Murka Tuhan

Peristiwa bencana yang tidak diorkestrakan manusia, biasanya dikaitkan dengan campur tangan Ilahi
(Dialihkan dari Murka Allah)

Murka Tuhan atau murka Allah[1] adalah sebuah bencana alam di luar kendali manusia, seperti gempa bumi atau tsunami, dimana tak seorang pun dapat memegang tanggung jawab. Sebaliknya, peristiwa politik atau buatan manusia luar biasa lainnya dianggap sebagai force majeure.

Kerusakan tornado di Illinois dapat dianggap "murka Tuhan"

Dalam teologi sunting

 
Dalam Pemberontakan Korah, sebuah cukil kayu tahun 1860 karya Julius Schnorr von Karolsfeld, sebuah lubang runtuhan timbul di bawah para pemberontak.

Frase "murka Tuhan" terkadang dipakai untuk mengaitkan sebuah peristiwa dengan campur tangan ilahi. Biasanya, istilah tersebut dipakai berkaitan dengan bencana alam atau peristiwa tragis. Sebaliknya, mukjizat sering dianggap merupakan peristiwa keberuntungan yang dikatiakan dengan campur tangan ilahi. Beberapa pihak menganggapnya terpisah dari kejadian alam dan hal yang dikatikan dengan nasib atau takdir.[2]

Para teolog Kristen memiliki pandangan dan penafsiran kitab suci yang berbeda.[3] R.C. Sproul menyatakan bahwa Allah menimbulkan bencana saat ia berbicara soal Providensi Ilahi: "Di alam semesta yang diatur oleh Allah, tak ada peristiwa kebetulan."[4] Pihak lain menyatakan bahwa Allah dapat membuat tragedi terjadi.[5][6]

Pihak lain menerima peristiwa kesialan sebagai bagian dari hidup[7] dan mengutip Matius 5:45: "Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.".

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Black, Henry Campbell (1990). Black's Law Dictionary (edisi ke-6th). Saint Paul, Minnesota: West Publishing Co. hlm. 33. ISBN 0-314-76271-X. 
  2. ^ "Introductory Session – Four Theories of Disaster". FEMA Emergency Management Institute. Diakses tanggal 30 December 2009. 
  3. ^ "Creation, Providence, and Miracle". Diakses tanggal 20 May 2014. 
  4. ^ Sproule, R C (1992). Essential Truths of the Christian Faith. Tyndale. hlm. 61–63. ISBN 0-8423-2001-6. 
  5. ^ "act of God meaning". Theidioms.com. Diakses tanggal 30 December 2009. 
  6. ^ Strobel, Lee (July 2012), Why Does God Allow Tragedy and Suffering?, Church Leaders, diakses tanggal 20 January 2013 
  7. ^ Robinson, B A (4 September 2005). "Why do tragedies happen?". Ontario Consultants on Religious Tolerance. Diakses tanggal 30 December 2009.