Nia Samsihono

Sastrawan Indonesia

Dra. Dad Murniah, M.Hum. atau lebih dikenal dengan Nia Samsihono (lahir 16 September 1959) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Ia memublikasikan puisi dan esai sastra di berbagai media massa daerah dan nasional. Nia Samsihono merupakan salah satu anggota Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.[1][2][3][4][5]

Nia Samsihono

Latar belakang sunting

Nia Samsihono menempuh pendidikan dasar di SD Kristen I Sragen, namun waktu kelas 3 pindah ke Kabupaten Purbalingga karena ayahnya, Samsihono, berdinas sebagai Camat. Di kota itu dia melanjutkan sampai sekolah menengah atas. Karya tulisnya dihasilkan dari pengalaman budaya yang dia alami dari daerah ke daerah. Kebetulan ibunya berasal dari suku Dayak Maanyan di Barito Timur, Kalimantan Tengah. Sedang ayahnya berasal dari Sragen, Jawa Tengah. Hal itu menyebabkan kemampuan berbahasa daerahnya beragam. Nia menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Diponegoro Semarang. Ketika mahasiswa, dia aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan seni, antara lain tergabung dalam Teater Emper Kampus di Fakultas Sastra, Teater Kelas Universitas Diponegoro, dan anggota grup paduan suara. Di kampus itu pula dia mengawali debutnya sebagai penyair ketika mempublikasikan karyanya di Harian Suara Merdeka berjudul Tak Ada Keramaian. Setelah tamat dari S-1, dia bekerja sebagai reporter di Koran Prioritas, kemudian pindah ke Penerbit Mutiara Sumber Widya, dan akhirnya dia memilih berkarier sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sampai pensiun. Di lembaga ini ia bersama beberapa koleganya merintis kegiatan Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (Munsi) yang kemudian menjadi program tiga tahunan. Nia menyelesaikan pendidikan magister humaniora pada pascasarjana di Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia Jakarta.

Karya-karyanya masuk dalam sejumlah buku, di antaranya Merenung Pembangunan (Universitas Kristen Satya Wacana, 2009), Indonesia Memahami Khalil Gibran (Editor Eka Budianta, Badan Pelestari Pustaka Indonesia, 2011), Sejumlah Kritik (Bambang Sadono, Citra Almamater, 2012), Profil Perempuan Pengarang dan Penulis Indonesia (Kurniawan Junaedhie, Kosakata Kita, Jakarta 2012), Jula-Juli Jakarta (Antologi Puisi Esai, 2013), Antologi Perempuan Langit 1, Perempuan Langit 2 (2014). Kemampuannya di kancah kesusastraan menjadikan dirinya sering diundang di berbagai seminar dan diskusi antara lain di Singapura, Kuala Lumpur, Malaysia, Bangkok, Filipina, dan Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Di bidang organisasi, saat ini Nia Samsihono aktif mengelola Yayasan Cinta Sastra, Jakarta sebagai ketua, Satupena DKI Jakarta sebagai ketua umum, dan menjadi Pengelola Lingua Ginurit Jurnal Ilmu Pengetahuan Bahasa dan Sastra, sebagai Ketua Dewan Editor.

Karier sunting

  • Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Direktorat Jederal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • Tim Penyusun Glosarium Istilah Bidang Ilmu Dasar dan Ilmu Terapan, Pusat Bahasa.
  • Sekretaris Proyek Kebahasaan dan Kesastraan, Pusat Bahasa.
  • Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari.
  • Kepala Subbidang Informasi dan Publikasi, Pusat Bahasa
  • Kepala Subbidang Pembinaan Tenaga Kebahasaan dan Kesastraan, Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  • Tim Penyusun Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia VII
  • Penyuluh Bahasa dan Sastra, Badan Bahasa
  • Ahli Bahasa Bareskrim Mabes Polri Jakarta
  • Ahli Bahasa di kegiatan persidangan DPR dan MPR.
  • Dosen Universitas Nasional, Jakarta
  • Kepala Subbidang Bantuan Teknis, Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Bibliografi sunting

Karya pribadi sunting

  • Kemarau (2003)
  • Perkawinan Cinta (2009)
  • Gending (2010)
  • De Javu (2010)
  • Nyanyian Alam (2020)

Karya bersama sunting

  • Antologi Puisi Temu Sastra Jakarta Bisikan Kata, Teriakan Kota (2003)
  • Antologi Puisi Yogyakarta 5 Skala Righter (2010)
  • Antologi Puisi Merapi Gugat (2010)
  • Antologi Puisi 105 Penyair Kota Pekalongan (2010)
  • Antologi Puisi Radja dan Ratoe Alit (2011)
  • Antologi Puisi Hati Perempuan (2011)
  • Antologi Puisi Akulah Musi (2011)
  • Antologi Puisi Kaus Hitam Cinta (2009)
  • Antologi Puisi Suluk Mataram, 50 Penyair Membaca Yogya (2011)
  • Antologi Puisi Bangga Menjadi Rakyat Indonesia (2012)
  • Antologi Puisi Perempuan Penyair Indonesia Terkini
  • Kartini 2012 (2012)
  • Bunga Rampai Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI Sauk Seloko (Dewan Kesenian Jambi, 2012)
  • Antologi Penyair Indonesia Dari Negeri Poci 4: Negeri Abal-Abal (Komunitas Radja Ketjil, Kosakata Kita, Jakarta 2013)
  • Antologi Penyair Indonesia Dari Negeri Poci 5: Negeri Langit (Komunitas Radja Ketjil, Kosakata Kita, Jakarta 2014)

Sebagai tim penyusun sunting

  • Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
  • Kamus Fisika
  • Kamus Batik
  • Kamus Filsafat: Epistemologi
  • Cerita Rakyat Babad Mangkubumi
  • Awan Mengambang di Atas Cakrawala
  • Dedemit Alas Roban
  • Ayam Jantan dari Selatan
  • Darah Merah Darah Putih
  • Gemar Membaca
  • Kasih Sayang
  • Berjiwa Besar
  • Ikhlas
  • Tenggang Rasa
  • Saling Menghargai
  • Kerja Sama

Lihat pula sunting

Referensi sunting