Pandemi Covid-19 di Pantai Gading

tinjauan umum pandemi koronavirus 2019–2020 di Pantai Gading pada 2020

Kasus COVID-19 dikonfirmasi masuk ke Pantai Gading pada bulan Maret tahun 2020.[2]

Pandemi COVID-19 di Pantai Gading
Jumlah kasus dari setiap Distrik.
  ≥ 10 000
  1000 hingga 9 999
  500 hingga 999
  100 hingga 499
  10 hingga 99
  1 hingga 9
  0
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiPantai Gading
Kasus pertamaAbidjan
Tanggal kemunculan11 March 2020
(4 tahun, 1 bulan dan 3 hari)
AsalWuhan, Republik Rakyat Tiongkok
Kasus terkonfirmasi2,799 (per 30 May)[1]
Kasus dirawat
1,381 (per 30 May)
Kasus sembuh1,385 (per 30 May)
Kematian
33 (per 30 May)

Latar Belakang sunting

Pada bulan Januari tahun 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi bahwa sebuah jenis coronavirus baru (novel koronavirus) menyebabkan terjadinya penyakit pada saluran pernapasan. Kasus pertama diidentifikasi terjadi di Wuhan, sebuah kota di provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok, yang mana disebutkan pada tanggal 31 Desember 2019.[3][4] CFR dari koronavirus jenis baru ini memang jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan SARS pada tahun 2003,[5][6] namun tingkat penyebarannya jauh lebih besar, serta jumlah kematian yang lebih tinggi.[7]

Lini waktu sunting

Maret 2020 sunting

  • Pada tanggal 11 Maret, Pantai Gading menemukan kasus COVID-19 pertamanya. Kasus pertama tersebut dialami pada seorang warga negara Pantai Gading yang baru pulang dari Italia.[8] Pasien pertama tersebut kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Treinchville di Abidjan. Berdasarkan Menteri Kesehatan, beberapa orang yang diduga kontak fisik dengannya telah diidentifikasi dan akan ditinjau lebih lanjut. Pemerintah Pantai Gading menganjurkan masyarakat untuk tetap tenang dan mematuhi anjuran protokol kesehatan yang akan ditetapkan. Nomor darurat tidak berbayar juga dibentuk di Pantai Gading (nomor 143 atau 101) bagi warga apabila menemukan atau menduga adanya kasus COVID-19 lainnya. Beberapa pengawasan perbatasan negara juga disesuaikan untuk membatasi penyebaran COVID-19 di negara tersebut.[9][10]

Referensi sunting

  1. ^ "Ministère de la Santé et de l'Hygiène Publique". www.facebook.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-30. 
  2. ^ "Premier cas de Covid-19 en Côte d'Ivoire". Le Monde.fr (dalam bahasa Prancis). 2020-03-11. Diakses tanggal 2020-06-03. 
  3. ^ Elsevier. "Novel Coronavirus Information Center". Elsevier Connect (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-03. 
  4. ^ Weiss, Matt Reynolds and Sabrina (2020-05-27). "How coronavirus started and what happens next, explained". Wired UK. ISSN 1357-0978. Diakses tanggal 2020-06-03. 
  5. ^ "Crunching the numbers for coronavirus | Imperial News | Imperial College London". Imperial News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-03. 
  6. ^ "High consequence infectious diseases (HCID)". GOV.UK (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-03. 
  7. ^ "World Federation Of Societies of Anaesthesiologists - Coronavirus". www.wfsahq.org. Diakses tanggal 2020-06-03. 
  8. ^ REUTERS (2020-03-11). "Ivory Coast confirms first case of coronavirus". Daily Sabah (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-03. 
  9. ^ "Côte d'Ivoire : un premier cas confirmé de coronavirus, les autorités appellent au calme – Jeune Afrique". JeuneAfrique.com (dalam bahasa Prancis). 2020-03-11. Diakses tanggal 2020-06-03. 
  10. ^ "Premier cas de coronavirus confirmé en Côte d'Ivoire". BBC News Afrique (dalam bahasa Prancis). 2020-03-11. Diakses tanggal 2020-06-03.