Papirus Rylands 458

Papirus Rylands 458 adalah salinan Pentateukh Alkitab Ibrani dalam bahasa Yunani versi Septuaginta. Merupakan naskah papirus dalam bentuk gulungan. Berdasarkan paleografi naskah ini diberi tarikh abad ke-2 SM, dan sebelum penemuan Gulungan Laut Mati dianggap sebagai naskah tertua Alkitab bahasa Yunani. Naskah ini terlestarikan dalam kondisi terfragmentasi.

Papirus Rylands 458

Deskripsi sunting

Teks ditulis pada papirus dalam huruf uncial. Diberi nomor 957 pada daftar naskah Septuaginta menurut sistem penomoran yang dibuat oleh Alfred Rahlfs. Teks dari Kitab Ulangan adalah Ulangan 23:24(26)-24:3; 25:1-3; 26:12; 26:17-19; 28:31-33; 27:15; 28:2.

Naskah hanya terdiri dari 8 fragmen-fragmen kecil, yang diberi kode huruf "a"–"h". Fragmen "h" adalah yang terkecil dan hanya berisi dua huruf. Kata-kata tidak dibagi dengan spasi, tetapi ditulis secara bersambungan. Penulis menggunakan sistem kolometrikal, secara teratur menyisakan ruang di akhir kalimat atau klausa.

Teks naskah lebih bersesuaian dengan Codex Cottonianus dibandingkan dengan Kodeks Vaticanus.[1]

Tetragrammaton sunting

Naskah ini telah digunakan dalam diskusi tentang Tetragrammaton, meskipun sebenarnya ada ruang kosong di tempat-tempat di mana beberapa sarjana seperti C. H. Roberts percaya itu berisi huruf-huruf.[2] Menurut Paul E. Kahle, Tetragrammaton seharusnya ditulis dalam naskah ini di mana ada jeda atau ruang kosong.[3] Dalam Tosefta praktek menghapus tetragrammaton dengan air dari manuskrip telah direkam.[4]

Albert Pietersma menyebutkan P. Ryl. 458 "bukan karena relevan untuk diskusi [mereka] tapi karena telah secara paksa dimasukkan ke dalam diskusi, pada satu sisi, diduga karena sebagai naskah tertua yang masih ada" mengingat semua naskah kontemporer kuno memuat suatu bentuk Nama Ilahi.[5]:91 Pada tahun 1984 A. Piertersma juga menyatakan "Satu harapan bahwa teks ini selanjutnya akan dilarang dari pembahasan lebih lanjut mengenai tetragram, karena tidak memiliki apa-apa untuk mengatakan tentang hal itu".:92 Sayangnya Pietersma tidak memasukkan naskah yang baru-baru ini diterbitkan: P. Oxy. 3522 tahun sebelumnya, dan naskah lain yang diterbitkan hampir tiga puluh tahun kemudian: P. Oxy. 5101, keduanya merupakan contoh LXX yang memuat YHWH.

Sejarah gulungan sunting

Paleografi naskah ini memberi tarikh pertengahan abad ke-2 SM. Merupakan naskah tertua Septuaginta yang masih ada. Diyakini berasal dari Fayyum, di mana ada dua sinagoge Yahudi.[6]

Naskah ini ditemukan pada tahun 1917 oleh J. Rendel Harris. Ditelitiioleh A. Vacari (1936) dan A. Pietersma (1985). Teks disunting oleh C. H. Roberts pada tahun 1936.[7]

Naskah ini sekarang disimpan di John Rylands Library (Gr. P. 458) di Manchester, yang memberikan namanya.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Rylands Papyri, UK: Katapi .
  2. ^ Sidney Jellicoe (1968). The Septuagint and Modern Study. Eisenbrauns. hlm. 271–2. ISBN 0-931464-00-5. 
  3. ^ Paul E. Kahle (1959). The Cairo Geniza. Oxford: Basil Blackwell. hlm. 222. ISBN 0758162456. .
  4. ^ Kutipan bahasa Inggris: Shabbat 13:5: "The 'Gilyon[im]' and the [Biblical] books of the Judæo-Christians [ Minim ] are not saved [on the Sabbath] from fire; but one lets them burn together with the [ Tetragrammaton ] names of God written upon them." R. Jose the Galilean says: "On week-days the [ Tetragrammaton ] names of God are cut out and hidden while the rest is burned." R. Tarphon says: "I swear by the life of my children that if they fall into my hands I shall burn them together with the [ Tetragrammaton ] names of God upon them." R. Ishmael says: "If God has said, 'My name that has been written in holiness [i.e., in the "jealousy roll" mentioned in Num. v. 21 et seq.] shall be wiped out by water, in order to make peace between husband and wife,' then all the more should the books of the Judæo-Christians, that cause enmity, jealousy, and contention between Israel and its heavenly Father. [...] As they are not saved from fire, so they are not saved when they are in danger of decaying, or when they have fallen into water, or when any other mishap has befallen them. From: Ludwig Blau (1906). GILYONIM. Jewish Encyclopedia. Executive Committee of the Editorial Board. 
  5. ^ Albert Pietersma (1984). Albert Pietersma and Claude Cox, ed. KYRIOS OR TETRAGRAM: A RENEWED QUEST FOR THE ORIGINAL LXX (PDF). DE SEPTUAGINTA. Studies in Honour of John William Wevers on his sixty-fifth birthday. Mississauga: Benben Publications. 
  6. ^ Würthwein Ernst (1988). Der Text des Alten Testaments, Stuttgart: Deutsche Bibelgesellschaft, p. 190.
  7. ^ Roberts, C. H. (1936) Two biblical Papyri in the John Rylands Library Manchester. Manchester 1936, p. 25.

Pustaka tambahan sunting

Pranala luar sunting