Al-Muwatta, Al-Muwaththa atau Muwatta Malik merupakan kitab hadis dan fiqih yang disusun oleh Imam Malik bin Anas, merupakan salah satu dari Kutubut Tis'ah (sembilan kitab hadis utama di kalangan Sunni).

Sampul depan Kitab Al-Muwatta milik Imam Malik

Imam Malik, Yaitu Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abu Amir Al-Ashbahi (93 H dan -179 H). Ia banyak tinggal di Madinah. Ia ulama Islam yang terkenal, dan pendiri mazhab Maliki. Ia dikenal mempunyai lebih dari seribu murid di antaranya yang terkenal adalah Imam Syafe'i. Selama kehidupannya, Imam Malik senantiasa memperbarui Kitab Muwaththa dia ini, sehingga kitab ini mencerminkan pembelajaran dan pengetahuan dia selama lebih dari empat puluh tahun. Kitab ini mengandung seribuan hadis.

Deskripsi sunting

Imam Malik memberi nama kitab hadisnya dengan nama al-Muwaththa' karena kitab ini menjadi pembicaraan umat muslim di jamannya, maksudnya kitab tersebut dimudahkan untuk dipahami dan dan diambil faidahnya oleh manusia. Imam Malik berkata: "Saya menunjukkan kitabku ini kepada 70 ahli fiqih Madinah. Semuanya menyepakatiku atasnya, maka saya memberinya nama al-Muwaththa'." [Tanwir al-Hawalik hal 7, as-Suyuthi]. Kitab al-Muwaththa' karya Imam Malik ini adalah kitab yang berisikan hadis - hadis Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, perkataan (atsar) para sahabat, fatawa para tabi'in. [Tanwir al-Hawalik hal 8, as-Suyuthi]

Kedudukan Al-Muwaththa' di dalam ilmu hadis, tingkatnya di atas Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim. Bahkan Imam asy-Syafi'i berkata: "Kitab yang paling shahih setelah al-Qur'an adalah Muwaththa' Imam Malik." [Ulum al-Hadis hal 14, Ibnu ash-Shalah rahimahullah]

Imam Malik tidak menulis semua riwayat dari Nabi ﷺ. Terdapat ulama lain yang mengumpulkan riwayat lainnya. Sehingga kitab ini terdiri dari: - Perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad ﷺ (juga dikenal sebagai sunnah). Riwayat perkataan dan perbuatan Nabi disebut hadis. - Pendapat dan keputusan resmi sahabat Nabi, penerus mereka, dan beberapa ulama kemudian.

Macam penomoran sunting

Dalam menyusun kitab Muwaththanya, Imam Malik tidak memberikan nomor. Di kemudian hari beberapa pihak menambahkan nomor pada kitab al-Muwaththa' untuk memudahkan perujukan hadis, sehingga dikenal beberapa penomoran berikut:

Penomoran al-Alamiyah (1594) sunting

Penomoran ini diberikan oleh al-Alamiyah, penerbit program komputer Mausu'ah al-Hadis asy-Syarif (Ensiklopedia Hadis Syarif). Versi online ensiklopedia ini ada di situs al-islam.com.

Penomoran Al-Muwaththa' Imam Malik (1836) sunting

Penomoran ini diberikan oleh Muhammad Ridhwan Syarif Abdullah ketika mentakhrij dan mentahqiqnya, Penomoran ini banyak digunakan dalam penulisan kitab, buku, dan artikel keislaman.

Penomoran Aisha Abdarahman at-Tarjumana dan Yaqub Johnson sunting

Penomoran ini menurut penomoran pada Translation of Malik's Muwatta, terjemah Muwaththa Malik dalam Bahasa Inggris oleh Aisha Abdarahman at-Tarjumana dan Yaqub Johnson. Penomoran ini berturut-turut menyebutkan nomor kitab, bab, dan hadis (book, section and hadith).

Jumlah Hadis sunting

Kitab al-Muwaththa' karya Imam Malik ini adalah kitab yang berisikan hadis - hadis Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, atsar - atsar (perkataan) para sahabat, fatawa - fatawa para tabi'in. Dia memilahnya dari seratus ribu hadis yang pernah dia riwayatkan. [Tanwir al-Hawalik hal 8, as-Suyuthi rahimahullah]

Menurut riwayat Yahyah bin Yahyah al-Andalusi hadis yang ada di dalamnya mencapai 853 hadis. Akan tetapi Imm Abu Bakar al-Abhari berkata: "Jumlah hadis Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, atsar sahabat dan fatawa tabi'in yang ada dalam kitab al-Muwaththa' adalah 1720 hadis, yang bersanad sebanyak 600, mursal 222, mauquf 613 dan fatawa tabi'in 285."[1] [Tajrid at-Tamhid hal 258 dan Tanwir al-Hawarik hal 8]

Jumlah hadis dalam kitab al-Muwaththa' Imam Malik ini terkadang berbeda - beda dikarenakan perbedaan orang yang meriwayatkan dari Imam Malik, dimana Imam Malik selalu membersihkan dan memperbaiki kitab al-Muwaththa' nya ini, karena dia tetap menulis dan memperbaikinya selama 40 (empat puluh) tahun. [Tanwir al-Hawalik hal 8]

Buku Pendamping Penjelasan sunting

Di antara kitab Syarah (Penjelas) al-Muwaththa' yang paling penting adalah: 1. Al-Istidzkar fi Syarhi Madzahibi Ulama' al-Amshar. 2. At-Tamhid lima fi al-Muwaththa' min al-Ma'ani wa al-Asanid. Kedua kitab ini karya Imam Ibnu Abdil Baar (wafat pada tahun 463 H) telah dicetak di Maroko sebanyak 24 jilid. 3. Awjāz-ul-Masālik ilá Muwattā' Imām Mālik yang ditulis oleh ulama Deobandi, Shaik ul Hadith Maulana Zakariyya al Khandalawi.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Muhammad Zubayr Siddiqi (Muḥammad Zubayr Ṣiddīqī; Muhammad Zubayr al-Siddiqi; Muḥammad Zubayr al-Ṣiddīqī; محمد زبير الصديقي; محمد زبير صديقي; محمد زبیر صدیقی) (2012). The Hadith for Beginners: An Introduction to Major Hadith Works and Their Compilers (Dr Muhammad Zubayr Siddiqi). New Delhi: Goodword Books. ISBN 978-81-87570-16-5. 

Pranala luar sunting

Pranala unduhan sunting