Meriam antitank 37 mm Tipe 1

Meriam anti-tank Jepang

Meriam antitank 37 mm Tipe 1 (一式機動三十七粍速射砲, Isshiki Kidō sanjyūnana-miri sokushahō) adalah sebuah meriam antitank yang dikembangkan oleh Angkatan Darat Kekaisaran Jepang, dan digunakan dalam Perang Dunia II.[1] Tipe 1 merupakan penamaan berdasarkan tahun pengoperasian meriam ini, 2601 dalam kalender Jepang, atau tahun 1941 dalam kalender Gregorius.[2]

Meriam antitank 37 mm Tipe 1

Meriam antitank 37 mm Tipe 1
Jenis Senjata antitank
Negara asal Jepang
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1941–1945
Digunakan oleh Angkatan Darat Kekaisaran Jepang
Pada perang Perang Dunia II
Sejarah produksi
Tahun 1941
Jumlah produksi 2.300
Spesifikasi
Berat 725 pon (329 kg)
Panjang laras 1,85 m (50 kaliber)

Selongsong peluru 37×254 mm. R
Kaliber 37 mm
Mekanisme Pemuatan sungsang
Elevasi -10 hingga +36 derajat
Kecepatan peluru 780 m/s
Jarak jangkauan 6.000 meter
Alat bidik Teleskop lurus

Sejarah dan pengembangan sunting

 
Tentara memeriksa meriam antitank 37mm Jepang yang ditangkap, Januari 1945

Setelah Insiden Nomonhan, kelemahan dari meriam antitank Tipe 94 tampak begitu jelas, dan Angkatan Darat Kekaisaran Jepang memulai pengembangan sebuah meriam antitank baru yang lebih efektif melawan tank-tank Soviet yang baru. Tetapi, karena rancngan yang baru akan memakan waktu, sebagai solusi sementara, meriam Tipe 94 yang sudah ada dimodifikasi dengan laras yang lebih panjang untuk meningkatkan perorma penetrasi. Meriam AT Tipe 1 diperkenalkan pada unit tempur pada tahun 1941.[3] Sekitar 2.300 unit diproduksi.

Desain sunting

Meriam antitank 37 mm Tipe 1 pada dasarnya sebuah meriam Tipe 94 dengan laras yang sedikit lebih panjang..[4] Seperti Tipe 94, meriam ini memiliki siluet yang sangat kecil dan dimaksudkan untuk dioperasikan dari posisi berjongkok atau tiarap. Meriam ini memiliki perisai meriam untuk melindungi penembak. Meriam ini menggunakan blok sungsang semi-otomatis dengan baji luncur horisontal. Ketika meriam ditembakkan, selungsong peluru yang telah digunakan akan dikeluarkan secara otomatis dan ketika peluru baru dimuat, blok sungsang akan menutup secara otomatis pula. Sebuah mekanisme tolak balik hydrospring ditempatkan di bawah laras. Meriam ini dilengkapi kaki-belah yang dapat dibuka hingga 60 derajat saat penembakan untuk meningkatkan stabilitas.[3] Meriam dapat dipindahkan menggunakan truk atau kuda.

Catatan pertempuran sunting

Meriam AT Tipe 1 37 mm hanya tersedia dalam jumlah yang terbatas, dan panjang laras tambahan hanya memberikan peningkatan kinerja yang minim jika dibandingkan dengan Tipe 94 yang jumlahnya jauh lebih banyak.[5] Meriam ini sedikit efektif terhadap tank ringan M3 Stuart dalam Perang Pasifik, tetapi tidak mampu M4 Sherman yang dengan segera digunakan dalam jumlah besar oleh Sekutu. Meriam ini digunakan di berbagai medan, terutama Asia Tenggara, dan tetap digunakan dengan efektivitas yang semakin berkurang sampai akhir Perang Dunia II .

Meriam tank 37 mm Tipe 1 sunting

Sebuah varian yang dikenal sebagai Meriam tank 37 mm Tipe 1 digunakan sebgaai persenjataan utama dari tank Tipe 2 Ke-To, dan Tipe 2 Ka-Mi. Meriam tank tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut:[6]

  • Kaliber: 37 mm
  • Panjang laras: 1.699 m (5.574 ft 2 in) (L45)
  • Elevasi: -15 hingga +25 derajat
  • Sudut tembak: 20 derajat
  • Kecepatan luncur: 800 m/s (2.600 ft/s)[7][8]
  • Penetrasi: 25 mm (0,98 in) at 1.000 m (1.100 yd)

Referensi sunting

  1. ^ Bishop, The Encyclopedia of Weapons of World War II
  2. ^ War Department TM-E-30-480 Handbook on Japanese Military Forces September 1944 p. 400
  3. ^ a b Chant, Artillery of World War II. p. 61
  4. ^ Taki's Imperial Japanese Army: "Type 1 37mm Anti-Tank Gun"
  5. ^ MacLean. Artileri Jepang; Senjata dan Taktik
  6. ^ Taki's Imperial Japanese Army: "Tank Guns" Type 1 37mm Tank Gun
  7. ^ Hara 1973, hlm. 13.
  8. ^ Taki lists the muzzle velocity as 785 m/s (2.580 ft/s)

Bibliografi sunting

  • Bishop, Chris (eds) The Encyclopedia of Weapons of World War II. Barnes & Nobel. 1998. ISBN 0-7607-1022-8
  • Chant, Chris. Artillery of World War II, Zenith Press, 2001, ISBN 0-7603-1172-2
  • Hara, Tomio (1973). Japanese Combat Cars, Light Tanks, and Tankettes. AFV Weapons Profile No. 54. Profile Publications Limited. 
  • McLean, Donald B. Japanese Artillery; Weapons and Tactics. Wickenburg, Ariz.: Normount Technical Publications 1973. ISBN 0-87947-157-3.
  • Nakanishi, Ritta Japanese Infantry Arms in World War II, Dainipponkaiga Company 1991, ISBN 4-499-22690-2
  • US Department of War, TM 30-480, Handbook on Japanese Military Forces, Louisiana State University Press, 1994. ISBN 0-8071-2013-8
  • War Department TM-E-30-480 Handbook on Japanese Military Forces September 1944

Pranala luar sunting