Migdal-Eder (Ibrani: מִגְדַּל־עֵ֫דֶר, mig-dal-e-der; "Menara Eder"; "Menara Kawanan Domba"; Inggris: Tower of the Flock) adalah suatu tempat (atau bangunan) di dekat Betlehem Efrata (tidak jauh dari Yerusalem). Dalam masa perkabungan meninggalnya Rahel, Yakub memasang kemahnya dan memelihara dombanya di seberang Migdal-Eder (Kejadian 35:21).

Menara Kawanan Domba (Migdal Eder) di Betlehem, Yudea

Sejarah sunting

Menara ini pada abad-abad pertama Masehi adalah suatu tempat khusus untuk mengurung domba-domba yang kelak akan dipilih menjadi korban di Bait Allah di Yerusalem. Hieronimus mencatat letaknya 1000 langkah (1,6 kilometer atau 1 mil) dari Yerusalem.

Catatan Alkitab sunting

Demikianlah Rahel mati, lalu ia dikuburkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem. Yakub mendirikan tugu di atas kuburnya; itulah tugu kubur Rahel sampai sekarang. Sesudah itu berangkatlah Israel, lalu ia memasang kemahnya di seberang Migdal-Eder.[1]

Ada banyak usulan untuk mengidentifikasi lokasi menara ini, tetapi sumber-sumber awal menunjukkan lokasi yang berbeda-beda.[2]

Hubungan dengan kelahiran Mesias Yahudi sunting

Para sarjana menafsirkan Mikha 4:8 sebagai suatu nubuat yang mengindikasikan bahwa sang Mesias akan dinyatakan dari "Menara Kawanan Domba" ("Migdal-Eder") yang berkaitan dengan kota Betlehem, di sebelah tenggara Yerusalem.[3]

"Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba (= Migdal-Eder),
hai Bukit puteri Sion,
kepadamu akan datang dan akan kembali
pemerintahan yang dahulu,
kerajaan atas puteri Yerusalem".[4]

Namun perhatikan, jelas dinyatakan dalam Alkitab Terjemahan Baru 2 terbitan Lembaga Alkitab Indonesia dituliskan: "kepadamu akan datang." Jadi KEPADA/MENUJU umat yang digambarkan sebagai "Menara Kawanan Domba" ini, Mesias akan menuju (bukan berasal). Lalu DARIMANA Sang Mesias itu berasal? Itu dijelaskan dalam Mikha 5:1 berikut ini:

"Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata,
hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda,
dari padamu akan bangkit bagi-Ku
seorang yang akan memerintah Israel,
yang permulaannya sudah sejak purbakala,
sejak dahulu kala."

Selanjutnya di ayat 2-4:

Sebab itu ia akan membiarkan mereka
sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan;
lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel.
Maka ia akan bertindak dan akan
menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN,
dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya;
mereka akan tinggal tetap,
sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi,
dan dia menjadi damai sejahtera."[5]

Selain itu, jika orang hendak mengargumentasikam bahwa Sang Mesias lahir di Menara Kawanan Domba, maka ia harus ingat bahwa istilah itu dalam Mikha 4:8 diparalelkan dengan Bukit Putri Sion. Istilah Sion lebih diidentikkan dengan Yerusalem, bukan Betlehem. Secara rohani, sion adalah gambaran umat Allah. Yerusalem pun, sama seperti Sion, adalah gambaran bagi umat Allah (misal: Yerusalem yang baru di Kitab Wahyu). Itu sebabnya, mengatakan Yesus lahir di Menara Kawanan Domba justru menimbulkan kesulitan karena para gembala jelas diarahkan malaikat ke Kota Betlehem, bukam Yerusalem.

Pemahaman Menara Kawanan Domba sebagai tempat kelahiran Yesus lebih dipengaruhi oleh sumber-sumber Yahudi (Perlu diingat sampai saat ini, kebanyakan kaum Yahudi tidak memercayai bahwa Yesus adalah Mesias atau Kristus yang dinantikan itu). Sumber Mishnah mengindikasikan bahwa hewan-hewan yang "ditemukan" ("dipelihara") pada padang-padang rumput dalam jarak tertentu dari Migdal Eder adalah yang digunakan sebagai binatang korban untuk upacara di Bait Suci Yerusalem.[6] Menara Eder adalah bangunan bertingkat. Imam-imam dari Yerusalem akan datang memeriksa domba-domba yang tidak bercacat. - domba jantan untuk korban bakaran, domba betina untuk korban pendamaian.[6][7] Rabbi Yehuda berkata, domba jantan yang didapati 30 hari sebelum Paskah Yahudi dapat digunakan sebagai "domba Paskah".[8] Ada yang menafsirkan bahwa "domba Allah" sebagai penghapus dosa Yakub dan seluruh umat manusia yaitu Yesus Kristus dilahirkan di menara tersebut sebagai penggenapan ayat dalam Mikha 4:8.[9][10]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Kejadian 35:19–21
  2. ^ Ernst Wilhelm Hengstenberg, Christology of the Old Testament: and a commentary on the Messianic predictions, vol 1 (Edinburgh: T. & T. Clark, 1871), 454-465. [1].
  3. ^ Alfred Edersheim, The Life and Times of Jesus, the Messiah, [2] (1883).
  4. ^ Mikha 4:8
  5. ^ Mikha 5:1-4; penomoran dalam Alkitab bahasa Inggris: Mikha 5:2–5
  6. ^ a b Shek. vii. 4
  7. ^ Mass. Shekalim c. 7. 4.
  8. ^ Sepp. Heil. Land. ii. 470
  9. ^ Penjelasan atas nubuat nabi Mikha mengenai Migdal Eder (menara kawanan domba) oleh rabbi Yahudi.
  10. ^ Kamus Alkitab: Migdal-Eder