Nino Bixio (bahasa Italia: [ˈniːno ˈbiksjo]; 2 Oktober 1821 – 16 Desember 1873) adalah seorang jenderal, patriot, dan politikus Italia. Ia menjadi salah satu tokoh yang berperan penting dalam peristiwa penyatuan Italia.

Jenderal
Nino Bixio
Monumen Nino Bixio di Genova
Anggota Senat Kerajaan Italia
Masa jabatan
6 Februari 1870 – 16 Desember 1873
Informasi pribadi
Lahir(1821-10-02)2 Oktober 1821
Genova, Italia
Meninggal16 Desember 1873(1873-12-16) (umur 52)
Banda Aceh, Indonesia
KebangsaanItalia
Partai politikIndependen
Karier militer
Pihak Kerajaan Sardinia
 Kerajaan Italia
Dinas/cabang Angkatan Darat Sardinia
 Royal Italian Army
Masa dinasAktif: 1837–1870
PangkatJenderal
SatuanBaju Merah
Pertempuran/perangPerang Kemerdekaan Italia (1848-1866)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan dan karier sunting

Ia terlahir dengan nama Gerolamo Bixio di Genova. Saat masih kecil, Bixio diwajibkan oleh orang tuanya untuk merintis karier di angkatan laut Kerajaan Sardinia. Setelah berpetualang di berbagai tempat di dunia, ia kembali ke Italia pada tahun 1846 dan bergabung dengan Giovine Italia.[butuh rujukan]

Ia turut serta dalam Perang Kemerdekaan Italia Pertama pada tahun 1848 dan menjadi kapten di bawah kepemimpinan Giuseppe Garibaldi di Roma pada tahun 1849. Ia berhasil menawan seluruh batalion Prancis dan memperoleh medali emas karena keberaniannya. Kemudian, selama Perang Kemerdekaan Italia Kedua pada tahun 1859, ia memimpin batalion Pemburu Alpen dan turut terlibat dalam Pertempuran Varese. Berkat jasanya ia memperoleh penghargaan Salib Militer Savoia.[1]

Satu tahun kemudian, Nino Bixio menjadi salah satu tokoh yang melancarkan Ekspedisi Seribu Garibaldi pada tahun 1860 melawan Kerajaan Sisilia. Ia berhasil membawa kemenangan bagi pasukan ekspedisi dalam Pertempuran Calatafimi.[1]

Sementara itu, para petani Sisilia telah menaruh harapan kepada Garibaldi bahwa ia akan mencabut keterbatasan-keterbatasan yang diberlakukan oleh para pemilik tanah. Harapan ini semakin diperkuat oleh dekret Garibaldi pada 2 Juni 1860 bahwa ia akan meredistribusikan tanah. Namun, para petani tidak mendapatkan apa yang mereka harapkan. Akibatnya, meletus pemberontakan di sebuah desa kecil di Bronte, Catania. Pemberontakan yang dipimpin oleh kriminal dan bandit ini mengakibatkan pembunuhan 16 orang, termasuk petani, perwira, bangsawan (termasuk dua anak-anak), dan seorang pastor. Pada 4 Agustus 1860, Garibaldi menugaskan Bixio untuk memadamkan pemberontakan dan menghukum pihak yang bertanggung jawab. Ia datang dengan dua batalion Baju Merah dan berhasil menguasai kembali desa ini. Namun, para bandit dan kriminal yang memicu pemberontakan sudah melarikan diri. Bixio mengadakan sebuah pengadilan militer dan menyatakan bersalah 150 orang, dengan 5 di antaranya diberi hukuman mati.[1] Dampak pemberontakan ini sangat mengubah pandangan Bixio mengenai Sisilia. Ia bahkan menulis kepada istrinya: "Di wilayah ini membunuh musuh saja tidak cukup, mereka perlu disiksa, pelan-pelan dibakar hidup-hidup... wilayah ini perlu dihancurkan atau paling tidak dikosongkan penduduknya, orang-orangnya dikirim ke Afrika agar menjadi beradab."[2]

Pada 21 Agustus, Bixio dan pasukan Baju Merah memasuki Reggio Calabria di dataran Napoli. Ia turut serta dalam Pertempuran Volturno, tetapi kakinya patah dalam pertempuran tersebut.[1]

Seusai pendirian Kerajaan Italia pada tahun 1861, ia terpilih sebagai anggota dewan perwakilan. Ia berupaya merukunkan Cavour dengan Garibaldi. Setelah meletusnya Perang Kemerdekaan Italia pada tahun 1866, ia mengepalai divisi ketujuh dan membantu menjaga pasukan Italia yang sedang mundur dari Pertempuran Custoza. Ia lalu diangkat sebagai senator pada Februari 1870. Pada bulan September, ia memimpin sebuah divisi militer selama upaya untuk menyatukan Roma. Ia berhasil merebut Civitavecchia dan pada tanggal 20 September 1870 ia turut serta dalam peristiwa penaklukan Roma, yang berhasil menyelesaikan proses penyatuan Italia.[1]

Pada 16 Desember 1873, ia meninggal dunia akibat penyakit kolera di Teluk Aceh di Sumatra saat sedang menuju ke Batavia untuk melakukan ekspedisi perdagangan.[1]

Catatan kaki sunting

  1. ^ a b c d e f Chisholm 1911.
  2. ^ Granzotto, Paolo (27 August 2005). "Pontelandolfo, i briganti e l'unità d'Italia". IlGiornale.it. Diakses tanggal 28 July 2015. In queste regioni non basta uccidere il nemico, bisogna straziarlo, bruciarlo vivo a fuoco lento... son regioni che bisognerebbe distruggere o almeno spopolare e mandare i caffoni in Africa a farsi civili. 

Daftar pustaka sunting

  •   Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publikChisholm, Hugh, ed. (1911). "Bixio, Nino". Encyclopædia Britannica. 4 (edisi ke-11). Cambridge University Press. 
  • Staglieno, Marcello (1973). Nino Bixio. Milan: Rizzoli.