Orde Singa Belanda

Orde Singa Belanda (Belanda: De Orde van de Nederlandse Leeuw, Prancis: L'Ordre du Lion Néerlandais) merupakan sebuah orde kekesatriaan Belanda yang didirikan oleh Raja Willem I pada 29 September 1815.

Orde Singa Belanda
Orde van de Nederlandse Leeuw
Medali Kesatria Orde Singa Belanda
Dianugerahkan oleh Raja Belanda
TipeOrde kekesatriaan dengan tiga kelas
Dibentuk29 September 1815
Negara Belanda
MottoVirtus Nobilitat
Dianugerahkan kepadaMereka yang berjasa dan bermanfaat luar biasa di masyarakat
StatusMasih dianugerahkan
Pemilik AgungRaja Willem-Alexander
KanselirMayjend. H. Morsink[1]
TingkatKesatria Salib Agung
Panglima
Kesatria
Tingkat sebelumnyaSaudara
Prioritas
Tingkat lebih tinggiMedali Kehormatan untuk Bantuan Kemanusiaan
Tingkat lebih rendahOrde Oranye-Nassau

Orde Singa Belanda hingga saat ini diberikan kepada orang terkemuka dari seluruh lapisan masyarakat, meliputi jenderal, menteri, wali kota besar, profesor dan ilmuwan terkemuka, industrialis, pegawai negeri sipil golongan tinggi, kepala hakim, serta artis terkenal. Sejak 1980, tanda kehormatan ini utamanya dianugerahkan atas jasa di bidang seni, ilmu pengetahuan, olahraga, dan literatur; sementara itu yang lainnya dianugerahkan Orde Oranye-Nassau.

Tanda kehormatan ini tingkatannya di bawah Orde Militer Willem. Kelas kedua dan ketiga dari tanda kehormatan ini tidak dapat dianugerahkan kepada warga negara asing. Warga negara asing yang memenuhi kriteria akan dianugerahkan Orde Oranye-Nassau ataupun Orde Mahkota.

Raja Belanda merupakan Pemilik Agung dari tanda kehormatan ini. Orde ini diberikan dalam tiga kelas. Dahulunya, juga ada medali untuk kelas "Saudara" yang tidak dianugerahkan lagi sejak 1960.[2] Kelas tersebut kemudian dihapuskan pada tahun 1994.

Kelas sunting

  1. Kesatria Salib Agung – Diberikan kepada anggota keluarga kerajaan, kepala negara lain, serta beberapa mantan perdana menteri, pangeran, dan kardinal yang dipilih. Lencana tanda kehormatan berada di selempang yang dipakai di pundak kanan ditambah sebuah patra bintang dipakai di dada kiri.
  2. Panglima – Biasanya diberikan kepada orang Belanda yang memenangkan Penghargaan Nobel, beberapa artis, penulis, dan politikus yang terkenal. Lencana tanda kehormatan berada di kalung yang dikenakan di leher ditambah dengan patra salib yang bentuknya identik dengan lencana dipakai di dada kiri.
  3. Kesatria – Mengenakan lencana yang berbentuk medali di dada kiri.
  4. Saudara – Tidak lagi dianugerahkan. Mengenakan medalinya di dada kiri.
Pita tanda kehormatan
 
Kesatria Salib Agung
 
Panglima
 
Kesatria
 
Saudara

Insignia sunting

Lencana Orde Singa Belanda berbentuk Salib Malta hasil sepuhan yang diemail putih dengan monogram "W" (Raja Willem I) berwarna emas di setiap lengannya. Tepat di tengah bagian depannya terdapat lingkaran berwarna biru yang diemail bertuliskan motto dari orde ini, yaitu Virtus Nobilitat. Bagian belakang dari lingkaran tersebut berupa lingkaran berwarna emas polos yang dilengkapi singa dari Lambang Kerajaan Belanda. Lencana ini menggantung pada ornamen berbentuk mahkota kerajaan.

Sama seperti anugerah kehormatan Belanda yang lain, orde ini juga terdiri atas beberapa kelengkapan tanda kehormatan seperti miniatur dan patra. Semua kelas dari orde ini memiliki miniatur sementara patra hanya terdapat di beberapa kelas saja. Tanda kehormatan dan kelengkapannya ini hanya dikenakan pada saat kesempatan formal saja. Selain itu, terdapat sebuah pita pengganti yang berukuran lebih kecil dari miniatur dan dipakai ketika mengenakan pakaian formal saja.[3]

Referensi sunting

  1. ^ "Kanselier der Nederlandse Orden" [Kanselir Tanda Kehormatan Belanda]. www.lintjes.nl (dalam bahasa Belanda). Kekanseliran Tanda Kehormatan Belanda. Diakses tanggal 20 Juli 2021. 
  2. ^ "Geschiedenis van de Orde van de Nederlandse Leeuw". www.lintjes.nl (dalam bahasa Belanda). Kekanseliran Tanda Kehormatan Belanda. Diakses tanggal 17 Agustus 2021. 
  3. ^ "Dragen van lintje". www.lintjes.nl (dalam bahasa Belanda). Kekanseliran Tanda Kehormatan Belanda. Diakses tanggal 17 Agustus 2021. 

Pranala luar sunting