Oligonukleotida (umumnya disingkat "oligo" dalam percakapan sehari-hari di laboratorium, dan digunakan dalam artikel ini) merupakan seberkas pendek polimer nukleotida (DNA atau RNA) yang sering digunakan sebagai primer atau sebagai penuntun probe pada berbagai teknik analisis deteksi dalam biologi molekular. Ukurannya biasanya antara 5 sampai 20 basa N (biasa ditulis 10-mer untuk oligo dengan 10 basa, "-mer" kependekan dari "primer").

Dalam analisis deteksi, oligo yang telah disambung dengan zat penghasil signal (probe) akan mengenali urutan DNA atau RNA komplemennya. Dengan kombinasi enzim serta lingkungan reaksi yang sesuai (biasanya tersedia sebagai "kit reaksi"), probe akan menghasilkan signal bagi peneliti mengenai keberadaan suatu sekuens tertentu yang menjadi target. Beberapa teknik yang menggunakan oligo adalah DNA-microarray, Southern blot, FISH, dan sintesis gen buatan.

Oligo DNA (deoksioligonukleotida, mengandung timin dan gula deoksiribosa) sering digunakan sebagai primer dalam teknik PCR untuk menghasilkan berkas DNA yang lebih panjang. Dalam teknik ini, oligo berdiri atau dipasangi zat detektor tergantung alat yang dipakai (seperti M-13 sehingga dapat memantulkan laser).

Sumber sunting

PIERCE, "GENETICS: A Conceptual Approach" 2005