangiosperms
Kladeudicots
Kladcore eudicots
OrdoSantalales
FamiliLoranthaceae
TribusLorantheae
SubtribusDendrophthoinae
GenusDendrophthoe
SpesiesDendrophthoe pentandra
Miq., 1856
Tata nama
BasionimLoranthus pentandrus (en)

Di Indonesia sendiri terdapat bermacam-macam jenis benalu, di antaranya adalah Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. dan Scurrula atropurpurea (BI.). Sepintas lalu kedua jenis tanaman liar ini sukar dibedakan terutama dalam bentuk simplisia yang sudah tidak utuh lagi.[6][7] Tumbuhan ini merupakan jenis benalu yang paling banyak menyerang tumbuhan di Indonesia.[5]

Nama lain sunting

Dendrophthoe pentandra memiliki nama lain di Nusantara seperti: kemladean, kamadean, benalu cengkeh (Jawa), pasilan cengkih, benalu cengkih (Bahasa Indonesia); disebut pula sesuai dengan tumbuhan inangnya seperti benalu kakao,[2] juga benalu mangga, karena sering tumbuh sebagai benalu di tumbuhan mangga.[8]

Deskripsi sunting

D. pentandra merupakan jenis benalu yang masuk dalam suku Loranthaceae. D. pentandra ditemukan di daerah hutan hujan atau di hutan yang terbuka, di perkebunan, di taman-taman kota, hingga di sekitar permukiman penduduk. Penyebarannya terjadi melalui burung-burung pemakan bijinya. Kemampuan benalu ini tidak hanya menyerang jenis tumbuhan inang tertentu melainkan dapat memarasit berbagai jenis tumbuhan inang, baik berupa semak ataupun pohon, selama beberapa tahun. D. pentandra dapat hidup pada jenis-jenis tumbuhan yang beragam serta rentang sebaran ekologis yang cukup luas.[5]

Manfaat sunting

Kemladean banyak digunakan secara tradisional di Indonesia sebagai tumbuhan obat, salah satunya sebagai anti kanker.[9][10] Kanker adalah salah satu penyakit degeneratif yang diakibatkan oleh adanya radikal bebas yang berlebihan dalam tubuh di mana antioksidan dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit degeneratif. Benalu dilaporkan memiliki kandungan senyawa golongan flavonoid yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Potensi ini perlu diteliti sehingga pemanfaatannya dapat lebih dikembangkan. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode “DPPH free radical scavenger” dan toksisitas dengan menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) telah dilakukan pada ekstrak air dan etanol benalu (Dendropthoe pentandra (L.) Miq.) yang tumbuh pada berbagai inang (mangga, belimbing, kenanga, duku, sirsak, kepel, mahkota dewa, dan teh). Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan air benalu pada semua inang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan (nilai IC50 antara 6.4 - 51.8 µg/mL).[4]

Galeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata pasilan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-11-14. 
  2. ^ a b c Sembiring, Helmina Br; Lenny, Sovia; Marpaung, Lamek (2016-12-12). "AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN BENALU KAKAO (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.)". Chimica et Natura Acta. 4 (3): 117–122. doi:10.24198/cna.v4.n3.10920. ISSN 2541-2574. 
  3. ^ "Kimia Portal". Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Ekstrak Air dan Etanol Daun Benalu (Dendrophthoe pentandra L. Miq) yang Tumbuh pada Berbagai Inang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-20. Diakses tanggal 2019-11-14. 
  4. ^ a b c Bintang, Maria; Safithri, Mega; Fitrilia, Tiana (2015). "repository.ipb.ac.id". Ekstrak Daun Benalu Cengkeh (Dendrophthoe Pentandra (L.) Miq) Sebagai Agen Antioksidan Dan Antidiabetes Secara In Vitro. Bogor Agricultural University (IPB). 
  5. ^ a b c Sunaryo, Sunaryo (2008). "Bidang Botani, Puslit Biologi–LIPI, Cibinong Jl. Raya Jakarta-Bogor km 46, Cibinong 16911". Pemarasitan Benalu Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. pada Tanaman Koleksi Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. 
  6. ^ Katrin, Katrin; Jurusan Farmasi FMIPA UI. "PEMERIKSAAN FARMAKOGNOSTIK DENDROPHTHOE PENTANDRA (L.) MIQ DAN SCURRULA ATROPURPUREA (Bl.) DANS". kink.onesearch.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-08. Diakses tanggal 2019-11-14. 
  7. ^ "IPI PEMERIKSAAN FARMAKOGNOSTIK DENDROPHTHOE PENTANDRA (L.) MIQ DAN SCURRULA ATROPURPUREA (Bl.) DANS : View Article". portalgaruda.fti.unissula.ac.id. Diakses tanggal 2019-11-14. 
  8. ^ Nurfaat, Diantika Luhuri (2016-06-28). "Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Benalu Mangga (Dendrophthoe petandra) Terhadap Mencit Swiss Webster". Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology. 3 (2): 53–65. ISSN 2406-856X. 
  9. ^ you, PutriSEO Content"Wherever life plants; Grace.", Bloom with (2018-07-16). "Manfaat Benalu Cengkeh untuk Mengobati Kanker". elevenia Blog (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-03. Diakses tanggal 2019-11-14. 
  10. ^ "Benalu, Tumbuhan 'Terkutuk' yang Tak Tahu Malu tapi Andal Obati Alergi dan Kanker". intisari.grid.id. Diakses tanggal 2019-11-14. 

Catatan kaki sunting

  1. ^ dinamakan benalu cengkih karena bunga dari tumbuhan ini mirip dengan cengkih atau cengkeh